🍃PROLOG

1.2K 111 19
                                    

.
Park Jiyeon. Salah satu murid Senior High School. Seorang yatim piatu. Kedua orangtua nya mati dengan mengenaskan dan misterius di kota Seoul, Korea Selatan. Jiyeon mempunyai seorang eonni bernama Park Soyeon dan seorang namdongsaeng, Jung Jaehyun, mereka bertiga tinggal bersama tanpa keluarga ataupun saudara di Seoul. Marga Jiyeon dan Jaehyun berbeda, karena eomma Jiyeon berselingkuh dengan namja lain lalu melahirkan Jaehyun. Hubungan Jiyeon dengan Jaehyun pun tak sebaik dengan Soyeon.

Jaehyun tampak membenci Jiyeon dan tak mau berbicara dengannya, bahkan Jaehyun pernah hampir membunuh Jiyeon karena Jiyeon berani menyentuh pundaknya. Soyeon pernah membawa Jaehyun ke rumah sakit dan tak ada hal berbahaya dalam dirinya berupa kejiwaan atau hal lainnya. Soyeon memutuskan setiap bulannya membelikan sebuah buku untuk Jaehyun, entah itu buku pengetahuan, jurnal, ataupun novel. Park Soyeon bekerja di suatu perusahaan besar di Seoul jadi keperluan keluarga kecil nya ini terpenuhi.

Jung Jaehyun yang seharusnya murid Junior High School, tak mau sekolah atau homeschooling. Jiyeon yang saat itu kelas 1 semester pertama di SHS, harus pindah ke Kanada dan diasuh oleh Park Ahjussi dan Park ahjumma yang tinggal disana. Tahun ini, dimana Jiyeon berada di kelas 2 dan kembali ke sekolah lamanya.

Jiyeon bukan anak yang cerdas, atletis, pandai bergaul atau pun famous. Jiyeon anak pendiam, dingin, cuek, rajin, misterius, anti sosial, tak peduli pada orang lain selain keluarga, mandiri, dan termasuk orang kaya karena harta yang di tinggalkan kedua orang tuanya. Jiyeon memilih tinggal sendiri di rumah nya yang sederhana yang ia beli dari sebagian harta warisan keluarga.

Soyeon dan Jaehyun tinggal bersama dirumah keluarga Park yang besar nan luas juga cukup jauh dari sekolahnya. Maka dari itu, Jiyeon mencari rumah yang dekat dengan sekolah.

Detik terakhir dari hidupnya, eomma Jiyeon mengucapkan beberapa kalimat untuk Jiyeon kecil yang masih balita sampai sekarang pun ia masih mengingatnya, "Eomma yakin, dino bisa, harus bisa... semua itu sudah terjadi dan terencana sejak dulu. Yang kau butuhkan adalah teman, dan hadapi dia."

Dino adalah panggilan keluarga untuk Jiyeon kecil. Kembalinya Jiyeon ke Seoul, sekolah lama yang notebane nya salah satu sekolah favorit di Seoul menjadi semakin besar dan luas.

Jiyeon tak tahu dan tak menyadari, suatu hal yang terlupakan. Jiyeon tak menyadari jika dirinya adalah korban. Korban dari sebuah permainan 'real life with death'. Akan ada banyak hal mengejutkan terjadi pada Jiyeon seiring berjalannya permainan ini. Bahkan jika Jiyeon tahu pun, ia tak akan pernah bisa kabur atau menghentikan permainan. Karena permainan ini, dimulai sejak ia lahir dan tak akan pernah berakhir.
.
.
.

Gimana gimana? Perlu dilanjutin? Tolong respon, kritik dan sarannya, masih pemula masih remaja masih bocil/?.g 감사 진구...

Minute Of Life [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang