21

11.6K 809 72
                                    

Naruto menatap tiga orang perawat yang berdiri di depannya. Menghalangi jalannya yang baru saja keluar dari bilik toilet.

"Apa?" tanya Naruto memasang wajah datarnya.

Ketiga orang itu mendengus melihat keangkuhan gadis di depannya. Ternyata gadis ini sangat sombong. Lihat saja,baju bermerek,cara berdiri yang tegak,kepala mendongak angkuh,dan mata menatap tajam mereka.

"Bagaimana kau bisa tahu tentang peraturan pribadi rumah sakit ini?" tanya Salah satu dari mereka.

Naruto mengangkat alisnya. Ya iyalah ia tahu. Ia kan istri pewaris rumah sakit ini. Naruto mendumel dalan hati."Kenapa? Kalian takut aku mengadukan pada atasan kalian?"

Mereka menggeram dan menatap kesal pada Naruto.

Naruto tersenyum kecil. "Tenang saja. Aku tak akan mengadukan pada siapapun. Hanya saja aku harap ini yang terakhir,bagaimana jika atasan kalian yang lain yang mengetahui hal ini? Kalian bisa dapat masalah" jelas Naruto.

Mereka langsung menatap tak percaya pada Naruto.

"Jadi kau tak akan mengatakan pada siapapun kami bolos?"

Naruto mengangguk pasti."Tentu" jawab Naruto yakin.

"Apa jaminannya?" tanya salah satu yang lain.

Naruto terdiam."Um...kalian tak akan ada masalah selama kalian tak membuat masalah lagi" jelas Naruto.

Ketiga suster itu saling pandang lalu membuat ruang untuk Naruto lewat.

"Te-"

BRAK

"Naruto!" seru Sasuke menghambur masuk dengan menggeblak pintu dengan keras.

Naruto dan ketiga orang tadi berjengit kaget. Dan setelah melihat siapa yang datang mereka langsung memepet dinding. Rasa takut tiba-tiba menyerang mereka saat tahu siapa yang mendobrak pintu. Tadi mereka mengunci pintu agar tak ada yang tahu aksi mereka. Apalagi melihat ekspresi dari pewaris UMC,mereka pasti habis.

"Apa yang kalian lakukan pada Naruto?" tanya Sasuke dengan tatapan tajam dan wajah marah.

"Aku tak apa-apa Sasuke" ucap Naruto meraih tangan Sasuke yang terkepal.

"Jangan bohong!" bentak Sasuke.

"Aku tak bohong,kau bisa cek sendiri nanti" ucap Naruto yakin.

"Sekarang saja" Sasuke mengulurkan tanganya ke leher Naruto,bermaksud melepas kancing kemeja Naruto.

Naruto langsung menepis tangan Sasuke."Jangan macam-macam,teme!" desis Naruto. Bisa-bisanya Sasuke mau membuka bajunya di tempat umum begini.

"Hanya ada aku dan mereka disini" balas Sasuke.

"Siapa bilang? Lihat di belakangmu!" Naruto menunjuk ke arah pintu toilet yang sudah dijejali beberapa staf petugas rumah sakit. Termasuk security. Sepertinya karena acara dobrakan pintu tadi mereka jadi datang kemari.

Sasuke mendesis."Lalu kenapa kalian mengerubungi istriku seperti tadi?"

Ucapan Sasuke membuat semua orang disitu terkaget. Termasuk ketiga suster itu. Istri dari pewaris Uchiha.

"Aku hampir terpeleset tadi" ucap Naruto santai. Sebenarnya ia agak was-was karena tiga orang suster itu berwajah pucat. Sasuke bisa saja curiga mereka melakukan sesuatu padanya."Dan mereka menolongku" ujar Naruto lagi.

Sasuke memicingkan matanya pada ketiga suster itu. "Benarkah?"

Mereka mengangguk cepat. Selain karena mereka telah berbohong,mereka juga tak menyangka dengan status gadis yang seperti anak SMP ini. Juga wajah seram Sasuke,padahal sebelumnya mereka begitu mengagumi wajah tampan di depan mereka. Tapi sepertinya mereka harus berpikir ulang untuk mendekati pria tampan ini.

BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang