Sorry for typo, HAPPY READING!!
-------
Mayunda baru saja mencuci alat perlengkapan makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, dan lain-lain. Dimas dan anaknya sudah pergi ke sekolah Naufal sebelum akhirnya pergi menuju kantornya.
Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di restoran itu, sifat Dimas perlahan mulai berubah dan menghangat.
Tidak ada lagi pemaksaan,
Tidak ada lagi kearogansian,
Tidak ada lagi kamarahan.
Dan yang terpenting Dimas selalu menggodanya. Setiap ada waktu kebersamaan diantara mereka, Dimas selalu saja mencoba merayu Mayunda sehingga ia tak kuasa menahan semburat merah di pipinya.
Dimas selalu senang membuat Mayunda salah tingkah, apalagi ketika mereka berada di peraduannya saat malam hari.
Dimas selalu melibatkan Naufal ketika Mayunda sendiri tengah mencoba tidak menghiraukannya.
Seperti saat Naufal ingin mendengarkan dogeng darinya sebelum tidur, dan Dimas akan ada berbaring di samping anaknya, Naufal.
"Bundaa, sayang Naufal tidak?"
"Hm."
"Ihh bunda jawabnya gitu."
"Iya, bunda sayang banget sama Naufal."
"Kalo sayang, bunda mau kan mengabulkan permintaan Naufal?
Mayunda mengeryit curiga pada Dimas yang terkikik pelan disusul dengan senyuman bak polos milik Naufal. Mayunda mencium ada konspirasi diantara ayah dan anak itu.
"Naufal ingin punya adik, bun. Kata ayah, bunda bakal hamil dan melahirkan seorang adik untuk Naufal. Bener nggak, bun?"
"HAH?!" Mayunda melirik Dimas tajam. Sedangkan yang dilirik hanya senyum-senyum mesum.
Dengan menahan amarah, Mayunda memberikan senyuman menenangkan untuk Naufal.
"Hm, yaudah sekarang Naufal tidur ya sama ayah disini. Bunda udah selesai membacakan dogengnya. Bunda mau ke kamar."
Mayunda mencium kening Naufal dan menaikkan selimut anaknya hingga sebatas leher. Mengabaikan protes suaminya yang mendelik tajam ke arahnya.
"Buuunnn.." ujar Dimas memelas. Tetapi Mayunda langsung beranjak keluar dari kamar anaknya. Meninggalkan suaminya yang memberenggut kesal.
"Hihihi emang enak ayah dicuekin bunda. Udah, ayah tidur sini saja sama Naufal. Nanti bunda marah lagi."
Dengan berat hati Dimas merebahkan dirinya di samping Naufal. Memeluk anaknya seaakan ia tengah memeluk Mayunda.
"Ayaahh, sesaakk."
"Hahahaha."
------
ting tong,
Bel rumah terdengar dari luar. Mbok Inah segera berlari kecil membuka pintu. Dan mbok Inah terpaku melihat pria berstelan jas hitam dipadukan kemeja putih bak ceo perusahaan yang berkelas.
"Seperti penampilan tuan besar di rumah ini," Pikirnya.
Diliriknya ke arah belakang pria tersebut dan tampak mobil mewah berwarna hitam, yang mbok Inah nggak tahu nama merek mobil tersebut.
"Ekhm,"
"Eh iya, maaf tuan. Ada keperluan apa ya?" Tanya mbok Inah.
Pria tersebut memberikan salam padanya. Seakaan pria ini mengenal mbok Inah.
"Pasti ini mbok Inah, kan?" tanya lelaki tersebut.
"Iya, kok tuan tahu?"
"Jangan panggil saya tuan, mbok. Panggil saja Rayhan." Kata pria yang mengaku sebagai Rayhan.
"Oalahh, kok Den Rayhan tahu nama saya, toh?"
"Kedatangan saya kemari untuk bertemu dengan Mayunda, mbok." ujar Rayhan menolak menjawab pertanyaan mbok Inah tersebut.
Sebelum mbok Inah mengeluarkan suaranyalagi, terdengar suara lain dari belakang.
"Rayhan, sedang apa kamu disini?"
Mbok Inah menoleh ke belakang dan menemukan Mayunda disana. Sedangkan Rayhan menatap perempuan tersebut dengan berbinar.
"Long time no see, my lucky girl" sapa Rayhan mengerlingkan matanya pada Mayunda.
-------TBC------
26092016
Oke dua part sudah saya publish ya hari ini. See you next time 😊thanKYU
AMI
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR LOVE
Teen FictionEDISI REVISI 10 PART TERAKHIR = PRIVATE [Dimas Prasetyo] Ku mohon, Kita coba lagi! Kali ini aku tidak akan mengacau, Sayang. [Mayunda Mentari Dewi] Aku bersumpah sekali lagi kamu melakukannya, Aku tidak ingin hidup bersamamu lagi. [Naufal Alif...