╰Part 22 ~To The Playground~

132 24 11
                                    

Author POV

"Kita harus membahas ini lain kali." perintah Jaehyun menganggukkan kepalanya pada Herin.

Dengan aba-aba tersebut Herin menghentikan aksinya mencekik Thomas. Lalu berbalik dan hendak pergi. Jamie dengan cepat membantu Thomas dan Hansol berdiri. Membantu mereka kembali ke sofa, dibantu oleh Yuta dan Taeyong. Mereka ㅡJamie, Thomas, Hansolㅡ menatap Herin tajam.

"Chakkaman!!!" Jiyeon setengah menjerit merentangkan satu tangannya meraih Herin yang cukup jauh dari posisinya.

Herin berbalik, menatap Jiyeon hangat dengan senyum manis di bibirnya.

"Sekarang! Bahas hal itu... sekarang." pinta Jiyeon setengah terburu-buru.

"Ya! Bahas hal itu sekarang. Lagipula sedari tadi aku hanya menonton. Dan aku tidak mengalami hal seperti mereka." cerocos Jeonghan menunjuk teman-temannya yang terbaring dilantai, pingsan.

Herin mengalihkan tatapannya pada Hansol. "Bisa saja sekarang. Tapi akan ada orang bodoh yang selalu menyanggah nantinya."

"Yaa dan itu akan memperlambat proses mendongeng." tambah Hina tak kalah sinis dari Herin. Kedua peri kecil ini menatap tak suka pada para ksatria peri, begitu pula sebaliknya.

Jiyeon mengikuti arah pandang mereka dan mendapati sebuah simpulan. "Mworago? Kalian bermusuhan? Ku kira kalianㅡ"

"Sesama jenis bukan berarti berteman." potong Hansol cepat tak melepaskan tatapannya dari Herin.

"Jadi... Kalian ini jenis apa?" tanya Yuta polos memandang kelompok Herin dan Hansol bergantian.

"Tanyakan pada bosmu yang so tahu itu." sindir Hina untuk Hansol.

Beberapa saat mereka semua terdiam dengan suasana mencekam yang ditimbulkan dari kedua kelompok yang saling menatap tajam. Tak ada yang berani memulai pembicaraan lain.

Hingga Taeyong membuka mulutnya. "Beberapa hari lalu aku bertemu Ningning,"

Sret!

Tatapan Herin, Hina, dan Jaehyun mengarah kepada Taeyong. Raut wajah mereka terkejut namun berhasil disamarkan dengan tatapan mengintimidasi yang mereka keluarkan serentak, tentu itu untuk Taeyong.

Taeyong yang ditatap seperti itu sedikit gugup dan mengalihkan perhatian. "Hansol-ya, dari mana saja kau? Bahkan kau membiarkanku berkeliaran sendirian."

Tampaknya usahanya mengalihkan perhatian tidaklah cukup. Malah semakin parah, semua pasang mata yang ada disini mengintimidasinya. Herin melangkah maju mendekati Taeyong.

Mengerutkan kedua alisnya, "Bagaimana bisa?"

Taeyong sedikit berfikir, "Entah, dia datang tiba-tiba untuk menolongku."

"Dan siapa itu Ningning?" pertanyaan Jeonghan mampu mewakili pertanyaan Jiyeon pula.

Hina tersenyum pada Jeonghan, "Salah satu peri kerajaan penjaga Garloks. Makhluk keliru yang dibuat oleh peri kerajaan."

"Apa maksudmu keliru? Hei! Kalian membuat sesuatu tanpa sepengetahuan para pengawas?" tanya Hansol menekan ucapannya.

Hina memandang sinis kembali Hansol dan kelompoknya, "Apa urusanmu ikut campur?"

Minute Of Life [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang