2

63.1K 2.1K 44
                                    

Sayu

Kulihat Senja nampak ragu menjawab, mungkin tak enak mau menolak tawaranku.

"Davi engak jemput, dia sedang ada kerjaan yang engak bisa ditinggal" lalu jawabnya.

"Kalau begitu, ayok aku antar?" balasku.

"Iya, aku keruang guru dulu ambil tas" jawabnya.

"Aku tunggu dimobil" balasku. 

Kulihat Senja hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya,  lalu aku dan Juno berjalan menuju mobil, hatiku mendadak senang kini.

Aku mendudukan Juno dibelakang, kulihat Senja sedang berjalan anggun kearahku, senyumnya ya Tuhan, benar-benar membuat jantungku blingsatan, parasnya yang anggun menawan, kufikir sepertinya tahap gilaku terus  bertambah bila terus menatapnya.

"Ayok" kudengar Senja berucap saat telah didepanku.

Aku hanya mengangguk, lalu akupun berjalan membukakan pintu mobilku.

"Terimakasih, maaf merepotkan" ucapnya memasuki mobilku.

"Tidak sama sekali" jawabku menutup pintu mobilku.

Lalu akupun memasuki mobilku dan menjalankannya pelan.

*************

10 menit aku dan Senja lalui  dalam diam, aku sengaja mengantar Juno dulu, setelahnya aku baru mengantar si bu Guru cantik disebelahku, aku sengaja saja ingin berdua dengannya,  ntah untuk apa, aku sendiri sekarang bingung mau apa.

"Kamu gak sibuk?" tanya Senja saat aku mulai menjalankan mobilku kembali.

"Engak, akukan penggangguran" jawabku sesantai mungkin padahal hati gugup.

Berdua didalam mobil dengan Senja, membuatku merasakan banyak hal, ini pertama kali aku bertemu dengannya dalam waktu yang cukup lama, setelah kemaren-kemaren,
Kulirik Senja tersenyum dengan jawabanku.

"Kamu sendiri masih ada kegiatan?" tanyaku.

"Hari ini engak ada lagi" jawabnya.

"Mau mampir makan dulu? sebentar lagi waktunya makan siang" tawarku sekaligus ajakan sebenarnya.

Ntah keberanian dari mana, tiba-tiba saja aku ingin mengajaknya makan, tepatnya karna aku ingin lebih lama bersamanya.

Semakin aneh saja kan aku ini, terserahlah Senja mau berfikir apa, kan gak ada salahnya ngajak calon kakak sepupu makan mirisku dalam hati.

"Iya boleh" jawabnya tersenyum untuk tawaranku.

Akupun tersenyum tipis atas jawabanya, merasa bahagia meski hanya untuk makan bersamanya.

Lalu akupun membelokan mobilku kesalah satu tempat makan, aku turun dari mobilku diikuti Senja.

"Ayok" ajakku masuk kedalam tempat makan.

"Iya" jawabnya berjalan disampingku.

kamipun memilih tempat duduk yang pas lalu memesan makanan.

Menunggu pesanan datang dengan diam, kulihat Senja sedang bermain dengan ponselnya, sepertinya dia sedang membalas pesan, mungkin tunangannya, akupun berpura memainkan ponselku dengan sesekali melirik Senja. Inginnya si selalu menatapnya tapi takut dikira aneh.

Kulihat Senja meletakan ponselnya, lalu melihat kearahku, saat aku sedang menatapnya, aku langsung memalingkan wajahku keponselku, kan hampir saja ketauan menatapnya penuh ingin.

"Sayu?" Kudengar Senja memanggil namaku.

"Hmm" jawabku menatapnya.

"Sedeket apa kamu sama Davi?  kalian kan sepupuan" tanyanya.

"Ya lumayan dekat, cuma sekarang kak Davi sibuk kerja jadi jarang ketemu" jawabku.

Kulihat dia tersenyum dan mengganguk atas jawabanku.

Aku menatapnya, aku suka senyumnya. Senjapun ntah kenapa menatapku, mata kami bertemu beberapa detik, deg..jantungku semakin tidak menentu karna mahluk didepanku ini.

Sampai seorang pelayan datang membawa pesanan kami  Menyelamatkan jantungku, yang ntah akan jadi apa bila terus bertatap dengannya. Semoga Senja tidak mendengar ulah jantungku.

Kami makan dengan sesekali diselinggi obrolan, dan sering kali juga aku tak bisa menahan mataku, untuk tak melirik kearah Senja, Sepertinya mataku sudah kecanduan wajahnya, ah memang aku semakin gila sepertinya dengan perasaanku ini.

Selesai dengan makan, akupun langsung mengantar Senja pulang, beberapa menit dalam perjalanan sampailah mobilku didepan rumah Senja.

"Terimakasih untuk hari ini, untuk mengantarku pulang, dan untuk makan siangnya" ucap Senja setelah kuhentikan mobilku.

"Sama-sama" jawabku.

Berpura tenang, menatapnya meski hatiku sangat bergemuruh saat ini.

"Ayok mampir dulu" ajaknya balik menatapku.

"Terimakasih, lain kali saja" jawabku.

"Kamu mau sibuk?" tanya Senja.

Masih menatapku, ah jantungku terus saja senam mendapat tatapnya.

"Engak, kamu kan harus istirahat, aku gak mau ganggu" jawabku tersenyum.

"Ganggu kenapa? lagipula aku gak cape" jawabnya tersenyum juga.

Kugelengkan kepalaku atas jawabanya, dan tersenyum tipisku padanya

"Lain kali saja yah" aku menjawab yang sama.

Tak lupa kuberikan senyumku lagi, agar Senja tau aku menolak tawarannya bukan karna tak mau.

Senja juga tersenyum dan mengangguk, semakin cantik paras gadis satu ini dimataku, makin dipandang kian  menawan.

"Sekali lagi terimakasih, aku turun yah" ucap Senja, lalu membuka pintu mobilku.

Tapi karna teringat sesuatu, tangankupun reflek menarik lembut tangan Senja, kulihat Senja menatapku dengan wajah bingungnya, kenapa dia selalu cantik, bahkan wajahnya yang terlihat bingungpun.

Dengan gugup yang kusembunyikan akupun menatapnya dan berusaha bicara.

"Aku..aku......

TBC

Senja Sayu (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang