KEEP READING!!
Michael POV
Seminggu setelah kejadian pertengkaranku dengan Sarah. Kami pun kembali menjadi teman baik. Camkan hanya sebatas teman baik!!. Walau terkadang disaat aku mengajarkannya tentang bisnis tersimpan sedikit rasa kecanggungan disaat aku menjelaskan padanya tentang bisnis. Apalagi ditambah dengan pakaiannya yang serba minim itu kasarnya sih kurang jahitan banget dipakaiannya itu. Dan juga pakaiannya yang selalu diatas paha membuatku harus ekstra penuh kesabaran untuk bisa menahan gejolak gairah yang tersimpan ini. Aku selalu berdoa dalam hati agar aku tidak kebab-blasan untuk bisa menyentuhnya. Siapa sih yang tidak akan tahan dengan orang seseksi Sarah Nellson yang menjabat sebagai Model Internasional itu? Tapi aku tetap mempunyai kesabaran yang selalu membuatku tidak ingin menerkamnya dengan mengingat sang isteri pun aku bisa mengontrol gairahku ini.Walau isteriku belum juga didapatkan sampai sekarang tapi bukan berarti aku akan berhenti untuk mencarinya kembali sampai ia ketemu.
"Baiklah, pelajaran untuk hari ini selesai sampai disini dulu, minggu depan kita lanjutkan lagi"ucapku pada Sarah yang juga ingin bersiap-siap pergi
"Terimakasih telah mengajariku.Kalau begitu aku pamit pergi. Selamat siang Mic"ia pun berjalan dengan pelan melewatiku yang masih duduk disofa hingga tiba-tiba keseimbangannya menjadi oleng akibat kakinya kesandung dengan kaki sebelahnya lagi aku pun terkesiap langsung memegang kedua bahunya yang putih halus itu dan ia pun juga meletakkan kedua tangannya di kedua bahuku sambil mencengkeram erat jas hitam milikku.
"Mamaaf... Aku tidak sengaja"ucap Sarah pelan dan menundukkan kepalanya
"Tidak apa-apa lain kali usahakan pakailah sepatu yang simpel dan itu juga bisa membuatmu nyaman memakainya agar kau juga tidak kerepotan untuk menggunakannya"tepat disaat aku melepaskan kedua tanganku pada pundak Sarah pintu ruanganku pun terbuka dan menampilkan wajah shock isteriku disana dengan tangan kirinya yang memegang rantang makanan.
"Maaf... Jika saya mengganggu. Saya permisi dulu"ucap Angel dan kembali menutup pintu ruanganku.
Segera ku lepas kedua tanganku yang masih berada dibahu Sarah dan berlari keluar dari dalam ruangan ku tanpa menyahut teriakkan dari Sarah untukku.
Setelah keluar dari dalam ruanganku aku menemukan sekretarisku tengah berdiri dari tempat duduknya dengan rantang makanan yang ada dikedua tangannya.
"Pak... "
"Kemana wanita yang membawa rantang makanan ini, Rast?"tanyaku dengan cepat memotong perkatannya
"Dia berjalan lewat lift karyawan tadi pak"jawab Rasti sekretarisku dan langsung aku pun berjalan ke arah lift khusus untukku.
Setelah keluar dari dalam lift aku pun langsung mengedarkan pandanganku kesegala penjuru ruangan kantor di lantai bawah hingga mataku menangkap sesosok wanita sedang berjalan pelan kearah jalan raya dengan kedua tangannya yang sibuk menghapus kedua air matanya dengan kasar.
Segera kuberlari secepat kilat supaya ia tidak sampai masuk kedalam taksi yang ia setop dipinggir jalan barusan.
Tapi, aku terlambat untuk mengejarnya kembali.
Taksi itu pun melaju dengan kencangnya didepan mataku tanpa berhenti sedikit pun.
Kecewakah? Karna tidak bisa mengejarnya dengan sekuat tenaga yang kumiliki
Menyesalkah? Karna aku membuat satu kesalahan lagi tepat didepan matanya langsung
Kesalkah? Aku kesal karna langsung membiarkannya pergi begitu saja tanpa berusaha untuk mengejarnya walaupun taksi itu semakin melaju dengan kencangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE
RomanceJika ingin membaca cerita ini baca dulu Cerita Nikah sama duda Ganteng Ini adalah Sequel dari Nikah Sama Duda Ganteng ☺ SeLamaT Membaca Gays!!