Menatapnya dari jauh
Menantinya dengan harap
Namun sedangkan dia berharap pada yang lain
Bukan kepadaku.Heart alias hati tak salahkah kau? Untuk menaruh sebagian hatimu padanya? Ataukah dewa cupid yang salah memanah sasaran.
Ah kenapa mesti dia? Kenapa mesti dia?, ah tak mau aku menusuk teman dari belakang. Heart, aku tak ingin engkau semakin terluka, mengapa tak kau bantu aku untuk segera melupakannya.
Itu yang kurasakan saat itu melihat Raudy berjalan dengan kekasihnya, aku mencoba untuk biasa saja namun tetap aku hanya berusaha untuk biasa saja. Selebihnya, hanya aku dan tuhan yang tahu tentang isi hati dari seorang gadis yang terlalu berharap pada seorang pangeran.
Aku menghabiskan jus alpukatku dan memakan gorengan dengan saus sambal, pedas rasanya namun hatiku lebih padas lagi rasanya.
Raudya dengan mellyn makan berdua didepanku, aku tak tahan saja rasanya saat itu teriris_iris hati ini melihatnya. Kucoba alihkan pandanganku pada gorengan yang aku beli di kantin, tapi tetap saja rasanya tak mempan saja untuk membiarkanku, tak dalam kegalauan karuan saja aku ingin membuang muka saat mereka melewati dan duduk berdua dengan membelakangiku.
Oh Tuhan aku benci dalam keadaan seperti ini, sangat menyakitkan kenapa demikian yang harus aku alami. Aku mencoba menenangkan diriku lagi pula aku siapanya raudy?, aku bukan siapa_siapanya dia.
Oh heart aku tau engkau semakin tidak tahan, tolong bantuaku untuk melupakan dia. Heart jangan mengharapkan dia lagi karena dia milik hati yang lain.
oh my heart mengapa kau tak mencoba membantuku untuk lebih memilih hati yang lain, hati yang belum dimiliki oleh hati yang lain.
Biarlah dia hanya menjadi sebuah kenangan, menjadi buku album yang hanya dapat dilihat dan hanya dapat dipandang. Nanti jika dia suatu saat mengetahui perasaan ku, aku hanya berharap dia tidak akan pernah untuk membenciku.