Mengapa harus dia? - 2

51 10 1
                                    


"JANGANN SAN..." Teriak Nesya dan Lisa

▪▪▪
   
      Aksi nekad Sania terhenti ketika seseorang dari belakang menjatuhkan kater yang ada ditangannya. Fajar, Dialah seseorang itu.
      Untung saja Fajar datang tepat pada waktunya sebelum Sania melukai tangannya sendiri.
"LO KENAPA SIH?"tanya Fajar dengan suaranya yang terdengar khawatir dan juga bercampur emosi.

Sania diam dan tak menjawab pertanyaannya. Ia hanya tunduk dan tak menatap Fajar yang sudah memegang pundaknya, fajar ingin mendengar penjelasan atas apa yang ingin ia lakukan tadi.
      Air mata Sania mulai berjatuhan membasahi Wajahnya.
      Sania kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga tanpa menatap wajah mereka. Fajar menahan tangannya tapi dengan mudahnya dilepaskan oleh Sania.
    Ia berlari menuju ke arah kelas. Orang-orang yang dilewatinya terus memerhatikannya.

▪▪▪

    Fajar yang masih syok dengan apa yang hampir saja terjadi hanya bisa terdiam dan tak mengejar Sania.

"Kita tunggu aja dia baikan dulu. Biarkan dia menenangkan dirinya dulu" Saran Nesya yang sangat takut dengan apa yang hampir terjadi tadi.

"Ya betul kata Nesya. Kalo kita bicara dengan dia sekarang, bisa aja dia malah menghindar dari kita" Lisa yang setuju juga memberi saran.

      Fajar masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dibenaknya muncul banyak pertanyaan.

'Mengapa dia tiba-tiba menangis?'
'Mengapa dia hampir melukai tangannya sendiri?'
'Mengapa dia tak berani menjawab pertanyaan Fajar?'
'Dan mengapa dia tak berani menatap wajah Fajar?'

    Fajar masih bingung mengapa hari ini Sania tampak berbeda.
"Kalian kan bersama dia sejak tadi. Kenapa dia mau melukai tangan dia?" Tanya Fajar kepada Nesya dan Lisa.

   Mereka hanya terdiam. Apa mereka harus jujur ke Fajar?kalo Sania cemburu melihat Fajar dekat dengan cewek lain?

"Kenapa kalian gak mau jawab pertanyaan gua? Apa ada yang kalian sembunyikan?" Fajar bertanya kembali karena bingung melihat mereka hanya diam saja.

"Maaf jar. Bukannya gua gak mau jawab tapi masalahnya sangat susah dijelasin" Nesya mulai bicara.

"Okey gua terima alasan kalian, kalo kalian gak mau kasih tau juga gak papa. Tapi gua akan cari tahu sendiri" Fajar kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

▪▪▪

"Kenapa kita harus dibawa-bawa sih?kita kan gak tau apa-apa" Nesya kesal karena Fajar.

"Udahlah. Mereka kan sahabat kita.jadi wajar"Jawab Lisa

"Kita harus bicara dengan Sania. Kita gak boleh biarin dia menyimpan rasa sakit dia sendiri. Kita kan sahabat dia?" Ucap Nesya

"Apa sih yang disembunyiin Sania?kayak Sesuatu gitu deh" Ucap Nesya lagi

"Atau mereka punya cinta terlarang?" Ucap Nesya yang dari tadi tidak berhenti bicara. Belum juga dijawab Lisa udah ngomong lagi(Nesya cerewet bener dah_-. Kayak ibu-ibu arisan. Gak berhenti bicara terus😂)

"Kapan gua ngomong sih kalo lo ngomong terus_-?lo nanya ke gua terus lo jawab sendiri aja yee. Percuma gua bicara kalo lo gak diem-diem juga." Lisa udah capek mendengar ucapan Nesya yang dari tadi tak berhenti bicara.

"Ya maaf. Soalnya gua penasaran bener. Siapa tau mereka betul mempunyai cinta terlarang?kan?"(Nesya-nesya kapan sih berhenti bicaranya_-)

"Udahh. Sekarang Stop bicaranya. Ayo kita ke kelas. Bisa-bisa kita dihukum lagi kalo telat. Lo taukan hari ini belajar apa?" Lisa udah capek bener meladenin Nesya

Never be like youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang