Dua Kubu

2.1K 86 21
                                    

Pukul 10 pm.
Via telpon
"Pie.."
"Ya.."
"Besok ikut aku ke kantor ya. Aku santai. Ga ada meeting. Aku yang ijinin ke boss"
"Kamu kenapa?"
"Tiga hari lagi pertunanganku. Sebulan menuju pernikahanku"
"Terus?"
"Aku gamau"
"Besok aku temani. Aku aja yang ijin ke boss malam ini. Besok pagi aku ke kantormu"
"Ga! Aku yang jemput kamu"
"Iya. Yasudah tidur ya"
"Masih mau ngobrol"
"Besok kan kita seharian bisa ngobrol"
"Hih.. Yaudahlah"
"Mau ngobrol apa?"
"Gatau"
"Terserah"
"Kok jadi kamu yang marah, Pie"
"Entah"
"Aku minta maaf"
"Tidurlah"
"Jangan marah, aku ke kosanmu ya"
"Ga usah. Aku ga marah. Aku lelah, besok lagi ya. Tadi banyak pelanggan"
"Mereka ngapain?"
"Ga ada yang berlebihan. Mereka juga takut liat kamu marah kemaren. Udah ya jangan marah-marah. Aku sayang kamu"
"Iya. Baiklah. Aku juga sayang kamu"

-boss, besok aku ga kerja. Mau nemenin Batz- Aom
-oke. Salamkan untuk Batz ya- boss
-siap, boss. Makasi ya-
-yoo-

Keesokan harinya.
"Pie.." Ucap Batz langsung masuk ke kosan Aom yang tidak terkunci
"Astagaaaa.. Kamu mengagetkanku"
"Kenapa pintunya ga dikunci?"
"Kan kamu mau dateng"
"Trus kenapa kaget?"
"Kamu langsung masuk kamar pas aku lagi ngaca"
"You look so sexy" ucap Batz memeluk Aom dari belakang yang hanya menggunakan tanktop hitam dan jins dark grey.
"Kamu ga berniat gini aja kan?"
"Kalo boleh ya gini aja"
"Kamu mau aku karungin?"
"Hahaha ya gaklah. Itu kemejaku"
Batz berjalan mengambil kemeja Aom di atas kasur dan memakaikannya dari belakang.
"Kamu seneng banget makein baju aku dari belakang" ucap Aom
"Gatau"
"Sarapan dulu yu. Aku udah buatin nasi goreng kesukaanmu"
Batz mengangguk dan mencium pundak kanan Aom.

Mereka sarapan seperti biasanya lalu berangkat ke kantor Batz.

Sesampainya di kantor.

Sudah biasa bila Batz mengajak Aom ke kantor saat Batz tidak ada meeting. Aom hanya duduk di depan Batz dengan Batz memeluk Aom dari belakang. Atau Aom duduk di meja dan Batz menyembunyikan wajahnya di perut Aom.

"Kenapa kamu ga pake rok?" Tanya Batz
"Aku pake jins aja kamu nakal, gimana aku pake rok"
Batz tertawa mendengar jawaban Aom
"Aku lelah" ucap Batz menaruh kepalanya di punggung Aom
Aom mengelus tangan Batz yang melingkar di perutnya lalu kembali memainkan laptop Batz.

30 menit kemudian.
*Nae*
Aom tahu, Batz pasti lelap kalau tidur dipelukannya. Akhirnya Aom memutuskan untuk menjawab panggilan dari Nae.
"Halo.." Ucap Nae dari seberang
"Halo, Nae. Ini aku Aom"
"Oh, Aom. Batznya ada?"
"Batznya sedang tidur. Ada apa Nae?"
"Aku sedang perjalanan ke kantornya. Kalian dimana?"
"Kami di kantor"
"Baiklah. Aku kesana ya"
"Iya, Nae"

Di dalam mobil.
"Mereka di kantor? Ngapain Aom di kantor Batz? Eh.. Kok Batz tidur? Tau ah. Ga ngerti gue" gumam Nae bingung sendiri

Sesudah mengangkat telpon dari Nae, Aom kembali berkutat dengan laptop Batz. Memainkan gamenya yang sering di debat oleh Batz.

*tok tok tok*
"Ya, masuk" ucap Aom
"Yah.. Miss Batz nya tidur ya? Udah lama, Miss?" Ucap Air lemas
"30 menitan lah. Ada apa, Air?"
"Butuh tanda tangan sebenernya. Yodahlah, aku taruh sini aja ya, Miss. Tolong beritahu Miss Batz kalau beliau sudah bangun"
"Iya, Air. Nanti aku sampaikan"
"Makasi, Miss. Beliau selalu lelap kalau dipelukan Miss, biasanya ga lebih dari 26 menit"
"Hahaha iya. Gatau nih anak. Biasanya ngomel-ngomel kalo lebih dari 26 menit"
"Miss Aom bikin beliau nyaman"
"Hahaha sudahlah, Air"
"Saya permisi, Miss"
"Iya, Air"

Aom melanjutkan memainkan laptopnya. Sementara Air langsung ditanyai oleh pegawai lain.
"Gimana? Dapet tanda tangannya?" Tanya Jan
Pegawai yang lain menunggu dengan cemas. Itu adalah proposal tentang rencana liburan mereka.
"Ga. Beliau tidur"
Semua menghela napas
"Yah.. Tapi gpp. 26 menit kan?"
"Udah 30 menit. Ada Miss Aom"
Muka mereka semua tampak lemas.
"Yah.. Bisa lama inimah kalo tidur di pelukan Miss Aom"
"Iya. Seperti biasa. Bahkan beliau pernah tidur dua jam loh"
"Buset.. Ga pegel ya tuh Miss Aom"
"Udah biasa mungkin"
"Eh, kemaren Miss Nae kan calonnya ya?"
"Iya. Tapi pasti dijodohkan. Tetep lah Miss Aom juaranya"
"Hahaha iya, mereka mah sahabatan berasa pasangan nikah"
"Banget.. Rempong ya kalo udah urusan uang"
"Udah deh. Malah gosip. Bubar-bubar" ucap Air
"Lo pilih siapa Air, Aom apa Nae?"
"Aom"
Semua tertawa mendengar jawaban Air lalu mereka membubarkan diri dan kembali ke pekerjaan masing-masing.

The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang