Sebastian dan Ciel tiba di asrama. Tampak bangunan asramanya dari luar adalah gua, atau memang bisa disebut gua. Guanya terlihat sangat horor dari luar, persis sarang hantu.
"Sebastian, ini rumahmu sebelum jadi butlerku ya?" tanya Ciel asal sambil jalan.
"Enak aja Bocchan, saya memang iblis, tapi saya juga pilih-pilih tempat tinggal kali," jawab Sebastian sambil mengikuti Ciel.
Tiba-tiba Sebastian merasakan ada yang mengikutinya. Saat menengok belakang, ia diserang 2 orang sekaligus. Sebastian langsung menghindar.
"Cih Sebastian Michaelis, pergi dari sini! Jangan ganggu misi kami!" usir seseorang bertampang serius diketahui bernama William T Spears.
"Ya, kami tak ingin iblis terlibat!" ucap yang punya rambut pirang alias Ronald Knox.
"Lah..." respond Sebastian yang otaknya heng tiba-tiba.
"Kalian berdua kenapa ada di sini?" tanya Ciel pada mereka berdua.
"Bukan urusanmu bocah Phantomhive," balas William serius.
"Ya kami di sini tentunya untuk misi, kami bertugas menyusup di sini, jadi siswanya juga seh, sebenarnya bukan berdua tapi bertiga," jawab Ronald panjang lebar.
"Govlok!! Kenapa kau menceritakan informasi?!" ucap William sambil memukul kepala Ronald dengan deathscyte nya sampai darahnya Ronald nyembur bak air mancur.
"Maaf senpai, aku keceplosan."
"Akan kuhukum kau!" ucap William tegas.
"Ampun Spears-senpai."
"Kalian, jadi siswa juga di sini? Lalu siapa yang satu lagi? Kulihat kalian hanya berdua."
"Ya," jawab William singkat, padat, dan tidak jelas.
"Ya begitulah, yang satunya itu," kata Ronald sambil menunjuk Grell yang sedang ngaca pakai cermin.
"Apaan?" tanya Grell yang sadar dirinya dibicarakan.
"Kagak ada apa apa sih," balas Ciel.
"Ternyata ente ikut Grell?" ucap Sebastian dengan muka shock berat.
"Ah... tentu saja Sebas-chan, aku di sini karenamu, memang kita memang jo-"
"Mblo," ucapan Grell dipotong Sebastian.
"Ih Sebas-chan, bukan jomblo, tapi jodoh DEATH."
GUBRAKKK
Sebastian langsung DEATH beneran.
"Eh Sebas-chan!!!" ucap Grell panik sambil ngacak-ngacak rambutnya trus pingsan di samping Sebastian.
"Sebastian!" ucap Ciel sambil menghampiri Sebastian.
"Hmm... iblis memang merepotkan," ucap William sambil membetulkan kacamatanya.
Ronald hanya mengamatinya.
Ciel berjongkok dan mulai menampar Sebastian.
PLAKKK...
"Sebastian, ente gak-"
PLAKKK...
"Matikan? Nyu-"
PLAKKK...
"Sahin orang aja ente"
PLAKKK... PLAKKK... PLAKKK...Setelah itu Ronald merasa sweatdrop berat melihatnya sambil berkata, "Kau benar ternyata Spears-senpai."
"Aku selalu benar dan tidak pernah salah," ucap William pd sambil ngbenerin kacamatanya.
'Emangnya ente Akashi, senpai,' kata Ronald dalam hati. Sejak kapan Ronald kenal Akashi Seiijurou? Authorpun tak tau.
"Semuanya tenang!!!" ucap seseorang dari dalam yang ngebuat Sebastian sadar kembali, Ciel berhenti nampar, Ronald melongo, dan William tambah datar, serta Grell masih pingsan dengan tidak elitnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akatsuki High School
FanfictionMencoba membuat crossover antara Naruto dan Kuroshitsuji. Jadi Ciel mendapat perintah dari sang Ratu seperti biasa. Apa perintahnya? Baca sendiri. Disclaimer : Masashi Kishimoto dan Yana Toboso Author : Naori17 Rated : T Genre : Humor Warning : OOC...