The Twins

321 19 2
                                    

Tangan Watari bergetar saat membukakan pintu. Seorang pria berjacket putih memasuki ruangan, tentu saja sambil menenteng setoples selai strawberry.

"Si..silakan" Watari nampak gemetar.

"Watari, sudah lama tidak bertemu." Beyond tersenyum simpul.

Soichiro tampak mengerutkan dahi. Lalu dilihatnya reaksi wajah L, L tampak biasa saja. Malah terkesan cuek dengan kehadiran narapidana pembunuhan berantai Los Angeles 2 tahun yang lalu.

"L," sahutnya.

"Ya, ada apa Yagami-san?."

"Apa kita harus percaya dengan dia?" Mata Soichiro melirik Beyond Birthday yang asyik berkutat dengan selai strawberry-nya.

"Ya, kalau dia berulah lagi seperti dulu, akan kupinta polisi untuk menangkapnya lagi." L mulai meneguk Lucky Charge.

Matsuda masuk ruangan sambil menggendong Nabila. L berlari ke arah Matsuda lalu menatapnya.

"Apa?" Tanya Matsuda.

"Taruh dia di kamar tidur, disebelah sana kamarnya."

"Ah iya, terima kasih." Matsuda tersenyum lalu pergi ke kamar tidur.

Beyond menjilat jarinya yang penuh selai. L menatapnya dingin.

"Jadi, sebagian tahanan di lapas-mu, mati?"

"Ya, setiap hari aku bosan mendengar jeritan orang kesakitan." Beyond tersenyum padanya.

"Apa kamu masih tidak merasa bersalah saat bunuh-bunuh korbanmu?" L tersenyum sinis lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Hei, aku kan punya niat baik, mempercepat kematian mereka."

"Kamu seperti Kira, ya." L menatap kembaran nya jijik.

Ya, L dan Beyond adalah kembar identik! Walau dari segi fisik sama, ternyata kepribadian mereka amat sangat jauh berbeda. Mereka juga sama-sama dibesarkan di Wammy's House.

L sukses menjadi detektif terhebat di dunia, sementara Beyond? Berambisi menjadi penjahat terhebat di dunia. Berbeda bukan?.

Matsuda baru saja keluar dari kamar tidur. Dilihatnya Beyond sedang minum minuman merah pekat, persis seperti darah.

"Apa yang kau minum??" Matsuda bergidik ngeri.

"Kalau kuberitahu nanti tak menarik lagi, lho. Khu khu khu"
Beyond menatap Matsuda dengan tatapan menyeramkan.

"A..aku men..menjauh" Matsuda mulai gagap dan berjalan menjauhi nya.

L tersenyum simpul pada Matsuda, Matsuda mendekatinya.

"Apa dia kembaranmu?"

"Menurutmu?"

"Menurutku ya!" Balas Matsuda heboh dengan suara tinggi.

"Oy, Matsuda! Berisik!" Suara teguran pun terdengar dari Aizawa.

"Sumimasen!"

Beyond pun beranjak pergi. L memperhatikan langkah kembarannya itu.

"Beyond, aku mengawasimu lho"

"Jadi? Aku mau ke toilet." Balas Beyond dengan nada dingin.




Nabila terbangun dari tidurnya atau mungkin juga dari pingsan-nya. Matanya sibuk mengenali ruangan ini.

"Aku di kamar ya?"

"Nabila-chan, kamu sudah sadar?" Terdengar suara L dari pengeras suara di pojok atas ruangan.

"L-kun..."

Death Note: Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang