Hari itu aku tengah istirahat sementara anak_anak lain bermain, aku lebih memilih belajar membuat burung kertas yang pernah diajarkan guruku bu enung namanya.
Aku terus memperhatikan kertas origami ditanganku, karena jika aku sudah tertarik pada satu hal pastilah dunia luar tidak akan mengangguku.
Aku tidak terlalu menghiraukan mereka, tetap saja aku mencoba membuat burung dari kertas origami walaupun berkali_kali gagal.
Aku duduk paling belakang dekat tembok yang terdapat jendela yang menghadap luar kelas, aku lebih senang duduk disana sehingga dengan begitu aku dapat fokus dan sesekali melihat keluar.
'' kamu ngga keluar?'' Tanya seorang menyapaku.
aku tau siapa yang menyapa dia puput temanku, hanya dia yang mau bertanya seperti itu padaku sementara yang lain sibuk bermain.
'' nggak '' jawabku hanya singkat.
Dia heran kembali bertanya
'' kenapa fanti ?'' Dia bertanya dengan ramah, aku perhatikan saja dulu wajahnya sejenak.Wajahnya baik dan ramah itu yang aku pikir jika menilai orang lain, dan aku belum menjawab pertanyaan dia tadi.
'' kenapa fanti? Ayo bermain bersama aku'' dia kembali bertanya.
'' ok tapi disini aja ya'' lagi_lagi aku hanya menjawab singkat. Dan aku memang bukan tipe orang yang basa_basi, langsung kujawab dengan secepatnya.
Puput duduk samping kursi aku dia melirik kertas yang aku pegang, dan mengambil selembar kertas di bungkusan kertas origamiku.
'' kamu main apa sih? Kertas origaminya dibuat apa?'' Dia bertanya sambil memainkan dan membolak balik kertas origami.
Aku hanya tersenyum sambil sesekali melipat_lipat kertas origami yang aku pegang, kemudian ingin aku bentuk jadi burung_burung kertas.
Jadi! Tapi tidak jelas bentuknya tidak seperti seekor burung. Berkali_kali mencoba tapi tetap tidak bisa. Puput mengambil kertas yang aku pegang.
Aku terkejut hanya sekilas menatapnya.puput hanya tersenyum, rambutnya panjang keriting dan ikal dikuncir satu.
'' ngga apa_apa koq aku ajarin ya caranya buat burung dari kertas yang diajarin bu enung''. Puput melipat kertas menjadi beberapa bagian, membuntuk kepala burung,paruh burung, dan sayap burung walaupun tidak terlalu bagus tapi tetap menyerupai burung.
'' gitu caranya fanti coba kamu coba lagi fanti ''.
Aku ambil lagi kertas origami selembar dan aku lipat_lipat seperti yang diajarkan puput, dan akhirnya aku bisa walaupun ngga bagus tapi menurutku dan puput masih menyerupai burung kertas.
'' nah itu bisa kalau dicoba coba lagi pasti bagus fanti '' puput tersenyum kepadaku. Aku juga tersenyum hari itu, aku seperti mendapatkan teman yang benar_benar baik kepadaku.
Kelas yang tadinya hanya dihuni aku dan puput kembali ramai, karena anak_anak kembali masuk kelas.
Puput kembali ketempat duduknya yang berada diurutan barisan nomor 3, setidaknya begitu yang aku masih ingat tentang dia dan tentang masa_masa ku menjadi anak introvert di masa TK.