Bab 8

11.4K 503 6
                                    

LANJUT

        "Menangislah sepuasmu...mungkin disaat menangis bisa membuat masalah mu pergi sementara dan bisa membuat kepalamu dingin kembali agar kau bisa menyelesaikan masalahmu tersebut"ucap Ricky lembut sambil mengusap lembut kepalaku yang ku sandarkan pada dada bidang lebar miliknya itu.

       "Ke..ke..kenapa hikss...hikss...co...cobaan in...hikss..hikss...ini ter...la..lu...hikss..berat untuk ku..ja..jalani?hikss...hikss"aku tersedu-sedu didada bidang milik Ricky sambil memeluknya erat sekali.

      "Tenanglah Angel,mungkin memang sekarang kau menghadapi masalah yang begitu berat tapi yakinlah suatu saat nanti akan tiba waktunya bahwa masalah yang sedang kau hadapi ini akan berakhir dengan ending yang bahagia. Percayalah tidak selamanya masalah itu tidak akan pernah tidak berakhir dengan akhir yang bahagia. Percayalah"ucap Ricky membuat aku berhenti menangis yang kepalaku masih saja ada di dada bidang miliknya.

        "Sekarang waktunya kau pulang Angel tak baik jika kau berada ditaman ini sendirian dengan masih memelukku dengan erat membuat aku menjadi sesak nafas"kudengarkan suara Ricky tercetak sehingga membuatku buru-buru melepaskan pelukan eratku dan menatapnya dengan khawatir.

          "Kau tak apa-apa Rick? Maaf sudah membuat dirimu menjadi sesak karena pelukan eratku ini"ucapku sedih sekaligus khawatir dengan Ricky yang masih mengelus dadanya pelan

          "Tak apa,aku sudah terbiasa dengan hal seperti ini"jawab Ricky lembut

          "Yasud...." "Oh...ternyata kau menyukai taman karna hanya untuk bisa berdua dengan lelaki pujaanmu ini ya"kalimatku terhenti setelah mendengarkan suara sinis dari belakang punggung Ricky. Aku pun melihatnya dan betapa terkejutnya aku melihat bahwa orang itu adalah... CALON SUAMIKU sendiri sedang berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan dalam kantong celana panjang miliknya itu sambil menatapku dan Ricky dengan sinisnya.

        "Mic...Michael ke..kenapa kamu bisa ada disini?"tanyaku tergagap karna suasana yang hening ini membuatku menjadi pucat pasi apalagi melihat wajah datar dan dingin milik Michael itu membuatku menjadi takut menatapnya.

         "Heh, aku disini karna disuruh oleh tuan Hendrik Gunawan untuk mencari anak gadisnya yang tiba-tiba kabur dari rumah karna mendengarkan bahwa tanggal pernikahan mereka dipercepat menjadi tiga hari lagi. Well, karna aku udah nemuin anak gadisnya sedang bersama dengan pujaan hatinya maka dari itu saya pamit pulang dulu. Maaf jika saya mengganggu. PERMISI"ucap Michael dingin dan datar dan penuh dengan penekanan di kalimat 'Permisi'

       Kulihat Michael telah menjauh dari lingkungan Taman ini tanpa menunggu jawaban dariku sendiri. Ada sedikit rasa sesal karna lebih berdiam diri disini tanpa mengejar Calon suamiku sendiri.

       "Diakah calon suamimu Angel?"tanya Ricky membuatku menatapnya kembali
 
       "Ya, dialah calon suamiku sebentar lagi"jawabku pelan dan lirih

       "Hah, ternyata papa mu tidak salah memilih lelaki yang baik untuk anak gadisnya satu-satunya. Semoga kalian bahagia ya. Aku permisi dulu. Maaf jika kehadiranku disini membuat kalian berdua menjadi seperti ini"ucap Ricky dan berjalan meninggalkanku disini sendiri sendirian di taman ini...

**********
Michael POV

    "Brengsek!!! Cih!! Ternyata perempuan semuanya sama saja udah tau dirinya udah mau menikah tapi dia masih saja asyik-asyik bertemu bahkan berpelukkan dengan mantan kekasihnya itu"geramku setelah melihat Angelica berpelukan dengan Ricky mantan pacarnya itu ditaman. Jangan heran jika aku mengetahuinya karna sebelum aku sibuk mencari keberadaan Angelica aku sudah lebih dulu tau permasalahannya apa yang membuat Angelica kabur dari rumah bersama mantannya Ricky itu karna om Hendrik yang memberitahukannya padaku. Awalnya hanya sekedar feeling saja tetapi bukan sekedar feeling melainkan kenyataan.

         "Dasar wanita pengkhianat.. Berani-beraninya dia berselingkuh dibelakangku saat ini bersama mantan pujaannya itu?Walau pun aku masih belum bisa merasakan getaran Cinta padanya akan tetapi aku tidak suka jika ia bermain menusuk dibelakangku seperti ini"geramku dan kembali membanting stir mobilku

       "Lihat saja nanti Angelica. Lihat saja apa yang akan terjadi setelah kau menjadi bagian dari hidup seorang lelaki dingin bernama Michael Mark Swift"batinku

    Drrt Drrt.....

         "Ya om ada apa?"tanya ku setelah melihat id callernya ternyata om Hendrik yang menelepon.

         "Bagaimana Mic apakah kamu sudah menemukan Angelica?"tanya om Hendrik dari seberang telepon

         "Sudah om... Dia sedang berada ditaman bersama MANTAN kekasihnya Ricky yang sedang ayik berpelukkan tanpa melihat kedatanganku disana"jelasku sedikit emosi mengingat mereka berdua tadi berpelukkan di taman terbuka

          "Aap...apa? Kamu tidak salah Michael? Siapa tau kamu salah orang nak? Mungkin saja itu bukan Angelica, bagaimana mungkin ia bisa berpelukkan dengan Ricky ditaman terbuka seperti itu?"

         "Michael tidak tau om... Yasudah lebih baik om tanya langsung pada anak gadis om sendiri. Michael tutup telponnya karna Mic sedang sibuk dikantor. Terimakasih"ucapku dan langsung mematikan sambungan telepon dengan sepihak tanpa menunggu jawaban lagi dari om Hendrik.

       Sesampainya dirumah aku pun langsung memasuki rumah dengan berjalan cepat tanpa melihat supir pribadi kami yang sedang menyapaku dengan ramahnya.

        "Mom!!!  Dad!!!"teriakku membuat mereka berempat termasuk Janssen dan Christa berlarian menuruni tangga dan behenti tepat di hadapanku dengan mimik wajah yang lucu menurutku.

         "Ada bang?"tanya Christa

         "Ada apa Mic?"sambung dad dan mom bersamaan

         "Ada apa sih bang?"timpal Janssen dengan wajah kesalnya kearahku
 
         "Ekhem.... Begini maaf aku sudah mengganggu acara pribadi kalian masing-masing tapi aku harus bicara pada kalian semua agar kalian tau bahwa masalah ini menyangkut hidup dan matinya diriku"ucapku serius sambil memandang mereka bergantian

         "Memangnya ada apa masalah apa bang?"tanya Christa

         "Iya Mic kamu ada masalah apa hingga biss menyangkut di hidup dan matimu nantinya?"timpal dad

         "Begini dad.. Michael hanya ingin dad dan mom membantalkan semuanya rencana kalian untuk menikahkanku dengan Angelica calon isteriku yang sudah mengkhianatiku dengan berselingkuh di belakangku dad bersama mantan kekasih hatinya itu"jelasku panjang lebar dengan menatap mom dan dad dengan seriusnya

          "Hhh.... Maafkan mom dan dad Mic kami tidak bisa lagi membatalkan acara pernikahan kalian yang akan berlangsung sekitar dua hari lagi karna undangan telah di sebarkan sejak sejam yang lalu tadi sebelum kamu datang. Kamu telah terlambat Michael mungkin sekarang undangan telah sampai ditangan masing-masing orang yang akan diundang nantinya kepesta kalian berdua"jelas dad membuat aku menjadi terdiam dan kemuadian mulai meresapi semua perkataan dad

          "Apakah tidak ada cara lain lagi? Apakah kalian rela membiarkan pernikahan ini terjadi padahal kalian sudah tau jika calon menantu kalian itu telah berselingkuh dengan lelaki lain dibelakang calon suaminya sendiri"jelasku dengan nada sedikit meninggi kearah mereka berempat hingga membuat mereka semua terdiam dan menunduk karna melihat kemarahanku yang sudah naik.

         "Kuharap kalian bisa memikirkannya kembali sebelum sesuatu terjadi menimpa kalian dan akan membuat nama baik kalian menjadi jelek karna memilih calon menantu yang berselingkuh dibelakang calon suaminya sendiri"ucapku dan berbalik menuju ke arah pintu keluar untuk menenangkan pikiranku yang sudah penuh ini.

************
Gaysss!!!!

  Di part selanjutnya itu bakalan di buatin aja jadi weddingnya sih Mic & Angel ya soalnya kalo ceritanya di bab 8 ini dilanjutkan lagi di bab 9 nantinya bakalan lama dong update weddingnya Michael dan Angelica. Jadi aku simpulin bahwa di part 9 besok adalah part spesial ya gayss!!

Terimakasih!!
Graciass!!
Saohagolo!!
Thankyou!!
☺☺☺☺☺☺☺

FORCED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang