Minato menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Naruto yang mendengar itu langsung memeluk ayahnya. Menangis keras dipelukan Minato.Tak menyangka demi dirinya Minato bersikap dingin padanya. Pasti ayahnya sangat tersiksa dengan semua hal yang terjadi. Dengan kepura-puraannya ia menipu semua orang. Bahkan Naruto dibohongi dengan sangat baik.
"Sudah,sudah. Anak tou-san jadi jelek nih..." Minato mengusap wajah Naruto yang berurai air mata.
Naruto memajukan bibirnya sedikit. Bisa-bisanya saat begini ayahnya bercanda. Ia sangat sedih karena ternyata ayahnya begitu menyayanginya. Apalagi orange cake itu ternyata buatan ayahnya,ia sangat suka kue itu. Tapi ia hanya mendapatkannya saat ulang tahunnya."Minggu depan aku mau orange cake" ucap Naruto masih sambil terisak. Minggu depan ulang tahunnya. Ia ingin makan kue itu lagi.
"Tentu,sayang" Minato mengusap penuh sayang rambut Naruto. Wajahnya yang biasanya dingin sekarang terlihat sangat lembut.
Keluarga Uchiha tak menyangka kehidupan Minato yang begitu penuh dengan kepalsuan. Padahal di publik Minato terlihat tegas dan seperti tak menyembunyikan apapun. Semuanya terlihat alami di mata publik. Bahkan ia menunjukan perhatiannya pada Naruko di depan publik.
Tapi melihat interaksi yang tejadi pada kedua orang yang hampir mirip itu membuat mereka percaya. Bahwa Minato yang selama ini hanya palsu.
Minato menatap seluruh keluarga Uchiha. Ia tersenyum teduh."Terima kasih sudah mau menerima putriku di keluarga ini. Terima kasih sudah menyayanginya seperti putri kalian sendiri. Terima kasih un-" ucapan Minato terhenti saat tangan Fugaku terangkat menunjukan telapak tangannya,isyarat untuk berhenti.
"Seharusnya kami yang berterima kasih. Kau menjaga Naruto secara tak langsung dan membuat ia datang kemari dan hadir di keluarga kami" ucap Fugaku. Andai saja Minato memilih menyerah pada Naruto,pasti mereka tak akan bisa bertemu dengan gadis baik hati itu.
Minato tersenyum sedih. Lalu kembali memeluk Naruto. Mengecup dahinya lama. Akhirnya setelah sekian lama ia bisa memeluk Naruto lagi.
Rasanya beban yang ia tanggung selama hampir 20 tahun ini terangkat. Walaupun rasa bersalah selalu menghantuinya. Ia tak ada di samping Kushina saat ia mengandung,sehingga membuat Kushina meninggal karena kekurangan gizi ibu. Waktu Naruto lahir berat badannya kurang dari bayi biasanya. Hingga beberapa hari Naruto butuh perawatan.
Ia sangat menjaga asupan makan Naruto. Tapi sepertinya gen mungil dari Kushina tetap ada. Lihat saja. Sasuke yang tingginya 180, Naruto hanya 155.
Minato mengambil ponselnya saat merasakan getaran ponselnya. Ia melihat pesan yang ada. Lalu menatap pada Naruto yang sedang menatapnya.
"Ada apa?" tanya Naruto.
"Aku harus kembali ke panggung" ucap Minato lalu terkekeh karena ucapannya sendiri.
Naruto tersenyum mendengar kata yang di pilih Minato. Tapi lalu hilang."Kapan teaternya selesai?" Naruto mengikuti istilah Minato
Minato tersenyum."Sebentar lagi" ucapnya sambil mencubit pipi chuby Naruto. Dari dulu ia ingin sekali mencubit pipi chuby ini. Lalu ia menatap semua orang yang ada di ruang tamu ini."Maaf karena sudah merepotkan kalian semua. Aku harus pergi sekarang" Minato bangkit dari duduknya.
Diikuti yang lainnya termasuk Fugaku yang mengulurkan tangannya pada Minato.
Minato meraih uluran tangan itu dan menjabatnya erat. "Terima kasih sudah menjadikan Naruto bagian keluarga kalian" ucap Minato.
"Hn. Jika butuh sesuatu kau bisa menghubungi kami" balas Fugaku.
"Baiklah. Sekali terima kasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu
FanfictionSasufemnaru Naruto yang dibuang oleh keluarganya pergi ke sebuah desa. Disana justru ia harus menikahi dengan seorang Uchiha Sasuke kqajrena kecelakaan....oeff