Hari ini adalah hari Jumat, dimana seluruh murid kelas 9 senam pagi di lapangan sekolah. Dan Ariska, salah satu yang dipilih maju di depan. Sebenarnya Ariska paling tidak suka jika disuruh memimpin senam. Menurutnya, itu seperti ibu-ibu.
Usai selesai senam Ariska latihan voli di lapangan. Panas memang, tapi Ariska menyukainya. Jumat depan ada pertandingan voli, walaupun melawan SMP 2 Cenderawasih, SMP 1 Cendrawasih dan 5 sekolah lainnya.
"Ariska, kamu servis pertama." ucap bu Endang. Selaku guru bidang olahraga di sekolahnya.
Jika sudah bersama dengan bu Endang, Ariska merasa seperti anaknya sendiri. Dia baik, bahkan sangat baik dan bijaksana. Tapi kalau bu Endang sudah berada di lapangan jangan coba-coba mengajaknya bercanda. Bisa-bisa benda yang ada di sekitarnya akan di lempar mengenai sasaran nya.
Hanya Ariska dan Shenna yang mengikuti lomba voli. Selebihnya siswa kelas 9.1 dan 9.4. Berhubung Ariska dan Shenna tidak sekelas jadi latihannya setiap istirahat. Menurut Ariska ini adalah waktu istirahat yang pas.
Sebenarnya, fisik Ariska tidak terlalu bagus untuk mengikuti kegiatan yang melelahkan seperti bola voli. Ia hanya mengikuti apa yang diucapkan kata hatinya.
Ariska hanya menganggukan kepalanya. Bola pertama sudah ia servis, dan harus melambung. Masih bisa diterima oleh temannya yang menjadi lawan mereka.
Sial.
3-5
5-5
Shenna membuang napasnya dengan kasar. Berjalan ke belakang menukar posisi dengan temannya.
17-19
Wajah Ariska sudah sangat kusam dan di penuhi oleh keringat. Tapi Ariska tidak memperdulikan hal itu.
25-20
Bu Endang meniupkan peluitnya tanda berakhirnya permainan babak pertama.
Pemenang menang babak pertama adalah kelompok Ariska. Walaupun baru latihan, tapi mereka sangat senang.
"YEEE!" teriak mereka dan saling bertepuk tangan.
Bu Endang meniupkan peluitnya kembali tanda pertukaran tempat.
Bola di servis dengan Alya-lawan Ariska.
"SHEN!" teriak Ariska memberitahu kalau Shenna harus menerima bola itu.Shenna menggerakkan kakinya ke sebelah kiri dan langsung menerima operan lawan.
6-6
"HEI ADRA, SMASH!"
13-15
"Yang bener latihannya!" ucap Shenna kepada mereka yang ikut latihan voli.
19-17
"Out!"
"Nggak!"
"Apaan sih, lo?!"
"Out! Lanjutkan permainan." lerai Bu Endang.
24-25
"Huh!" ucap Shenna.
Tim Ariska dan Shenna kalah hanya 1 point, yang namanya kalah tetap saja kalah.
"Bego sih lo tadi malah rebutan." gerutu Shenna pada teman se-timnya.
"Ya dia, orang gue mau nge-smash malah direbut."
"Kok gue?"
"Udah lah, yang penting pas tanding jangan diulangin." ucap Ariska.
"Haus juga, beli es yuk," ucap Ariska sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.
"Yuk!"
Mereka langsung berjalan ke arah kantin untuk membeli minuman, disusul dengan Melody disertai obrolan basi dan lawakan yang tidak lucu. Tetapi karena tidak lucu itu mereka berbagi tawa. Pernah waktu itu Melody menceritakan tentang dirinya yang tidak sengaja memecahkan piring kesayangan abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faded Expectations
Teen FictionAriska mengusap air mata yang masih tersisa diwajahnya. "Ryck," panggil Ariska. Rycki menoleh, mencoba menutupi rasa khawatir kepada gadis itu. "Ke-kenapa Anrez," Ariska menyeka air matanya yang hendak keluar lagi. "gak s-su-ka sama g-gue?" Suaranya...