Part 10 - I'm Pregant ?

1.5K 42 6
                                    

Part 10 - I'm Pregant ?

“Apa kakek tidak akan memarahiku karena aku sudah menghancurkan Admika sekarang ?” Amethyst menatap mata hitam Robert dengan wajah yang penuh luka, Robert tersenyum simpul “Kelihatannya ?” Tanya Robert dengan wajah datar sedetik kemudian.

Amethyst menelah ludahnya, sebenarnya ia sudah mengira ia akan dimarahi oleh kakek tersayangnya. Apalagi mengingat cerita keluarga mereka yang terlibat konflik yang sangat rumit. Entahlah, Amethyst sendiri bingung siapa yang salah.

“Maaf kakek...” Lirih Amethyst, walaupun sebenarnya Amethyst itu adalah perempuan yang keras kepala, angkuh, dingin dan kejam. Tapi, Amethyst selalu menjungjung tinggi soal kesopanan pada keluarganya.

Robert menyunggingkan senyumnya lalu berkata “Bagaimana ceritanya Am ? Am bisa ditandai oleh Vampire sialan  dari keluarga Osric itu.” Nada berbahaya terdengar menusuk dari Robert, Amethyst hanya menggeram kesal.

Am adalah panggilan sayang dari Robert dari Amethyst masih balita, dan jika ia sudah berkata Am, bukan kamu lagi, itu tandanya Robert sedang marah. Dan Amethyst tahu itu.

 Amethyst yang mendengarnya langsung melotot kaget. “Ditandai ? Apa yang di tandai ?” Kata Amethyst pura-pura tidak mengerti.

“Pura-pura tidak tahu huh ?” Ujar Robert sambil terkekeh. “Ikuti aku sekarang !” Robert membentak Amethyst dengan wajah yang sangat menakutkan, lalu menyeret tangan Amethyst tanpa memperdulikan derai bulir-bulir bening dari kedua mata Amethyst.

“Maaf kakek...”

Ronald yang melakukan terawangan terhadap Amethyst langsung menggebrak meja kerjanya saat mendapatkan terawangannya putus begitu saja, Ronald benar-benar benci dengan ‘si tua bangka’, itu adalah panggilan Ronald kepada Robert. Karena Ronald begitu ingin melintir leher Robert lalu mencopotnya dalam waktu kurang dari satu detik, ingin rasanya Ronald datang ke kastil keluarga Osmond lalu menggobrak-ngabrik dan membawa kembali Amethystnya kembali ke dekapannya, kembali kesisinya. Dan ia takaan melepasnya sedetikpun. Tidak akan !

“Orion !” Teriak Ronald, sedetik kemudian yang diteriaki sudah beraa di hadapan Ronald dengan wajah datarnya. “Kamu tolong bawa Amethyst kembali ke pelukanku.” Titah Ronald sambil menatap wajah Orion dengan garang.

Orion mengangguk paham. “Baik.” Ucapnya lalu menghilang di depan wajah Ronald.

Rahang Ronald mengeras, mata hitamnya menatap lurus kedepan dengan mimik wajah yang berspekulasi. Bukannya Ronald penakut, tapi ia benar-benar sedang masa lemah.  Karena takdirnya tidak berada di sisinya, Ronald bisa saja datang kesana namun sepertinya itu akan memunculkan masalah yang baru bag kedua keluarga yang sedang bersitenggang ini.

“Sialan !” Umpatnya.

Ronald terduduk lalu memijat pelipisnya. “Orion, bawa My Lady kembali. Aku tidak mau tahu !” Pekiknya sambil menggebrak meja.

Kembali lagi ke Amethyst, yang dimana ia sedang diseret oleh Robert. Mata ungu Amethyst benar-benar letih jika menangis terus menerus, apalagi kakeknya tidak memperdulikan pekikkan, tangis bahkan permohonan maaf yang meuncul dari bibir mungilnya.

“Kakek... sakit kek...” Adu Amethyst, berharap cekalan tangan besar yang berada di tangannya bisa di kendurkan. Robert tidak menggubris, ia malah menyeringai lalu berkata “Apa kamu lupa ? 11 tahun yang lalu aku bilang apa ? “ Ucap Robert mengingatkan.

“Yang mana kek...” Ujar Amethyst dengan wajah sendu, ia benar-benar tidak mengerti apa maksudnya.

“Baiklah, aku yang akan mengingatkanmu.” Ujar Robert dengan wajah datar.

Mereka berdua lalu berjalan menuruni tangga, dan berbelok ke kiri. Lalu dengan gerakan yang kasar, Robert menendang pintu yang berada di hadapannya sampai terbuka. Amethyrst langsung menutupkan kedua matanya. Ia sangat takut akan kemarahan Robert.

Kakek...

Ada apa denganmu ?

Mengapa kau berubah ?

Tidak hangat seperti dahulu...

“Aku bukan kakekmu yang dulu Am.” Ujar Robert seolah tahu apa yang ada di pikiran Amethyst.

Amethyst menganga tidak percaya. “Bagaimana bisa ?”

“Apa kamu percaya? Kalau aku adalahsalah satu dari mahluk abadi ? yang selalu kamu bunuh dengan panahmu itu ? Hm.” Robert menyunggingkan seringaian yang benar-benar menakutkan.

Amethyst mengelapkan kedua tangan ke wajahnya. “Apa ?” Katanya kemudian,mata ungunya menatap takut, sedih, rindu, benci dan sayang dalam bersamaan.

 “Ya begitulah.” Robert menjawab dengan santai. Amethyst menggeram, lalu dengan wajah yang di setel angkuh Amethyst mengangkat dagunya. “Aku benar-benar tidak suka dengan kakek yang sekarang, oh ralat... mantan kakek, karena aku hanya punya kakek seorang manusia.” Amethyst berkata panjang lebar dengan penuh kesinisan.

“Aku tahu, Am. Am sudah sering tidur bersama dengan Vampire dari kelurga Osric itu.” Lalu tatapan merendahan di layangkannya kepada Amethyst.

“A... apa?” Amethyst tergagap, wajahnya menjadi pucat pasi mengalahkan pucatnya orang sakit.

“Ba... bagaimana bisa ?” Lanjutnya kemudian.

“Seharusnya aku tidak mengatakan ini, tapi ya apa boleh buat. Aku akan mempersembahkanmu pada keluarga Osmond Am.” Denga santainya Robert berkata seperti itu, lalu ia duduk di kursi yang terbua dari kayu dan menyilangkan satu kakinya dengan gerakan anggun.

“APA ? Aku tidak mau ! Kakek brengsek ! “ Teriak Amethyst dengan berang.

Lupakan soal kesopananmu terhadap orang tua, jika orang tuamu sendiri tidak menghargaimu.

Aku benar-benar benci dengan kakekku yang sudah menjadi Vampire ini !

Sialan aku benar-benar ingin membunuhnya !

“Ya, tapi semuanya gagal.” Desah Robert dengan wajah yag malas. “Apa yang gagal hah ? Kakek benar-benar silan ! aku begitu membencimu !” Sembur Amethyst dengan begitu sangar.

“Am mau tahu apa alasannya ?” Tanya Robert dengan wajah yang kembali serius, Amethyst ikut terduduk  di depan eberang Robert dengan wajah yang di tekuk.

“Karena kamu saat ini sudah di tandai, apalagi sekarang ada bayi campuran antara manusia dan vampire dalah perut datarmu itu.” Dan ucapan lugas itu sukses membuat Amethyst menganga karena kaget.

Me...?

Pregant ?

I'm Pregant ?

***

Hollaaaa~ maaf ya baru bisa update ^_^ hehehe... sebenarnya aku ini lagi bingung sama alurnya Amethyst-Ronald-Admika -_-

Enaknya gimana ya? >.<

Hahahahha makasih buat 70+ votenya,meskipun ini cerita tidak nyambung alias gaje -_- aku terima itu hihihiih :3

Oiya jangan lupa comment dan vote yaaaa ^_^

Comment kalian itu membangun lho :DD

Oke, See Ya !

-R

AmethystTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang