Pernikahan Naruto dan Sasuke sederhana. Itu menurut Mikoto. Kenapa? Karena tak di gedung mewah dan yang diundang hanya warga desa. Tak ada kalangan jetset dari luar desa. Tapi sebenarnya menurut Naruto pesta itu seperti pesta kalangan atas. Semuanya serba mewah. Bahkan tamu harus memakai dresscode putih. Karena tema pernikahan ini putih,dari pakaian sampai makanan. Naruto hampir bingung dengan semua makanan yang warnanya hampir putih semua. Apakah ada ramen berwarna putih juga?
Tak lupa Naruto yang begitu cantik dengan gaun yang sudah jadi. Gaun itu begitu mewah,membuat para gadis iri. Menantu Uchiha mendapatkan yang terbaik,seandainya mereka seusia Sasuke mungkin ada kesempatan berada di samping pria tampan itu. Sayang Sasuke sudah tak bisa beralih pada orang lain selain Naruto.
Naruto dan Sasuke menerima ucapan selamat dari semua warga desa. Bahkan ada sesi foto dengan hampir seluruh warga. Semua orang begitu antusias,mau tak mau Sasuke mengikuti semua acara yang ibunya persiapkan.
.
.
."Kalian tidak satu kamar?" tanya Itachi. Ia baru sampai kemarin sore,dan langsung ikutan repot mengurusi pernikahan adiknya. Padahal sebelum datang kesini selama seminggu ini dia hanya tidur kurang dari 20 jam. Pekerjaan yang akan Sasuke warisi sementara ia yang urus,dan rumah sakit juga ia yang urus."Kalian kan pengantin baru,setidaknya kalian harus satu kamar malam ini. Ini malam pertama kalian lho" Itachi melanjutkan bicaranya dengan wajah datar.
Naruto mengernyitkan alis. Ini orang mau godain kok wajahnya datar gitu. Naruto membatin miris. Ia melihat Sasuke juga memasang wajah datar. Lalu menatapnya
"Naruto,istirahatlah. Jangan dengarkan dia,kau pasti sangat lelah" Sasuke berucap sambil menarik Naruto melewati Itachi.
"Hei,apa begitu sikapmu pada kakakmu yang sudah lama tidak kau temui!?" Itachi misuh-misuh sendiri pada adiknya yang sudah naik ke lantai 2 bersama istrinya.
"Kau juga istirahat Itachi,kita semua lelah. Jangan ganggu adikmu" ucap Fugaku sambil berlalu ke kamarnya. Menyusul istrinya yang sudah lebih dulu masuk ke kamar.
Itachi menghela nafas. Lalu menuruti kata ayahnya.
.
.
.Pagi di kediaman Uchiha begitu hening. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 8 pagi. Biasanya saat hari libur begini mereka sudah sarapan. Tapi meja makan masih kosong bahkan harum masakan pun tak ada.
Naruto yang sudah bangun sejak sejam yang lalu heran dengan keadaan yang begitu sunyi. Bahkan tak ada pasien dan kemana para perawat disini. Kabuto pun belum masak. Apa ia buat sarapan saja?
Tanpa menunggu lagi Naruto membuat sarapan. Hanya yang simple. Nasi goreng. Karena Naruto sendiri butuh waktu lama jika ia membuat makanan selain itu.
"Kau sedang apa?" tanya Itachi yang berdiri di ambang pintu dapur.
Naruto hampir menjatuhkan spatulanya mendengar suara asing. Saat berbalik ia bertemu dengan wajah datar yang menghampiri kulkas.
"Aku membuat sarapan" ucap Naruto melanjutkan kegiatannya memindahkan nasi goreng dari wajan ke mangkuk besar."Sepertinya Kabuto-san kelelahan,jadi ia tak masak pagi. Maaf aku hanya buat ini" ucap Naruto.
Itachi menatap nasi goreng yang sudah di letakkan di pantry. Dari aromanya sepertinya enak.
"Naru?" suara serak terdengar dari luar dapur. Itu suara Sasuke.
Naruto bergegas keluar dapur sambil membawa makanannya. Ia melihat Sasuke menuruni tangga."Ya?" sahut Naruto
Melihat Naruto Sasuke menghampirinya. "Kau membuat ini?" tanyanya melihat nasi goreng diletakkan di meja makan. Sepertinya enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu
FanfictionSasufemnaru Naruto yang dibuang oleh keluarganya pergi ke sebuah desa. Disana justru ia harus menikahi dengan seorang Uchiha Sasuke kqajrena kecelakaan....oeff