Part 25. Dilema

12.1K 462 11
                                    

Part selanjutnya sudah ku private, ya! Hehe

Typo everywhere, Happy Reading!

--—--—--—

Dua insan manusia berbeda gender saling menatap satu sama lain. Sang pria yang memandang dengan tatapan memuja dan rindu, sedangkan sang wanita menatapnya dengan raut wajah pias.

"Ada apa kau menemuiku, Ray?" Mayunda bertanya pada pria tersebut.

Rayhan-pria itu- menghembuskan nafasnya secara kasar demi menahan perasaannya yang begitu besar pada Mayunda.

"Rupanya Mayunda yang kukenal tidak menyukai kehadiranku disini. Heum?"

"Bukan begitu, Ray. Aku hanya tidak ingin kau terluka. Kau kan tahu ancaman seperti apa yang akan Dimas lakukan jika kamu-"

"Aku tidak peduli dengan semua itu!" Potong Rayhan kesal.

"Bagiku, yang membuatku terluka adalah dengan kamu mencoba menghindariku." Lanjutnya.

"Bukan begitu, Ray."

"Dulu kamu pernah mengatakan akan bercerai dari suamimu. Lalu hak asuh Naufal akan berpindah ke tanganmu. Apa kamu melupakan itu?" Tanya Rayhan yang membuat Mayunda terdiam.

"Aku mencintaimu, Mayunda. Sejak aku menemukanmu di malam itu, dan setelah kamu menceritakan masalahmu. Awalnya hanya rasa iba dan simpatiku padamu, tetapi percayalah, lamban waktu aku mencintaimu. Aku ingin-"

"Hentikan, Ray!" Teriak Mayunda. Ia lemah mendengar pengakuan cinta Rayhan padanya.

"Jika Dimas mengetahui hal ini, bisa saja aku akan dituduh berselingkuh. Sama seperti dia, dan Dimas akan membawa pergi Naufal menjauh dariku. Hidup&perusahaanmu akan dibuat hancur olehnya. Dan dia akan menyakitiku lebih dalam lagi, Ray."

Rayhan berdiri dari posisinya dan duduk di samping Mayunda, mengenggam kedua tangannya dengan erat.

"Kita akan melewati itu bersama, May. Percayalah padaku!" Sorot mata Rayhan begitu tegas dan penuh keyakinan. Tidak ada kebohongan sama sekali.

Mayunda melepaskan genggaman tangan Rayhan.

"Tidak semudah itu, Ray".

"Kenapa? Apa kamu masih mencintai suamimu?"

Gleekk, Mayunda tidak menyangka akan pertanyaan yang baru saja dilontarkan Rayhan padanya.

"Aku masih mencintai suamiku?" memang benar jikalau hatinya inu sedikit tersentuh untuk memaafkan Dimas. Tetapi dirinya masih sulit untuk menerima Dimas kembali akibat dari perselingkuhan suaminya. Mayunda masih belum bisa memberikan kepercayaannya pada Dimas.

Sejak dia kembali ke rumah ini, kedekatannya pada Dimas murni karena Mayunda masih saja takut dengan ancaman dan paksaan suaminya. Karena dia tahu betul watak suaminya, Dimas akan menghancurkan hidup seseorang jika mengusik miliknya. Dengan uang dan kekuasaan, akan mudah sekali Dimas melakukannya.

"Saat ini aku masih sah berstatus istrinya, Ray. Dimas tidak akan melepaskanku," balas Mayunda tanpa menjawab pertanyaan sebelumnya.

Rayhan menelisik wajah perempuan dihadapannya. Mencoba membaca dan memahami apa yang ada di pikiran Mayunda.

Ada sebuah kebimbangan disana. Yaaa, Rayhan melihat dengan jelas sekarang. Mencoba mengerti keadaan Mayunda sekarang, Rayhan pamit undur diri. Membiarkan Mayunda mengatasi perasaannya sekarang.

"Aku pulang, hubungi aku jika ada apa-apa" ujar Rayhan sambil menaruh catatan kecil berisi nomor teleponnya pada Mayunda.

Sedangkan Mayunda menatap note itu dengan nanar dan kemudian mengambilnya. Dia akan menyimpannya sekarang. Mungkin suatu saat akan diperlukan.

--—--—--—

"Kata Mbok Inah lelaki bernama Rayhan datang kesini. Benar, Bunda?"

"Sialll!!" Maki Mayunda dalam hati. Ia melupakan fakta bahwa banyak mata-mata Dimas untuknya, tak terkecuali di rumah ini. Pasti dia yang bertanggung jawab atas hal tersebut.

"Hm, dia hanya sekedar berkunjung" ujar Mayunda jujur. Ia tidak mau mengambil resiko.

Raut wajah Dimas mengeras, menahan amarah yang bisa saja ia luapkan. Namun saat ini mereka sedang makan malam, dan ada Naufal disini. Istrinya sedang menyuapi Naufal yang duduk di sampingnya.

Dimas sangat marah ketika ia pulang mendapati laporan dari orang rumah jika ada lelaki yang menemui istrinya ketika ia tidak ada. Dimas takut Mayunda akan terpengaruh mengingat hubungannya dengan sang istri yang seperti ini. Walaupun dia sedang mencoba memperbaikinya sekalipun.

"Aku selesai. Bun, kamu hutang penjelasan padaku. Aku ke ruang kerja dulu," kata Dimas sambil mengecup dahi Naufal. Lirikan matanya menatap Mayunda tajam.

"Tidak ada penolakan!" Ujar Dimas berbisik di belakang telinga Mayunda dan mengecup bibirnya sekilas.

Mayunda meringis melihat seringai suaminya yang tampak menakutkan itu, perlahan menjauhi dapur dan naik ke atas tangga.

"Ayah kenapa, bun?" Tanya Naufal dan dijawab Mayunda dengan mengangkat bahu tanda tak tahu. Lalu Mayunda melanjutkan pekerjaannya menyuapi Naufal.

---—---—TBC----—---—

30092016
Hello, semua!
Besok aku sidang laporan magang, doain sukses&lancar ya! Hehehe

ThankYu
AMI

AFFAIR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang