Bab 6

12.2K 565 3
                                    

Keep Reading!!!

LANJUT

          "Darimana saja kau Mic?"suara bariton dad membuatku terkejut setelah aku sampai dirumah.

          "Dari club John sahabatku"jawabku jujur tapi datar tanpa ekspresi di depan dad

          "Apa kau bilang? Berani-beraninya kau pergi ke tempat sialan itu? Sejak kapan kau ketempat club itu Michael ?"tanya dad dengan wajah merah padam karna menahan amarah agar tidak meluap.

         "Sejak hari dimana aku kembali kesini dari Amerika"jawabku santai walau dalam hatiku berharap agar dad tidak menjadi seekor singa kelaparan karna mangsanya tengah kabur

        "Kenapa kau kesana Mic? Dad kan sudah pernah melarang mu dan juga Janssen agar tidak datang dan terjerumus di dunia malam itu nak. Apakah kau sudah melakukan sesuatu disana selain meminum-minuman alkohol sialan itu?"tanya dad dengan serius padaku yang sempat membuatku bingung dan akhirnya aku mengerti apa yang di maksud oleh dad.

          "Sudah dad bahkan setiap aku membutuhkannya aku akan melakukannya dengan menyewa beberapa wanita cantik kelas atas untuk bisa memuaskan hasratku yang tinggi ini"jawabku santai dan tenang walau dalam hati aku merutuki mulutku yang sudah berbohong pada dad sepenuhnya. Sebenarnya aku tidak pernah bahkan melakukannya saja aku tak pernah melakukan hubungan terlarang itu selain minuman alkohol dengan bebas karna dad selalu mengingatkan kami anak-anaknya agar tidak boleh melakukan hubungan itu kecuali untuk isteri sendiri nantinya.

"Maafkan anakmu ini dad"batinku

        "KAU!!!! AKU SUDAH PERNAH MENGINGATKANMU AGAR TIDAK MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS LIAR PADA WANITA MALAM MICHAEL DAN KAU DENGAN BERANI-BERANINYA JUJUR DI HADAPANKU DENGAN WAJAHMU YANG SANTAI INI?"dad mencengkeram kuat kerah bajuku dan memukul wajahku beberapa kali hingga darah segar mengalir di sudut bibirku dan juga hidungku, dad ingin sekali lagi memukulku tetapi terhenti karna teriakan mom membuat dad melepaskan cengkeramannya di leherku dan menatap mom dengan tajamnya.

          "Ada apa ini mas?"tanya Mom dengan heran dan tiba-tiba terkejut setelah melihat wajahku yang sudah babak belur dan tidak terbentuk lagi karna ulah dad

         "Yatuhann!!! Michael ada apa dengan wajahmu nak?"pekik mom yang masih dengan wajah terkejutnya

         "Aku tidak apa-apa mom sebaiknya mom urus lelaki pujaan mom ini. Aku tidak akan seperti ini yang sering-sering pergi ke club malam jika karna bukan kalian yang selalu saja memaksaku untuk menikah dengan wanita pilihan kalian. Satu lagi jangan salahkan aku jika aku tetap tidak bisa membuka pintu hatiku pada wanita pilihan kalian itu, permisi"ucapku dan berjalan keluar dari dalam rumah

        Aku berjalan keluar rumah menuju garasi untuk mengambil mobilku yang sedang terparkir Indah disana. Aku memasukinya dan mengendarainya ke arah jalan besar.

       Lima belas menit sudah aku memutar-mutar terus di kota Jakarta ini hingga aku melihat sosok wanita yang sangat kukenal sedang duduk ditaman dengan seseorang yang kuyakini ialah lelaki yang membelakangiku sehingga aku tak dapat melihat wajahnya dengan seksama sejenak aku memberhentikan mobilku dipinggir jalan sambil melihat-lihat mereka yang sedang asyik tertawa puas.

       Tak sadar aku mencengkeram erat stir mobil dan hingga sebuah ide terlintas di benakku.

       Aku merogoh kantong celana panjangku untuk mengambil hpku. Aku pun memfoto mereka yang sedang asyik tertawa lepas tanpa melihatku yang sedang menatap mereka dengan datar.

       Aku menyeringai kearah mereka yang tidak melihatku disini.

   "Tunggu saja apa yang akan terjadi setelah engkau tertawa pulas dengannya,Angelica"batinku

      Aku pun menjalankan mobilku dan melirik mereka yang masih saja tidak melihat kearahku.

**********

Angelica POV

     Aku termenung sendirian di Taman ini sambil memikirkan apa yang akan terjadi setelah aku menikah dengan LELAKI pilihan papa dan mama untukku nantinya. Disaat aku sedang asyiknya termenung tiba-tiba suara deheman kuat dan keras membuatku terkejut dan langsung melihat kearah suara itu.

  Dia adalah....

   Ricky, lelaki yang sempat hadir di dalam hatiku ini beberapa bulan lalu dan akhirnya meregang karna aku memutuskan hubungan kami dengan sepihak tanpa adanya masalah. Memang, jika saja perjodohan ini tidak akan berlangsung maka Ricky akan langsung saja melamarku saat itu juga tetapi kenyataannya berbeda karna papa tidak menyukai Ricky. Entahlah setiap aku menanyakan alasannya kenapa dad selalu saja tidak menjawabnya dan hanya diam saja sambil menatapku dengan tajam.

         "Hai, bolehkah aku duduk disampingmu?"tanyanya sambil tersenyum walau sebenarnya itu bukan senyum tulus tetapi senyum kerinduan untuk seorang wanita pujaannya.
       
         "Silahkan, tidak masalah kok jika aku ada temannya"jawabku jujur
 
         "Memangnya dimana calon suamimu? Apakah dia tidak menemanimu disini?"tanya nya heran

        "Dia lagi sibuk dan terpaksa aku hanya bisa pergi sendiri disini. Tenanglah aku tak apa sendiri disini bukannya aku kan sudah terbiasa sendiri disini di taman ini?"

        "Memang,tapi sekarang berbeda Angel kau sudah menjadi milik orang lain dan bukan milikku lagi"jawab nya pelan dan sedih

        "Tenanglah walau aku telah menjadi milik orang lain bukannya aku masih menjadi milikmu menjadi teman atau sahabat gitu?"ucapku sambil meregangkan kecanggungan diantara kami berdua

         "Iyaya, bukannya kita masih bisa berteman walau kamu sudah menjadi milik orang lain? Astaga!! Kenapa aku tidak kepikiran seperti itu ya tadinya, yaampun aku jadi malu deh"ucapnya dan mampu membuat ku tertawa lepas setelah seharian tidak tertawa.

         "Astaga!! Ternyata kamu bodoh juga ya Rick. Masa kamu tidak bisa kepikiran begitu sih?"tanyaku

         "Entahlah, mungkin saja aku memang sudah bener-benar bodoh sekarang ini"jawabnya dengan mimik wajah yang lucu yang mau tak mau membuatku tertawa lepas hingga mataku berair dan perutku sakit karna saking semangatnya tertawa.

         "Sudahlah, lebih baik kau pulang Angel ini sudah terlalu larut untuk termenung sendiri disini tanpa ada orang yang menjagamu"

         "Yayaya baiklah kalau begitu aku pulang dulu terimakasih sudah membuatku tertawa lepas untuk hari ini dan melupakan masalahku yang sedang kuhadapi ini"jawabku tulus

        "Sama-sama Angel. Hati-hati dijalan ya. Salam untuk calon suami barumu nantinya"ucap Ricky tulus walau ada sedikit nada kesedihan didalamnya.

        "Ya akan kusampaikan jika aku dan dia kembali bertemu, Rick"jawabku dan berjalan kedepan tanpa melihatnya lagi dibelakang ku.

**********

        "Aku Pulang!!!"teriakku sesampainya dirumah

        "Darimana saja kau?"tanya papa datar kearahku dan kujawab dengan santai
  
        "Dari Taman. Memangnya kenapa pa?"tanyaku heran akan sikap papa yang berubah drastis padaku

        "Hanya dari taman saja?"tanya papa lagi

        "Ya memang aku dari taman dan tidak kemana-mana lagi pa, ada apa memangnya?"tanyaku

        "Jika betul kau dari taman maka jelaskan apa maksud dari foto ini"aku terkejut melihat fotoku dan Ricky yang sedang tertawa lepas di Taman

        "Jelaskan ANGELICA"ucap papa dingin membuat ku terdiam beberapa lama

         "Itu.... Itu... "

**********
To Be Continue
     

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang