4

12.7K 885 12
                                    


Pagi ini Naruto dapat sms dari Neji. Ia menyuruh Naruto menunggu di klinik, Neji akan membawa mobil. Jadi Naruto ada di depan klinik bersama Sasuke, Kiba, Shino, dan Shikamaru.

"Jadi Hinata sudah pulang?" tanya Kiba.

"Iya. Karena masih dalam penyembuhan Hinata tidak boleh terlalu lelah. Karena itu kita naik mobil." jelas Shikamaru.

"Siapa Hinata?" tanya Naruto. Sejak tadi ia mendengar pembicaraan para lelaki itu. Hinata yang baru mereka bicarakan sepertinya sangat akrab dengan mereka,bahkan dia naik mobil dengan Neji. Kekasih Neji kah?

"Dia itu sepupu Neji, anak kepala desa." jelas Kiba.

"Oh,dia satu sekolah dengan kita?" tanyaku bingung. Selama 2 minggu ia bersama dengan ke 5 pria ini hanya dia seorang perempuan disini.

"Ya,dia terkena DBD dan di rawat hampir 1 bulan. Tapi dia masih kelas 2." kali ini Sasuke yang menjawab.

Naruto mengangguk kecil."Aku kira aku satu-satunya gadis disini." Naruto bergumam dan tersenyum kecil. Dia merasa canggung bersama dengan idola sekolah. Semua orang terus menatap tak suka padanya. Dengan adanya Hinata Naruto akan ada teman ngobrol. Selama ini Naruto tak banyak bicara. Bicara kalau diajak bicara atau ditanya atau bertanya itupun tak banyak.

Naruto tak sadar ke 4 temannya memperhatikan tingkahnya. Mereka sadar dengan kecanggungan Naruto selama ini. Tapi mau bagaimana lagi, mereka juga tak bisa berbuat banyak. Mereka juga berusaha setidaknya ada satu orang yang ada di samping Naruto. Karena mereka takut ada hal buruk yang akan di lakukan para wanita yang selalu memandang sinis pada Naruto.

Sebuah mobil berhenti di depan rumah Sasuke.

"Yo!" sapa Neji dari dalam di kursi kemudi dan di sampingnya ada gadis cantik dengan rambut hitam kebiruan yang panjang dan mata yang mirip Neji. Ia tersenyum sambil melambaikan tangan pada teman-temannya.

Mereka langsung masuk ke mobil meninggalkan Naruto yang diam memandang bingung bagaimana bersikap.

"Dobe kau sedang apa?" Sasuke yang hampir masuk mobil berbalik melihat Naruto masih diam di tempat.

Mendengar panggilan tak biasa dari Sasuke Naruto jadi kesal sendiri. Dan mendeathglare Sasuke.

"Cepat masuk!" suruhnya memberi jalan pada Naruto. Tak menganggap tatapan Naruto.

"Apa tak apa?" tanya Naruto.

"Apanya?" Neji yang bertanya. Ia juga heran pada Naruto yang diam di tempat.

"Kau menyetir tapi belum punya SIM?"

Sasuke terdiam begitupun Neji. Benar juga. Mereka berlima sudah cukup umur namun belum sempat membuat SIM.

"Darimana kamu tahu?" tanya Neji.

"Kemarin aku pinjam mobil saat aku ingin ada yang menemani pamanmu bilang kau tidak punya SIM." jelas Naruto. "Jadi terpaksa aku menyetir sendirian."

"Kau menyetir sendiri ke kota?" Sasuke bertanya dengan nada agak tinggi.

Naruto memandang Sasuke dengan bingung. Sasuke seperti marah tapi wajahnya tetap datar. "Aku punya SIM" Entah kenapa Naruto merasa takut Sasuke marah jika ia mengiyakan pertanyaan Sasuke.

"Lain kali jangan pernah pergi dengan mobil sendiri. Itu berbahaya walaupun kamu punya SIM." Sasuke memperingati. Naruto mengangguk agar tak di bentak lagi.

Neji keluar dari mobil dan pindah ke belakang.

"Hinata pindah ke belakang." Sasuke berucap setelah membuka pintu depan penumpang mempersilahkan Hinata pindah.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang