-5 By Chance

1.5K 188 57
                                    

Seorang pemuda dengan jaket denim andalannya, mulai menyulut sebatang rokok dan menikmati beberapa omelan yang diterimanya saat itu. Kakinya ia silang, duduknya pun terlihat berselonjor di sofa ruangan itu, membuatnya terlihat sangat santai seperti sedang di rumah sendiri.

"Kau benar-benar.... Kalau sampai kontrak kita dibatalkan, kau mau bilang apa?" ujar salah seorang pria berusia 30 tahun-an yang kini tidak bisa duduk diam di kursinya.

"Sajangnim, kau kenal aku kan? Kau tenang saja..." pemuda itu menatap ke arah lawan bicaranya dengan berani, membuat seorang pria yang berada di sampingnya sejak tadi menjadi was-was.

"Yah. Aku tahu itu. Tapi kau harus berhati-hati. Sutradara Kim itu terkenal tidak pernah main-main... Dia bisa merusak karirmu dengan sekali hempasan, kau tahu?"

"Ya. Aku tahu." pemuda itu kini memainkan asap yang ia kepul dari bibirnya, "persetan dengan orang itu, ia akan membayar sesuai dengan apa yang ia perbuat padaku."

"Yook Sungjae! Hentikan gaya sombongmu itu!" lelaki tadi mulai meninggikan nada suaranya, "kau tahu masalah yang selama ini kau perbuat itu disebabkan oleh tingkahmu yang seperti itu, kan?"

"Tak usah membahas soal sifatku, kalian memang yang paling tahu. Yang penting aku adalah sumber income terbesar agensi ini. Kau tenang saja. Aku tidak akan pernah membuat masalah yang akan menghancurkan karirku sendiri.."

Lelaki itupun terdiam sejenak. Tak lama setelah mengatur pola pernafasannya, ia akhirnya angkat bicara, "baiklah, aku tidak akan membahasnya lagi karena kau memang satu-satunya aktor kebangaan agensi yang bisa kuandalkan. Namun.."

Lelaki itu menghentikan sejenak lanjutan kalimatnya, ia kini menatap pemuda bernama Sungjae itu lekat-lekat, membuat Sungjae balik menatapnya.

"Apa?"

"Kau harus datang ke acara amal besok.. Semua orang penting akan ada di sana, jadi kuminta kau untuk menjaga nama baik agensi kita dan mengambil hati beberapa orang di sana yang menurutmu dapat menguntungkan kita. Kau bisa, kan? Hong-nim akan mengawasimu." lelaki itu menunjuk ke arah manager Sungjae, sementara Sungjae hanya bisa menghela nafasnya.

"Padahal ini masih hari liburku, tapi baiklah, aku bisa menjaga diriku sendiri.. dan soal mengambil hati, kau tahu aku jagonya?" ucap Sungjae sambil menepuk dadanya sendiri. Sungjae tahu, datang ke acara penting seperti itu, dapat menjadi salah satu cara yang bagus untuk membuatnya semakin terkenal dengan embel-embel dermawan.

Dan bukankah segala pujian itulah yang paling ia perlukan?

---






"APA? ACARA AMAL YONGIN CORP.?" Sooyoung tak sadar meninggikan intonasi suaranya, dan dengan aba-aba dari Irene, ia pun kembali berbicara dengan normal, "maaf, aku hanya sedikit terkejut. Bagaimana ceritanya kau bisa diundang ke acara itu?"

"Aku juga tidak tahu, salah satu klienku memberikanku undangan itu." jelasnya singkat.

"Siapa? Siapa? Pasti klienmu itu orang yang terkenal, eonni!" tanyanya dengan cukup penasaran. Siapa yang tidak akan penasaran dengan hal itu? Yongin corp. adalah salah satu grup yang memiliki andil dalam perkembangan perekonomian Korea Selatan, dan undangan eventnya tentu saja tidak diberikan pada sembarang orang.

"Ya! Kau ini! Menurut kode etik APA tentang konfidensialitas, salah satu kewajiban seorang psikolog adalah melindungi informasi klienku. Aku tidak akan pernah melanggar kode etik dan merusak integritasku, apalagi pada bocah tengil sepertimu!" mendengar omelan Irene itu membuat Sooyoung hanya mengerucutkan bibirnya kesal, melihat tingkah Sooyoung membuat Irene tersenyum dan kembali melanjutkan kalimatnya, "hm, tapi aku bisa mengajakmu kok.."

Author-nim • 「 sungjoy 」 (hiatus for a moment)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang