Bu Tati

44 2 0
                                    

Bu Tati dia adalah guruku yang paling aku cintai sampai saat ini, karena menurutku dia adalah guruku yang paling penyabar dan teladan.

Guru yang paling luar biasa dalam mengajar, dan aku kira dia masih tetap menjadi guru terbaikku hingga saat ini atau mungkin sampai kapanpun.

Engkau mungkin bertanya atau beranggapan aku terlalu memuji dirinya, ini bukan sekedar pujian yang aku sematkan padanya dan ini lebih dari itu.

Jika engkau melihat fenomena zaman sekarang, dimana guru yang tidak sabar mendidik muridnya kemudian menampar muridnya. Walaupun itu dalam hal mendidik, tapi aku rasa maaf aku tidak ingin mengkritik para guru indonesia karena aku bukan pengkritik handal aku hanya katakan guru sekarang hanya mengejar pangkat dan uang.

Guru yang malas_malasan datang karena gaji kecil, atau ada urusan lain sehingga terbengkalai mengajarnya, emosi jika muridnya tidak pintar_pintar belajarnya.

Bu Tati tidak seperti itu bagi mengajari murid adalah suatu ketaatan ibadah, kalau tidak tanggung jawab mengajar maka akan dosa. Jika ada anak muridnya yang nakal, dia mencoba kembali menasihatinya baik karena baginya murid tidak akan pintar kalau hanya dituntut untuk bisa saja tanpa adanya pemahaman cinta dan kasih sayang.

Dia tau cara menangani muridnya yang hiperaktif dan pendiam seperti aku, terkadang dengan games atau dengan cerita motivasi yang seru untuk kami dengar.

Setiap dia berkata dalam mengajar aku hanya duduk diam mendengarkan dengan fokus apa yang dia bahas, bicara sangat lembut sekali, keibuan, dan aku sangat suka dengan gayanya untuk mengajar.

Pernah aku yang saat itu kurang lancar membaca, diminta olehnya untuk belajar bersamanya.

'' fanti muridku sayang, nanti pulang sekolah belajar nulis huruf sambung dan baca sama ibu ya dikelas aja sama ibu''. Katanya dengan lembut.

'' iya bu''. Jawabku tersenyum senang.

Yang kurasakan saat itu adalah bertemu dengan sosok pahlawan pembangun insan cendekia, dan bukan lagi tanpa tanda jasa cinta dan kasihnya yang tulus sebagai bentuk pengorbanan seorang guru itulah yang kukagumi darinya.

Saat aku masih sma sekarang ini kulihat setiap pulang sekolah dia masih mengajar, wajahnya sudah tua saat menjadi guruku dia masih cukup cantik dan muda.

Kulihat dia masih sama seperti dulu, dengan cara mengajarnya yang penyabar dan menyenangkan.

Saat pulang sekolah terkadang aku bertemu dengannya, dan kusapa dia dengan senyum ramahku dan dia berbalik tersenyum sambil menyambut salamku.

Tak jarang kami mengobrol sebentar, sambil menanyakan aku sekarang sekolah dimana dan umur berapa.

'' saya sekarang sekolah di PKP bu'' jawabku seadanya.

'' owh PKP dekat danau itu bukan? Kelas berapa kamu sekarang fanti? Udah jadi anak gadis geulis pisan euy''. Candanya

'' haha masasih bu? Hehe saya kelas 3 smk bu karena saya sekolah di smk bu ambil jurusan admin.perkantoran'' jawabku.

'' owh gitu cepet kerja dong ya ibu doakan semoga kamu sukses ya dijalanmu nanti masa depanmu masih panjang fanti ibu pulang dulu ya nak'' katanya sambil berlalu.

'' owh iyabu terimakasih hati_hati ya bu'' kataku yang juga berbalik untuk kearah rumah.

Seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya rumahku dekat sekolah SD ku, jadi terkadang jika aku pulang sekolah sering bertemu dengannya.

Bu Tati aku doakan engkau selalu sehat dan dalam keadaan walafiat.

Anguis The IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang