#2 Fame

1.9K 234 103
                                    

Seperti sebuah rutinitas di pagi hari, aku mengecek inbox notifikasi blog dengan cukup was-was. Yah, tentu saja! Ini adalah fanfiction terbaruku, dan baru pertama kali ini aku menjadikan diriku sendiri sebagai cast. Aku takut jika kali ini aku gagal.

Koneksi jaringan internetku sedikit buruk, sehingga tak jarang game ala google (yang muncul hanya saat koneksi internet lagi tidak bagus) mengisi waktuku yang suntuk.

Setelah asik bermain beberapa menit dan mencapai high score baru, kembali ku coba me-reload laman blogku. Dan.... yes! Terbuka!

Ada puluh- ah tidak! Ratusan komentar dan likers di fanfic itu. Dalam sehari? Itu sudah pencapaian yang cukup baik.

Yoksi! Park Sooyoung~

Setelah selesai mengeceknya, aku akhirnya mulai bersiap-siap. Pagi ini aku sudah ada janji dengan salah satu editor favoritku, Kyungsoo oppa!

Siapa sih yang tidak tertarik dengan pria itu? Sudah ganteng, mapan, terus tatapan matanya... eugh, berhasil membuatku meleleh! Yah, meskipun tinggi badannya nyaris setara denganku(dan tergolong pendek untuk standar lelaki), namun hal itu tak masalah. Aku hanya perlu menanggalkan high heelsku selama berjumpa dengannya.

Setelah menimbang-nimbang pakaian apa yang harus aku pakai, akhirnya kini aku sudah siap dengan sebuah midi dress bunga-bunga dan tas mini berwarna putih yang sering aku gunakan—tanpa high heels tentu saja, aku hanya akan menggunakan flatshoes.

I'm ready!

----

Yah. Aku terlalu asik dengan khayalanku hingga melupakan hal terpenting untuk bertemu dengan Kyungsoo oppa.

Laptopku!

Untung saja aku sudah mengirimkan file itu via email kemarin, jika tidak, gawat!

Oh ya, pria itu kini sedang duduk di hadapanku. Kita sedang mengobrol di ruang pantry kantornya. Kali ini dia hanya memakai kaus hitam dan celana jeans—sepertinya ia sangat tergila-gila dengan warna hitam, karena setiap aku bertemu dengannya, ia selalu menggunakan apapun yang berwarna hitam, entah itu pakaiannya, tasnya, atau sekadar jam tangan. Rambutnya kali ini kembali panjang, mungkin dia tidak sempat mencukurnya lagi karena terlalu sibuk. Wajahnya pun semakin cute, membuatku tak tahan ingin mengecupnya, meskipun kantung matanya semakin tebal saja dibandingkan sebelumnya, mungkin saja dia sedang banyak project.

Skill observerku perlu diacungi jempol, kan?

Skill observerku perlu diacungi jempol, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm.. aku sudah melihat revisinya. Lumayan." pria itu kini masih sibuk dengan kertas yang ia genggam dan juga kopi yang ia teguk perlahan. Aku memperhatikan gerakan jakunnya yang naik dan turun.

Author-nim • 「 sungjoy 」 (hiatus for a moment)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang