Matsuda dan Nabila bercanda ria di sela-sela istirahat. Mereka tampak tertawa berdua melepas kepenatan mereka.
L memperhatikan mereka, tampak raut muka tak suka pada Matsuda.
"Cukup bercandanya. Kita selidiki Kira lagi."
Nabila menoleh kearahnya bingung.
"Kita baru aja istirahat 5 menit, kamu tega ya?! Polisi Jepang kan butuh istirahat juga?!."L melirik ke arah Nabila dengan lirikan tajam. Nabila bergeming diam.
"Baiklah, aku permisi." Nabila segera berdiri dan menyambar jaket-nya.
"Mau kemana nona Nabila?." Watari terkejut
"Aku mau pulang. Aku gak mau menganggu Ryuga-san dan para penyidik Kira, permisi."
"Pulang sendiri lagi?" L memandanginya
"Dengar ya, Yang terhomat tuan Hideki-san, aku bukan anak kecil lagi."
L langsung terdiam dan memegangi dagunya dan memasang raut "merasa bersalah".
"Aku permisi. Sayonara." Ucap gadis itu lalu pergi meninggalkan markas L.
"Matsuda-san, tolong bujuk Nabila-san untuk kembali kesini lagi." Pinta L
"Baik!" Matsuda berdiri dan mengangguk dan segera menyusul Nabila.#Taman
Anak-anak kecil bermain dengan riangnya saat Nabila duduk di bangku taman dan merenung. Tampak sebagian ibu-ibu ikut bercanda dan bermain dengan anak anak mereka."Nabila-san," Matsuda muncul dihadapan Nabila.
"Matsuda-san."
"Ayo kumohon kembalilah ke markas lagi" Matsuda memohon.
"Tidak mau." Tolak Nabila.Matsuda pun duduk di sebelah gadis itu dan menatap Nabila yang cemberut dengan kepala menunduk ke bawah.
"Kenapa tidak mau?" Matsuda bingung.
"Ryuga-san marah padaku karena aku bercanda dengan anda, tuan Matsuda."
"Panggil aku Matsuda saja, lagipula aku masih 19 tahun." Matsuda tersenyum.
"Gomenasai." Gadis itu minta maaf.
"Menurutku dia gak marah, hanya saja tatapannya seperti itu. Nanti kamu juga sudah terbiasa dengan wajahnya yang jutek itu" Matsuda tersenyum pada gadis itu.
"Iya, Matsuda-san betul. Ayo kita ke markas lagi. Tapi sebelumnya..." kata-kata Nabila terhenti.
"Apa? Ada masalah lagi?."
"Kita makan ice cream, yuk." Tawar Nabila sambil cengir.
"Ya, baiklah." Matsuda mengangguk.Dari jarak jauh Watari mengawasi mereka berdua di area taman.
"Mereka pergi meninggalkan taman." Lapor Watari lewat talkie walkie-nya.
"Ikuti mereka terus." Balas L sambil merenung di depan laptop-nya.
"Dimengerti." Balas Watari.Di kedai ice cream
Matsuda melihat menu-menu ice cream yang terpampang jelas di dinding."Ada apa Matsuda-san?." Gadis itu melirik ke arahnya dengan khawatir.
"Kau mau ice cream apa?." Tanya Matsuda.
"Hmm? Yang mana ya? Semua rasa enak." Nabila bingung.
"Bagaimana kalau rasa coklat-vanilla?."
"Ide bagus, Matsuda-san." Nabila tersenyum lebar.Matsuda menyantap ice cream-nya dengan lahap
"Cream-nya enak bangettt"
"Senang kalau anda suka, Matsuda-san" Nabila nyengir.Matsuda melihat mulut Nabila yang belepotan saat makan ice cream. Langsung saja dia mengambil tisu dan mulai membersihkan mulut gadis itu dengan lembutnya.
"Eh" Nabila tersipu malu.
"Aku tak bermaksud... kurang ajar." Matsuda panik dan memukul dahinya berkali-kali.
"Ah, tidak apa-apa" Nabila memandanginya dengan senyum."L, Nabila-san dan Matsuda-san makan ice cream di kedai "Lolly's ice cream"." Lapor Watari yang duduk di kedai ice cream juga tapi dari luar.
"Apa?! Berdua makan ice cream?!" L kaget.
"Ya." balas Watari singkat.
"Akan kususul sekarang," L berdiri lalu ingin bergegas pergi."L? Mau kemana?" Soichiro bingung.
"Menyusul Nabila-san dan Matsuda-san. Kalau mereka berlama-lama diluar sana, Kira mungkin mengincar mereka.""Ya, betul." Soichiro mengangguk.
"Hati-hati, L-san." Ujar Kanzo Mogi.L tersenyum dan memandangi mereka semua.
"Tenang saja."Matsuda hanya terdiam seusai ice cream yang tadi dipesannya sudah habis dilahapnya. Begitu juga dengan Nabila.
"Jadi, kita mau kemana lagi?."
"Ummh" Nabila berpikir untuk beberapa saat. "Kemana ya?"."Bagaimana kalau kita ke karaoke?" Saran Matsuda langsung meluncur dari mulutnya itu.
"Boleh. Tapi anda kan harus kembali. Aku takut L juga marah padamu, Matsuda-san."
"Lain kali saja"
"Baiklah. Terima kasih banyak sudah repot-repot menyusul tapi aku gak mau balik ke markas Ryuga-san."
"Kenapa kau masih panggil dia Ryuga? Namanya kan L." Matsuda heran.
"Oh begitu. Soalnya dia mengatakan nama itu saat kami berkenalan di ruang ganti baju pria di kampus."
"Apaaa?! Uhuk uhuk!!" Matsuda tersedak karena kaget. Nabila menyodorkan sebotol air mineral dari tas-nya
"Minumlah" Nabila khawatir. Matsuda langsung meneguk air mineral."Sudah lebih baik?." Tanya Nabila.
"Sudah. Terima kasih." Balas Matsuda.Seseorang menepuk pundak Nabila pelan. Nabila menoleh ke belakang dan ternyata itu L dengan raut wajah biasa.
"Sampai kapan kalian berdua disini? Bahaya lho kalau Kira mengincar kalian berdua juga." Tegur L dengan nada agak marah-khawatir.
"Sumimasen, L-san." Matsuda menunduk merasa bersalah
"L, pergilah." Nabila masih tersinggung dengan yang terjadi tadi."Aku minta maaf. Lain kali kalian boleh bercanda sepanjang waktu" tatapan L dari raut muka biasa berubah jadi sedih.
"L..." Nabila lirih.
"Eh? Hari ini aneh sekali? Ada apa ya?." Matsuda kebingungan.
"Pokoknya kalau aku buat kalian tersinggung, tegur aku ya. Biar aku bisa diam dari protes." L tersenyum."L! Kamu cemburu, kan?." Tegur Nabila.
L hanya bergeming. Matsuda melongo.
L memutar badannya.
"Bukan urusanmu." Balas L dingin.
To be continued....

KAMU SEDANG MEMBACA
Death Note: Love Life
Gizem / GerilimL. Lawliet jatuh cinta saat sibuk menyelidiki Kira, Light Yagami punya rencana licik. Kemunculan Beyond Birthday yg tidak diduga! Cerita fiksi dari Death Note drama series 2015