part 8

10.1K 246 16
                                    

Semakin lama hubungan Jeje dan Tama semakin dekat. Mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama dan menimbulkan kecurigaan bagi Mimi dan Reno yang notabene sering melihat Tama datang ke kampus untuk menjemput Jeje.

Jeje sedang duduk di bangku taman kampus dengan headset terpasang di kedua telinganya, sambil menunggu Tama menjemputnya ia menghabiskan waktu mendengarkan lagu di ponselnya.

Mimi yang melihat Jeje sedang duduk sendirian langsung berinisiatif untuk menghampiri sahabatnya itu. Dari arah belakang Jeje, Mimi jalan mengendap-endap.

"DOR!!" teriak Mimi sambil menepok pundak Jeje.

"Ayam ayam ayam!" latah Jeje yg kaget sambil mengangkat kedua tangannya membuat Mimi tertawa.

"Hahaha masih latah aja lo Je" Mimi lalu duduk di samping Jeje.

"Rese lo ah" Jeje mendengus kesal pada Mimi lalu melepas headsetnya dan memasukkan ke tasnya.

"Je"

"Hm"

"Gue mau lo jawab jujur pertanyaan gue" Mimi menatap mata Jeje dalam.

"Nanya apa Mi?" tanya Jeje tenang.

"Lo ada apaan sama Tama?" tubuh Jeje langsung menegang, ia hanya diam tidak menjawab pertanyaa Mimi.

"Kok diem?"

"Gue, gue ga ada apa apa sama Tama" Jeje lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Beneran?" Jeje menganggukkan kepalanya.

"Serius lo ga boong?"

"Heem"

"Bagus deh, gue ga rela lo putus sama Jevin" ucap Mimi dengan suara tenang.

"Emang kenapa kalo gue putus sama Jevin?"

"Ga rela gue, gue kalo liat kalian berdua tuh serasi. Cocok, saling cinta. Kalo sampe putus ya sayang bgt Je" Jeje tersenyum tipis.

"Jevin aja hilang g ada kabar Mi" Jeje menghela nafas berat mengingat kembali tentang kekasihnya yang ada di negara lain dan sekarang hilang tidak ada kabar bagai ditelan bumi.

"Yaaaah, pasti Jevin punya alasan Je kalo sampai hilang tiba-tiba gitu"

"2minggu lebih Mi"

"Hah?"

"Selama itu ga ada kabar, sekarang juga nomernya ga bisa dihubungi"

Mimi menoleh ke arah Jeje yang sedang menatap langit yg cerah. Terlihat raut wajahnya yg menyiratkan kesedihan dan kerinduan disana.

"Tama bikin gue lupa sama kesedihan gue Mi, dia bikin gue nyaman"

"Dan bikin lo nglupain Jevin?"

"Gak, Jevin punya tempat sendiri di hati gue. Tapi buat sekarang, gue emang lagi pengen bahagia Mi. Gue cape nangis terus"

"Je, gue harap lo ga main hati"

"Gue suka sama Tama"

"JE!" Jeje menatap Mimi yang menampakkan wajah tidak suka karena ucapannya, seperti tidak terpengaruh Jeje menampakkan senyum manisnya lalu pergi meninggalkan Mimi.

Mimi hanya bisa menatap punggung sahabatnya yang mulai menjauh.

"Gue tau lo sakit hati tapi jangan kayak gini Je" ucap Mimi lirih.

••••

Jeje berjalan menuju gerbang depan kampusnya dimana Tama sudah menunggunya disana.

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang