Chapter 1

5.4K 330 4
                                    

“Ya! Jinjja?!” pekik Luhan tidak percaya.

“Eo! Kita akan mengadakan pesta malam ini, kau harus datang! Ingat, acara kelulusan minggu depan! Kami pulang duluan!” ucap salah satu temannya, Kim Minji.

Luhan yang baru saja selesai membereskan barang di lokernya langsung tersenyum saat mendengar ucapan temannya tadi. Suatu hal yang benar-benar mengejutkan, ia berhasil menempuh ujian kelulusan.

Ia tidak sabar untuk memberitaukan hal itu kepada ibunya saat ia pulang nanti. Gadis itu segera menggendong tasnya dan keluar dari kelas. Tiba-tiba Luhan menabrak sesuatu saat ia akan keluar dari kelasnya, ia membuka mata dan mendongak, seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berambut hitam berdiri di ambang pintu.

Luhan memang memiliki beberapa orang teman, namun hanya 1 orang yang sangat dekat dengannya. Park Chanyeol, seorang laki-laki yang juga siswa nakal di sekolah. Namun kenakalannya tetap saja 20% di bawah Luhan.

“Ya! Kau menghalangi pintu keluar,” ucap gadis itu tegas.

“Wae? Apa tidak boleh? Bukankah seharusnya kau senang? Kau lulus ujian, bukan? Kenapa kau malah marah-marah seperti itu.”

“Darimana kau tau itu?”

“Ya, Xi Luhan, siswi paling berandal di SMA Lotto berhasil lulus ujian akhir. Tidakkah kau pikir itu akan menjadi topik pembicaraan diantara para murid?”

“Ya, aku tidak senakal itu.”

“Terserah. Kau akan datang ke pesta nanti malam?”

“Molla, kau datang?”

“Kurasa aku akan datang, akan ada banyak gadis cantik di sana,” ucapnya sambil terkekeh. Luhan memukul kepala Chanyeol dengan cukup kuat.

“Ya, apa hanya itu yang kau pedulikan?”

“Aniyo. Kudengar pestanya akan diadakan di sebuah hotel mewah milik orang tua salah satu murid, kapan lagi kita akan pergi ke tempat seperti itu. Ayolah, kau harus ikut, aku akan menjemputmu pukul 6, jangan telat. Sampai jumpa!” ucap laki-laki itu sembari berlari meninggalkannya.

“Ya! Park Chanyeol! Ya!”

“Ish, dasar bocah itu,” gerutunya.

-Skip

“Eomma! Aku pulang!” gadis itu membuka sepatunya di depan pintu.

“Mwo?! Kau bilang pukul 9 malam? Aish, geurae, aku akan kesana sekarang,” wanita itu sibuk dengan ponselnya.

“Ada apa?”

“Luhan-a, aku harus pergi untuk perjalanan bisnis, aku akan kembali sekitar 1 minggu lagi, aku sudah mentransfer uang ke tabunganmu, jangan diboroskan, ada makanan di kulkas, kau harus makan teratur dan jaga kesehatanmu. Eomma berangkat.”

“Geundae, eomma ...”

BRAK! Suara pintu menutup dengan keras tepat di hadapannya. Luhan mengepalkan tangannya dengan erat hingga memutih, ia harus menahan emosinya atau rumahnya mungkin sudah hancur.

Gadis itu berbaring di atas tempat tidurnya, ia memejamkan mata, kata-kata yang diucapkan Minji tadi terus menerus terulang dalam otaknya. ‘Ya! Xi Luhan! Kau berhasil lulus ujian! Dan kau tau? Nilaimu bukanlah yang terendah! Chukae!’

Setiap kali mengingatnya ia tersenyum, namun kemudian ia kembali menekuk bibirnya itu, sudah beberapa tahun terakhir ibunya sibuk dengan pekerjaannya. Hampir setiap minggu wanita itu melakukan perjalanan bisnis ke tempat yang begitu jauh, kadang ke Amerika, Eropa, Indonesia, dan tempat lainnya.

Luhan sudah biasa dengan keadaan itu, bahkan menurutnya lebih baik ia sendirian di rumah, ia memang seorang anak yang nakal, namun ia tidak mau emosinya membuat ibunya menangis, apalagi ia tidak mempunyai seorang ayah yang bisa menghibur ibunya.

love is not for us ; hunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang