Page 5

1.3K 174 16
                                    

Jumaat, 16 April

Terkadang aku melihat dirinya tertawa bersama anak anak lain.

Aku senang melihatnya tertawa.

Tapi tidak untuk bersama perempuan itu.

Sunbae terlihat senang sekali, bercanda tawa dengan perempuan itu.

Tawanya pecah, bahkan matanya sudah tenggelam dengan tawanya.

Wajahnya memerah seakan-akan apa yang mereka bicarakan itu sangat lucu.

Jika saja aku menjadi perempuan itu, berada di dekatnya dan bercanda tawa dengan Sunbae.

Ah, jika saja.

/////

Aku pura-pura duduk di bangku yang tidak terlalu dekat dengan Sunbae itu.

Rasa penasaran atau rasa cemburu membuat ku ingin tahu.

Semakin aku mendekati mereka berdua, hati ku sakit sekali.

Perempuan itu bahkan dengan santainya memegang bekas luka disalah satu bagian anggota tubuhnya.

Perempuan itu berkata, "Ini tidak bisa hilang?"

Lalu Sunbae membalasnya, "Tidak."

Baguslah itu singkat dan sangat padat.

Sunbae itu tersenyum lagi bersama perempuan itu, matanya kembali hilang.

Tawanya manis, seperti gula.

Ah, kenapa aku terus memujinya?

Astaga, ini terlalu panjang. Aku tak tahu jika aku terlarut dalam suasana.

-----

Hai readers yang baca ini tanpa ninggalin jejak satu pun dan hai readers yang udah ngasih jejak~~

Gimana menurut kalian? Kira-kira lanjut apa enggak ehehw?

Jadi aku kasih tau sekali lagi

"Sunbae" itu gak akan ku sebutkan namanya. Tapi tenang! Di akhir page tentu kukasih tahu!

Jadi kalian bisa nebak siapa:")

Dear Sunbae +tzuyu,who? (BTS member) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang