Keep Reading ☺
Malam ini aku dan kedua orang tuaku akan pergi untuk makan malam bersama keluarga calon isteriku sekalian untuk melamar anaknya sahabat dad. Sekali lagi aku melihat tampilan diriku di cermin besar yang ada di dalam kamarku. Aku menghela napas berat seakan pasrah dengan keadaanku yang sekarang.Entahlah,bagiku aku dipaksa untuk menikah dengan gadis yang sama sekali tak pernah aku CINTAI dan dia tak pernah MENCINTAI diriku sekalipun. Bagaimana bisa aku mencintainya melihat dan mengenalnya namanya saja aku tak mengetahuinya."Bang, udah siap nggak? Lo di tunggu tuh sama dad dan mom dibawah"seru Janssen membuatku terkejut bersamaan dengan kesal karna ulahnya datang tanpa mengetuk pintu dahulu.
"Kamu bisa sopan tidak sih? Kalau masuk itu ketuk pintu dulu!! Bukan main masuk-masuk aja layaknya kamar sendiri!!Berapa kali lagi sih abang harus mengajari kamu supaya kamu bisa menjadi sopan pada yang lebih tua darimu hah?"bentakku membuat Janssen menjadi terdiam karna bentakkanku
"Ingat ya sekali saja abang melihat mu tidak sopan pada yang lebih tua darimu persiapkan saja dirimu dan semua barang-barangmu untuk diberangkatkan ke Amerika ingat itu"peringatku padanya. Aku berjalan meninggalkan dirinya yang masih terdiam karna bentakkanku dan peringatanku.
Kulihat mom dan dad telah bersiap dan menungguku diruang tamu untuk berangkat sama-sama.
"Kamu sudah siap sayang?"tanya mom yang hanya kubalas dengan senyum lebar
"Baiklah, karna semuanya udah siap sekarang kita lebih baik berangkat ya"ucap dad dan aku dan mom hanya bisa mengikuti dad dari belakang menuju mobil yang telah di persiapkan oleh dad dan juga dad memakai jasa supir agar aku tak membawa mobilnya.
Didalam mobil aku hanya mampu terdiam sambil memandang apapun yang bisa kupandangi diluar dibalik kaca mobil hitam itu hingga,sebuah sentuhan lembut ditangan kiriku membuatku mengalihkan tatapanku yang tadinya menatap diluar sekarang menatap mom yang sedang tersenyum lembut padaku.
"Tenanglah,nak semuanya akan baik-baik saja"aku hanya bisa terdiam mendengarkan perkataan mom tanpa menjawab apapun darinya.
Lima belas menit dalam perjalanan menuju rumah calon isteriku akhirnya kami pun sampai di sebuah rumah megah bertingkat dua bercat putih dan orange itu membuat warnanya semakin enak dipandang karna perpaduan warnanya yang begitu sempurna menurutku dan juga bisa menurut oleh orang lain.
"Ayo..."instruksi dad membuatku berjalan pelan dibelakang mereka berdua.
Beberapa kali dad memencet bel yang ada disamping pintu rumah megah itu hingga suara pintu terbuka membuatku fokus kearah pintu disana kulihat seorang wanita paruh baya yang seumuran dengan mom tengah tersenyum hangat pada dad dan mom kecuali aku karna wanita didepanku ini belum tau dengan keberadaanku.
"Selamat bertemu kembali, Christ akhirnya kita akan menjadi besan yang baik nantinya"ucap wanita itu pada dad
"Ya,begitulah Anna semoga saja acara malam ini mampu berjalan dengan lancar"jawab dad
"Yausudah, mari masuk tak baik tamu terlalu lama berada diluar rumah yang akan dikunjungi"tanya wanita paruh baya itu lagi yang kutau namanya adalah Anna
Setelah memasuki rumah tersebut aku mengedarkan semua pandanganku untuk mengetahui segala jenis yang ada dirumah ini mulai dari beberapa foto kedua anak lelaki yang sedang menggandeng lengan seorang gadis perempuan yang berada di tengah-tengah mereka berdua memang ku akui dia memang cantik tapi tak membuat hatiku sampai berdebar-debar.Ada juga foto mereka bertiga yaitu si gadis terkejut karna kedua orang lelaki itu mencium kedua pipinya satu di kanan dan satu di kiri.
"Oh iya gimana kalau sekarang kita makan malam saja duluan jika masalah bercerita nanti kita lanjutkan setelah acara makan malamnya selesai"tawar suaminya tante Anna
"Baiklah,jika tuan rumah sudah tidak sabar untuk mencicipi makanan yang dimasak oleh isterinya sendiri"ledek dad dan membuat tawa renyah terdengar di telingaku
"Baiklah,sudah kuduga sifatmu memang tak pernah berubah Christ,selalu saja meledek orang lain tapi tak apalah yang penting sekarang kita makan malam bersama dulu"
"Baiklah, tuan rumah"ledek dad lagi dan kami pun hanya bisa mengikutinya.
Sesampainya di ruang makan kami pun duduk secara berhadapan seperti melingkari meja makan tersebut."Ayo....silahkan di cicipi makan malamnya"ucap tante Anna
Kami pun mengambil makanan sendiri-sendiri dan mulai melahapnya dalam diam hingga sebuah suara dari ruang tamu itu semakin mendekat ke arah ruang makan membuatku mengangkat kepalaku untuk melihat siapa yang datang dan membuat acara makan malam ini sedikit terganggu karna suaranya yang sedikit berteriak menandakan bahwa dia barusan pulang. Mungkin saja dia baru pulang kerja kali.
Kulihat seorang gadis tengah berjalan kearah kami dengan tampang lucunya karna bingung akan kedatangan kami.
Mungkin saja dia belum tahu.batinku
Dia memang cantik tapi entah kenapa hatiku tak sekalipun berdebar di dekatnya. Aku mengamati secara detail seluruh tubuhnya mulai dari ia memiliki rambut panjang lurus berwarna hitam pekat dan seperti bercahaya,postur tubuhnya yang langsing dan tingginya mungkin kira-kira ia memiliki tinggi sekitar 175cm. Ia memakai pakaian yang sangat simpel yaitu kemeja putih setengah lengan dipadu dengan celana panjang berwarna hitam dan sepatu yang mungkin kutau itu flat shoes senada dengan warna celananya,serta jas putih yang ada di tangan gadis itu tak lupa juga dengan tas selempangnya yang selalu bertengger dibahunya.
Jass putih??? Apakah ia seorang dokter seperti mommy??aku terus dalam hatiku mengenai pekerjaan gadis ini yang masih setia berdiri dihadapan kami semua."Lin,kenapa masih berdiri disitu sayang? Sini nak makan malam bareng kami dan juga keluarga barumu nantinya"kulihat ia tidak bingung sama sekali tapi ia tetap mengikuti ajakan tante Anna untuk makan malam bersama kami.Mungkin saja ia sudah tau kedatangan kami disini.Ia pun duduk disamping tante Anna dan menyendok makanannya dalam diam.
Setelah acara makan malamnya selesai kami semua pun berkumpul diruang keluarga milik calon isteriku kecuali calon isteriku yang sudah duluan pamit untuk kekamarnya. Ya anggap saja begitulah.
Setelah kami pun duduk semuanya akhirnya suasana menjadi hening sebentar hingga suara deheman dad membuat suasana canggung tadi menjadi cair kembali.
"Jadi,kedatangan kami kesini untuk melamar anak perempuanmu untuk anak lelaki pertamaku,Michael"ucap dad to the point membuat suasana kembali hening
"Sungguh kabar ini membuatku bahagia Christ. Dan,oleh karna itu kami dari pihak yang dilamar telah mengambil kesepakatan kami semuanya bahwa kami.... Menerima lamaran kalian"ucap suaminya tante Anna yang kutau namanya adalah John.
Helaan napas kelegaan terdengar dikedua telingaku.
Sepertinya mom dan dad sangat menginginkan pernikahan ini terjadi untukku. Semoga saja keadaan baik-baik saja.batinku
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED MARRIAGE
RomanceJika ingin membaca cerita ini baca dulu Cerita Nikah sama duda Ganteng Ini adalah Sequel dari Nikah Sama Duda Ganteng ☺ SeLamaT Membaca Gays!!