Pengumuman

572 47 49
                                    

Pain dan Konan sudah ada di ruang guru. Dia melihat Sasori dan Deidara. Sasori rada pucet gitu kayak setan ketabrak gerobak sampah.

"Eh Sas, luh ngapa? Muka luh pucet gitu, kek pocongan tahu gak? Ah ane tau, luh abis anu sama Deidara ya?"

"Eh hanjir!!!" seketika Deidara memisuh readers.

"Kagaklah, najis," balas Sasori singkat.

"Lah terus ngapa?"

"Keterlaluan tuh murid, per*etan!"

"Murid? Siapa?" tanya Pain lagi.

"Siapa lagi kalau bukan murid kesayangan luh, yang sama mesumnya sama luh, Sebastian Michaelis."

"Lah, si Sebas ngapa?" tanya Konan, tumben-tumbenan nih.

"Si Sebas nyaris bunuh gue, setan!"

"Wih si Sebas kece, dia bener-bener murid gue, daku bangga padanya," Pain memuji Sebastian.

"Anjuu, ah sudahlah, bicara sama ketua oon itu tidak ada gunanya," ucap Sasori sambil melangkah.

"Eh Sas, tadi luh bilang apa?!" tanya Pain yang membuat Sasori menghentikan langkahnya.

'Njir, mati gue,' batin Sasori sambil mengeluarkan keringat dingin.

"Tadi gue bilang luh baik hati Pain," Sasori nyoba ngeles biar gak digampar.

"Oh, gitu ya? Tapi gue denger luh tadi bilang gue oon," ucap Pain sambil nampilin tampang psychonya.

"Ha-hanjir, tadi luh salah denger Pain," balas Sasori sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Oh gitu ya, ya udah, sekarang duduk sono!" Pain benar-benar oon ternyata *digampar*.

"Ah iya Pain hehe," kata Sasori sambil berjalan ke tempat duduknya sambil cengar-cengir gaje. Sasori cengar-cengir? Itu merupakan suatu keajaiban bung :'v.

Dan terlihatlah Deidara yang bengong dengan nistanya mirip Mr. Krabs dari fandom lain. Mulutnya terbuka lebar dengan kedua mata hampir copot. Badannya dihinggapi laler karena gak mandi seminggu. Sungguh hal ini merusak pemandangan *dibom*.

"Dei, luh ngapain di situ?" tanya Pain ke Deidara.

"Heh? Gue ngapain di sini ya?" Deidara malah nanya balik dengan begonya.

"Mana gue tahu veak! Udah sono duduk!"

"Eh iya iya," ucap Deidara sambil jalan ke tempat duduknya.

Tak berapa lama, datanglah 2 Uchiha dengan santainya. Itachi biasa aja sambil mainan hp. Sasuke sambil minum panta warna violet. Sasuke terlihat agak mabok pemirsa, kebanyakan minum panta.

"Wih... gimana testnya?" tanya Pain.

"Tentu saja berhasil sesuai harapan," balas Itachi sambil berjalan ke tempat duduknya.

"Wih...."

Tak berapa lama datanglah Kisame dan Juugo. Kisame nampak setengah shock dan marah. Sementara Juugo biasa aja.

"Gimana Kis?"

"Gak usah tanya luh!" kata Kisame ketus sambil berlalu.

"Juugo, Kisame napa?" Pain bertanya ke Juugo soal Kisame. Ciee pehatian.. so sweet *Pain : "anjuu... gue bukan maho! Camkan itu!"*.

"Dia hampir dibunuh, walau belum diserang sih..." kata Juugo sambil berlalu.

"Wih... murid AHS sekarang kece-kece, pada mau bunuh gurunya sendiri, jiwa pembunuh, daku bangga pada mereka, aku terhura," ucap Pain dengan gajenya yang membuat seisi ruangan sweatdrop.

Akatsuki High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang