Sesampainya di rumah Batz.
"Tumben belum tidur" tanya Batz ke Nae yang sedang menonton tv.
"Belum ngantuk" jawab Nae
"Aku mandi dulu. Nanti aku temani" ucap Batz membuka sepatunya
Nae menganggukUsai mandi, Batz duduk di samping Nae.
"Udah makan?" tanya Batz
"Udah tadi sama Darin. Kamu?"
"Udah sama Aom"
"Kamu disuruh Aom ya baik sama aku?"
"Hahahaha ya awalnya tapi setelah kupikir, benar yang Aom omongin. Status kita kan menikah, masa iya aku harus jutek sama pasangan sah ku"
Nae mengangguk
"Gimana sama Darin? Kamu cinta dia?" tanya Batz
"Sama sepertimu. Walau udah diutarakan, ga bisa memiliki"
"Kata siapa? Aku sudah miliki dia kok. Nih buktinya" ucap Batz menunjukkan cincinnya
"Wah.. Hebat kamu. Aku juga kalo bertemu Aom duluan sebelum Darin pasti jatuh cinta sama dia"
"Iya. Ga sulit kok jatuh cinta sama dia"
"Aku seperti de javu"
"Maksudnya?" tanya Batz tidak mengerti
"Ah.. Gpp. Perasaanku saja"
Batz mengangguk"Jadi gimana ke Darin?"
"Entahlah. Aku kalau bermesraan dengannya dan dilihat Mario kaya ketauan selingkuh gitu Darinnya. Kami hanya sahabatan, dia ga nanggepin cintaku tapi dia ga suka aku dekat sama yang lain. Gimana dong?"
"Emang kamu lagi deket sama seseorang?" tanya Batz
"Iya. Dan aku seperti berkhianat sama Darin. Saat Darin baca chatku dengannya, aku seperti ketauan selingkuh dibelakangnya. Padahal kami ga saling memiliki"
"Kenapa ga ngejer Darin?"
"Selain aku, ada temenku namanya Newty. Dia juga temennya Darin. Dia naksir Darin tapi Darin bersikap biasa aja. Dan setelah diselidiki dan diuji, Darin S 100%. Dia berani jamin. 1000% malah katanya"
"Kayamana ngujinya?" tanya Batz
"Aku juga gatau. Mereka ga ngejelasin. Tapi itu dijamin. Udah diuji"
"Kamu udah nanya ke Darin?"
"Udah, jawabannya dia S dan kalopun dia B, itu cuma sama aku"
"Hahahahaha keparat"
"Hey.. Omonganmu" ucap Nae tidak terima
"Kenapa? Jelas keparatlah. Dia ngaku S, diuji juga 1000% S, tapi bisa B cuma sama kamu. Dan cintamu ga digubris. Maenin perasaan orang, keparat sih menurutku""Jangan gitu. Meski begitu, dia tetap orang yang aku cinta. Aku juga ga ngerasa dimaenin kok. Aku nya aja yang salah ngartiin perasaanku. Seharusnya itu cuma sayang sahabat, bukan cinta" ucap Nae sedih
"Kalau memang dia nganggep sayang sahabat, dia ga akan ngasi kamu harapan dengan kemesraan yang kalian buat. Pernah ciuman?"
Nae mengangguk
"Benar-benar ciuman mau sama mau?" tanya Batz lagi
"Iya, pernah" ucap Nae sedih
"Nah apalagi pernah. Kalau memang gamau. Harusnya dia nolak saat kalian terlalu mesra" jelas Batz
"Aku kan ga ngungkapin cinta banget" bela Nae
"Tapi dia tau kan?" Tanya Batz mengintimidasi
"Kurasa dia tahu. Cuma ya ga ditanggepin"
"Nah.. Kalo emang dia tahu, seenggaknya dia ngasi pengertian ke kamu kalau kalian hanya bisa sebatas ini. Cuma sahabat. Ga bisa lebih. Pilihannya di kamu, bertahan meski ga dibales atau melepasnya dan hanya sebatas sahabat"
"Kalau kamu diposisiku gimana?" Tanya Nae
"Aku juga gitu. Tapi Aom langsung ngasih pengertian kalo kita ga bisa sama-sama. Aku dikasih pilihan, bertahan atau tinggalkan. Aku memilih bertahan. Sekalipun aku sakit karna tak berbalas tapi ternyata tidak berada disampingnya itu lebih menyakitkan. Dia juga berkali-kali menanyakan pilihanku. Dan aku tetap bertahan sampai saat ini. Aku tidak rela melepasnya. Tapi dia melepasku untuk menikahimu. Banyak hati yang dijaga kalo kata dia. Dan ini adalah hasilnya" ucap Batz menunjukan cincinnya.Nae tersenyum mendengar penjelasan Batz.
"Boleh aku menikahi Aom mu? Aku rasa aku makin mengaguminya" ucap Nae
"Teruslah bermimpi, anak muda. Dia yang meminta aja aku ga akan ngelepas, apalagi ada yang berniat mengambilnya dariku" ucap Batz menatap dingin Nae
"Santaaaiii.. Ngeliatnya ga perlu gitu. Kamu menyeramkan" ucap Nae mengangkat kedua tangannya.
"Kita L, bisa saja kamu merebutnya dariku. Apalagi dia yang super ramah dan aku pikir dia cukup peduli padamu. Tidak akan aku biarkan" ucap Batz
"Hahahaha segitu takutnya kamu kehilangan dia?" Tanya Nae
"Sangat takut. Ga pernah kebayang aku tanpanya" ucap Batz menghela napas
Mereka terus berbincang. Terkadang membahas Aom maupun berbagi kehidupan pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
Fanfiction"doa adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai ke hati tanpa perlu didengar atau dibaca"