Chapter 2

4.5K 297 3
                                    

Chanyeol menghindari tatapan Luhan selama beberapa saat, kemudian ia menghela nafas dan menatap gadis itu.

"Ne, ini hotel milik ayah Sehun."

Tanpa mengatakan apapun, Luhan langsung berbalik dan melangkah pergi dengan cepat. Laki-laki itu langsung mengejarnya dan menarik tangannya.

"Lepaskan!" bentak Luhan. Tanpa ia sadari mereka sedang berada di tengah-tengah lobby, lantas semua orang langsung menatap mereka dengan penasaran.

"Ya, kau pikir kau ada dimana? Kau membuat orang-orang memperhatikan kita."

"Lalu?"

"Aish, sudahlah, jangan keras kepala, lagipula ini hanya sebuah acara perpisahan, memangnya apa salahnya?"

"Ya, kau gila? Ayahnya mengenalku dengan sangat-sangat baik, kau bisa bayangkan kami berbincang bersama? Aku, Sehun, dan ayah angkatnya? Lebih baik aku mati saja," ucapnya dingin.

"Kau..."

"Oh, Chanyeol-a, kau sudah datang? Kenapa kau tidak ke aula?" ucap seseorang dari belakang Luhan. Gadis itu sangat mengenal pemilik suara tersebut, Oh Sehun.

"Sehun-a, Jihyun-a, annyeong. Kami akan kesana sebentar lagi," jawab Chanyeol.

"Ternyata dia bersama dengan Jihyun," gumam Luhan.

"Geurae. Ngomong-ngomong, siapa dia? Apa dia pacarmu? Dia sangat cantik."

Luhan dan Chanyeol langsung membelalak saat mendengar perkataan itu, laki-laki itu menatap Luhan sesaat, mencoba mencari cara agar situasi ini dapat dibereskan.

"Ah, kau tidak mengenalinya, ya? Ini ... Luhan."

Luhan mendongak dan menatap tajam kearah Chanyeol, jika saja mereka tidak berada di tempat umum saat itu, mungkin Chanyeol sudah akan babak belur olehnya.

Chanyeol memutar badan Luhan agar ia menghadap kearah Sehun, laki-laki itu sedikit terkejut dan terdiam sejenak saat melihat Luhan.

"Oh, ternyata kau. Kau terlihat berbeda hari ini. Acaranya akan segera dimulai, jangan sampai terlambat. Kajja Jihyun," Sehun menggenggam tangan perempuan itu kemudian segera melangkah pergi.

"Mian, aku tidak tau harus berkata apa."

"Lupakan, aku akan pergi dari sini."

"Ya, kau tidak akan bisa pergi. Sehun sudah melihatmu, jika kau tidak muncul saat acara kau seakan tidak mau bertemu dengannya. Itu malah akan memperburuk masalahmu," ucap Chanyeol.

"Sudahlah, ayo kita ke ballroom," ia langsung menarik tangan Luhan dan berjalan menuju lift.

Ballroom yang akan digunakan untuk pesta berada di lantai 5, letaknya tidak terlalu jauh dari lift. Sebuah pintu besar dan megah menyambut mereka, di dalam ruangan itu, terdapat puluhan meja yang sudah tertata rapih. Selain itu dekorasinya sangat indah, sebuah lampu kristal tergantung di tengah ruangan.

Ada sebuah bar di sudut ruangan, dan sebuah panggung di ujungnya. Sudah ada cukup banyak orang yang datang, karena ini adalah pesta kelulusan, seluruh siswa SMA kelas 3 yang jumlahnya sekitar 150 anak diundang malam ini.

Mungkin hampir semuanya sudah hadir, Luhan tidak mengenal sebgaian besar dari mereka, tapi Chanyeol sepertinya mengenal mereka semua dan itu membuat Luhan hanya bisa diam saat laki-laki itu berbincang dengan orang lain.

Tepat pukul 7 malam, acara pun dimulai, semua tamu undangan sudah datang dan duduk di kursi yang disediakan. Seorang pria yang mengenakan jas rapih berwarna hitam naik ke atas panggung sembari membawa sebuah mic.

love is not for us ; hunhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang