Pagi ini raya sedang berkutat dengan kegiatannya seperti biasa, membuat sarapan untuk suaminya setelah selesai ia kemudian kembali ke kamar,untuk membangunkan suaminya.
Raya membuka seluruh horden, lalu menghampiri suaminya yg masih tidur.
"sayang? Sudah pagi ayo bangun " ucap raya yg duduk di sisi ranjang sambil menggoyang"kan lengan mondy
"hum.. " mondy membalas hanya dengan gumaman
"ayo yang.. Kamu kan harus kerja nanti telat " ucap raya lagi kemudian menarik selimut yg digunakan mondy kebawah, ia dapat melihat muka mondy yg lusuh karna kecapean.
"kalau kamu tidak bangun aku... " ucap raya menggantunkan kalimatnya
"iya. Iya.. Aku bangun" sahut mondy sambil mendengus, lalu ia pun duduk dengan muka sekaligus rambut yg berantakan raya yg melihat itu hanya ketawa" pelan.
"sekarang mandi oke? Aku sudah siapin sarapan " perintah raya lembut
"tapi ada satu syarat " ucap mondy,Raya mengerutkan keningnya.
"duduk disini " ucap mondy sambil menepuk tempat tidur disisinya "aku ingin menyapa anak kita dulu " sambungnya
Raya tersenyum hangat, kemudian menggeser dirinya mendekati mondy,raya duduk berselonjor.
Mondy pun langsung nyengir, kemudian ia tiduran di paha raya, dengan muka yg memghadap perut besar raya.
Raya menunduk melihat sikap suaminya ini, dan tangannya juga menyisir rambut mondy dengan jari"nya
"sebentar lagi kita akan jadi orangtua ray " ucap mondy sambil mencium perut raya
Raya mengangguk " huum.. Kamu mau anak laki" atau perempuan? " tanya raya
"laki" dan perempuan sama saja yg penting harus sehat,bayi nya sehat dan ibunya juga " jawab mondy tegas
"kamu benar yang, mmm.. Sudah menyiapkan nama buat anak kita? " tanya raya lagi
" tentu, " sahut mondy tersenyum lebar.
"siapa? Kenapa tidak memberitahu aku? " gerutu raya sambil manyun
Mondy pun duduk,mensejajarkan mukanya dengan raya, lalu mengecup bibir raya sekilas
"nanti aku beritahu setelah anak kita lahir,bibirmu tambah manis " goda mondy, lalu mencium perut raya lagi, dan beranjak dr tempat tidur kemudian masuk ke kamar mandi"yakkk!! Mondyyy " teriak raya kesal "ishh mencuri kesempatan dalam kesempitan " cibir raya
Mondy yg mendengar dumelan istrinya pun tertawa,kemudian ia mandi.
Kini mereka sudah selesai sarapan, saat ini raya sedang memasangkan dasi di leher mondy,Mondy menatap istrinya
"Rasanya tidak ingin pergi kerja " ungkap mondy
" kenapa? " tanya raya membalas tatapan mondy,ia sselesai memasangkan dasi mondy.
"entahlah, perasaanku tidak enak " sahut mondy menghela nafasnya kasar
"apa yg kamu khawatirkan,hum? " tanya raya lembut
"kamu,kamu yg aku khawatirkan yang.. " jawab mondy kemudian mengelus pipi raya,menatap mata wanita itu lekat
"berjanjilah untuk baik" saja ray, demi aku " ucap mondy tulus
"aku janji mon, jangan khawatirkan aku, oke? Aku baik" aja " ucap raya menenangkan mondy lalu mengecup bibir suaminya itu.
"sekarang kamu berangkat " sambung raya, mondy mengangguk,kemudian mengambil tas kerjanya
"aku berangkat sayang " ucap mondy,tidak lupa ia juga mengecup Kening istrinya.
Raya pun menghela nafasnya setelah melihat mondy memasuki taxi dan pergi,kemudian ia duduk di sofa,menaruh hp nya di atas meja, lalu mengambil buku panduan ibu hamil.
"bagus, mondy sudah pergi, itu artinya raya sendirian dirumah " ucap orang itu tersenyum licik
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
"FOREVER WITH YOU"
FanfictionApa yg kamu lakukan Ketika istrimu dipandang Rendah Oleh Keluarga mu? membela istrimu yang sangat Kamu cintai? atau menentang keluargamu?