Keesokan harinya.
"Loh.. Katanya mau bareng, kenapa belum turun juga?" Ucap Nae memandang kamar Batz
Lalu Nae naik tangga dan mencoba membuka pintu kamar Batz.
"Tidak dikunci" batin Nae
Nae masuk dan mendekati Batz yang masih tertidur.
"Mukanya pucat, dia menggigil" ucap Nae
Lalu Nae menaruh tangannya di dahi Batz.
"Astagaaa panasnya" ucap Nae langsung berlari ke arah dapur mengambil air untuk mengompres Batz.
"Mengapa bisa sepanas ini?" Ucap Nae yang terus mengompres Batz
"Pie.." Ucap Batz mengigau
"Ya ampun.. Belum ada 12 jam aja dia udah demam gini" gumam Nae menghela napas.
Setelah melihat Batz tidak menggigil lagi, Nae ke dapur untuk membuatkan bubur.15 menit kemudian, Nae membawa bubur, air mineral dan obat penurun demam. Nae juga mengganti kompres Batz dan menyeka keringat di wajah Batz dengan handuk kecil.
*Darin*
"Kamu dimana, yang? Ga kekantor?" Tanya Darin via telpon
"Gak, yang. Batz sakit, Aom lagi pergi. Jadi aku jaga dia" jawab Nae
"Dia sakit karna ditinggal Aom?" Tanya Darin
"Kayaknya iya deh. Kamu nanti jadi jalan sama Mario?" Tanya Nae
"Iya. Nanti kalau belum kemalaman aku mampir kesana ya" ucap Darin
"Oke"-sudah bangun, cake?- Pie
Nae membuka pesan Aom. Nae membalasnya.
-Aom, maaf aku lancang. Ini aku Nae, Batz sedang demam saat ini. Aku baru mengetahuinya- Cake
-terus sekarang gimana keadaannya? Udah dikompres? Udah makan? Minum obat? Bajunya udah diganti?-
-dia masih tertidur. Aku harus bagaimana?-
-tunggu dia bangun, lalu telpon aku ya, Nae-
-oke, kamu gimana keadaannya?-
-aku baik. Kamu?-
-aku baik. Kok kamu ga ngabarin aku kalau mau pergi?-
-aku mendadak juga taunya. Makanya cuma sempat ngabarin Batz. Maaf ya. Ga perlu cemas. Aku gpp-
-tapi aku juga khawatir. Saat aku menelponmu, hp mu sudah tidak aktif-
-oh.. Maafkan aku ya. Batz kenapa sakit?-
-aku rasa karna kamu pergi-
-hahaha dia berlebihan. Ga akan lama kok itu sakitnya-
-dia pernah gini?-
-pernah, tiap aku pergi atau dia ke luar negri tanpaku-
-segitunya?-
-iya. Berlebihan ya-
-kalo aku jadi Batz juga pasti gitu. Aku yang bukan siapa-siapa kamu aja udah kangen sama kamu. Apalagi dia-
-hahahaha aku direbutin sepasang pasangan sah ni ceritanya?-
-ga ada alasan buatku ga suka kamu, Aom-
-😊 bagaimana Batz?-
-dia terus mengigau memanggil namamu-
-dia selalu begitu-Batz membuka matanya.
"Pie..." Ucap Batz serak
"Batz.. Apa yang kamu rasa?" Tanya Nae
Batz menolehkan wajahnya ke samping.
"Eh.. Nae.. Ada apa?" Tanya Batz
"Kamu demam, aku baru tau. Tadi kamu pucat dan menggigil. Sekarang sepertinya idah mendingan. Makan bubur dulu ya" ucap Nae melepas kompres Nae dan menggantinya dengan kompresan instan
Batz menggeleng.
"Bentar.." Ucap Nae lalu menelpon Aom
"Siapa?" Tanya Batz
Nae memberikan hp nya ke kuping Batz."Cake.." Ucap Aom dari sebrang
"Pie.." Ucap Batz serak
"Kamuul makan bubur yang dibuat Nae dulu ya"
"Kamu tahu aku sakit?"
"Kebiasaanmu kan kalo jauh dariku? Tadi Nae yang membalas chatku mengatakan kalo kamu sakit. Sekarang makan buburnya dulu ya" ucap Aom lembut
"Jangan dimatikan" ucap Batz
"Iya, sayang" ucap Aom lembut
"Biar aku sendiri" ucap Batz meminta buburnya dari tangan Nae.
Nae memberikan buburnya.
"Aku ke kamar dulu ganti baju. Ini minumnya dan ini obatnya" ucap Nae menunjuk minum dan obat yang sudah ia siapkan.
Batz mengangguk.
"Terima kasih, Nae" ucap Batz tersenyum
Nae membalas senyuman Batz dan keluar dari kamar Batz.Batz mulai memakan buburnya.
"Pie.." Panggil Batz
"Ya, cake.." Jawab Aom
"Aku merindukanmu" ucap Batz
"Aku juga. Makan dulu, lalu minum dan minum obatnya. Jangan cuma dua suap, kalau tidak aku matikan telponnya" ancam Aom
"Iya, iya. Aku makan lagi" ucap Batz nurut
"Enak kan ada Nae, ada yang merhatiin" ucap Aom
"Sudah ya, sayang. Pahit. Tapi aku kan butuhnya kamu"
"Iya. Langsung minum dan minum obatnya. Duduk bersandar. Hus.. Jangan gitu. Nae sudah peduli sama kamu" ucap Aom kesal dengan respon Batz
"Iya iya. Maafkan aku. Aku sudah minum obatnya dan sedang duduk bersandar"
"Uh.. Manisnya cake ku kalau nurut gitu" ucap Aom menggoda Batz
"Hahaha kamu ini. Kan bener, aku cuma butuh kamu. Buktinya aku merasa mendingan sekarang" ucap Batz terdengar lebih bersemangat
"Itu kan karena kamu minum obat"
"Bukan. Karena aku dengar suara kamu ini"
"Ya.. Nanti malam lagi ya. Sekarang kamu harus istirahat. Oh iya, ganti bajumu dulu. Pasti berkeringat. Ganti sendiri apa perlu bantuan Nae? Nanti aku yang bilang"
"Ga usah. Aku bisa ganti sendiri"
"Oke. Langsung istirahat ya"
"Iya. Makasi ya, sayang. Aku sangat mencintaimu"
"Iya, sama-sama, sayang. Aku menyayangimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice
Fanfiction"doa adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai ke hati tanpa perlu didengar atau dibaca"