5

13K 891 19
                                    


Malam sudah larut. Hujan lebat baru saja datang dengan tiba-tiba. Tak ada seorang pun yang keluar karena sudah terlalu malam.

Tapi di kegelapan malam seseorang sedang berjalan terhuyung. Jas hujan yang dipakai orang itu berwarna pink mencolok itu tak membantu sama sekali. Karena angin terus menerus membuka tudungnya. Rambut pirangnya sekarang sudah basah kuyup.

Kepalanya terasa berat dan badannya lemas. Naruto demam sekarang. Tapi sekarang ia sedang hujan-hujanan hanya ingin membeli obat di klinik Sasuke. Tadi saat keluar dari rumah hanya gerimis kecil 2 menit kemudian hujan begitu lebat disertai angin kencang. Naruto akan kembali tapi rumah Sasuke tinggal 5 rumah lagi disertai halaman yang luasnya 2 kali rumah masing-masing. Jadi perjalannya masih cukup jauh. Walau rumah Sasuke sudah terlihat. Di desa ini rumah keluarga Uchiha yang paling luas,belum termasuk sawah dan perkebunan yang ada di ujung desa.

Akhirnya Naruto sampai di depan gerbang Sasuke. Dengan tubuh yang hampir ambruk Naruto memencet bel berkali-kali dengan cepat. Setelah itu tubuhnya terasa lemas dan pandangannya gelap.

Semoga saja keluarga Uchiha cepat keluar dan menemukan tubuh Naruto yang tergeletak tak sadarkan diri.

.
.
.

Sasuke hampir terlelap saat mendengar bel berbunyi dengan cepat. Ini pasti darurat pikir Sasuke dan bergegas turun.

Sasuke sampai di depan pintu rumahnya. Dan ia tak menemukan seorang pun di depan gerbang pagar besi yang tingginya 2 meter. Hanya terlihat gelap dan sesuatu berwarna pink. Pink yang sangat mencolok dan menyala bahkan di saat gelap pun terlihat.

Eh,pink?

Sasuke bergegas menghampiri gerbang dan membukanya. Mendekati jas hujan yang memperlihatkan seuntai rambut pirang panjang. Ia mengangkat tubuh itu dan melihat wajahnya.

"Naruto!" kaget Sasuke setelah melihat wajah di balik rambut pirang. Ia segera menggendong masuk ke rumah.

"Sasuke? Apa yang terjadi?" salah satu perawat yang bekerja di klinik menghampiri Sasuke yang sedang meletakkan tubuh Naruto ke ranjang tidu baru akan ganti baju tidur saat mendengar bel berbunyi. Tak ada orang lain di rumah ini selain dirinya dan Sasuke. Tuan Fugaku dan nyonya Mikoto sedang ke kota sejak kemarin.

"Dia pingsan. Tolong gantikan bajunya lebih dulu,dia basah kuyup" Sasuke berucap datar tapi terlihat kepanikan di wajahnya jika diperhatikan. Ia agak mundur saat Shizune mendekati Naruto memberinya ruang.

"Sebaiknya kamu juga ganti baju,aku akan merawatnya" ucap Shizune setelah melihat Sasuke yang juga basah.

Sasuke beranjak dari sana.

.
.
.

Sasuke melihat Naruto tertidur lelap di ranjang klinik. Wajahnya tidak sepucat tadi saat Sasuke menemukannya di depan gerbang. Tapi demamnya masih tinggi 38.5°C. Sudah pukul 1 malam,Sasuke menyuruh Shizune istirahat di kamarnya. Dan Sasuke akan menjaga Naruto mengganti kompresnya.

"Ng.."

Sasuke langsung bangkit dari duduknya saat mata Naruto terbuka.

"Naru?" panggil Sasuke saat penglihatan Naruto tak fokus.

"Sa..suke..?" ucap Naruto dengan suara parau hanya terdengar bisikan. Tenggorokannya terasa sakit.

Sasuke dengan sigap mengambil air putih dan memberikan sedotan agar Naruto tak perlu duduk.

"Ini dimana?" tanya Naruto dengan suara yang lebih baik.

"Di klinik. Kenapa kau main hujan-hujanan saat demam begitu?" tanya Sasuke.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang