Chap 2

10.4K 955 46
                                    


***

Summary

Dia yang ditinggalkan, dia yang di kucilkan, dia yang dicampakan, dia juga yang dibuang.

Melenyapkan monster yang bersemayam dalam tubuh, melenyapkan iblis yang mencemaskan kehidupan.

"Aku tak pernah ingin tubuhku dijadikan wadah untuk moster rubah ekor Sembilan itu. aku sampai kapanpun akan selalu membenci mahluk itu."///"Bagiku, suatu kehormatan bisa menjadi wadah bagi sosok Rubah berekor Sembilan. Aku tak pernah menyesal, justru aku sangat berterima kasih atas hal itu."

Mereka hanya melihat apa yang ada di depan mata. Membuang sosok itu tanpa tahu bahwa mereka telah membuang sumber kebahagiaan, pembawa kedamaian, pemberi keberuntungan.

Kingitsune

†††

By : Ayuni Yukinojo

†††

Naruto © Masashi Kishimoto

†††

Pair : ?/Naruto

Warning :

Typo, OOC, EYD berantakan, menjurus Shonen-ai,

Namikaze Menma. Putra sulung dari Yondaime Hokage itu kesehariannya tak pernah lepas dari para Anbu yang selalu melindunginya. Bersembunyi disetiap sudut desa dan menjaganya dari semua niat jahat dari para musuh ayahnya. Menma tahu bahwa ia memiliki seorang adik. Seorang adik kembar yang penampilannya agak berbeda dari dirinya.

Jika dirinya memiliki rambut hitam kelam maka adiknya Naruto memiliki rambut sepirang ayahnya. Jika mata Menma berwarna merah maka adiknya berwarna biru sappire indah yang kadang membuat Menma iri. Salah satu persamaan mereka hanyalah tiga garis kumis di masing-masing pipi mereka namun ketebalannya pun berbeda. Milik Menma lebih tebal dari pada milik adiknya.

Menma tahu bahwa kehidupan adikknya tidaklah senyaman kehidupannya. Dan ia tak perduli akan itu. Ia membenci adiknya, adiknya itu memiliki semua kesama mereka dengan sang ayah sedangkan Menma tak ada. Adiknya itu memiliki senyum cerah yang selalu membuat ia terlihat bahagia sedangkan ia tidak. Ia tak bisa tersenyum dengan cerah seperti adiknya itu. Ia tak mau berpura-pura bodoh hanya untuk mendapat perhatian dari orang-orang di sekelilingnya. Orang-orang itulah yang seharusnya berlaku baik padanya, bukan dirinya.

Katakan jika Menma itu arogan, namun itulah kenyataannya. Selain itu Menma juga sebenarnya cukup membenci orang-orang desa yang selalu berbuat baik padanya. Mereka penjilat, mendekati dirinya hanya untuk mendapatkan keuntungan semata. Di belakangnya, orang-orang itu pasti akan menghinanya, menyebutnya monster sama seperti adiknya, menyebutnya pembawa sial dan mengata-ngatainya.

Walau Menma tahu tak semua yang dikatakan orang-orang itu adalah fitnah belaka. Misalnya dirinya yang monster itu. Separuhnya adalah sebuah kebenaran. Karena didalam dirinya terdapat seekor rubah berekor sembilan yang menyerang desa delapan tahun yang lalu. Menma membenci rubah itu, gara-gara hewan sialan itu ia harus hidup menanggung dendam para warga desa, gara-gara rubah itu ibundanya meninggalkannya dan gara-gara rubah itu ia di sama-samakan dengan adiknya yang lemah dan tak memiliki aliran cakra.

.

.

Seperti hari-hari sebelumnya, sepulangnya dari akademi Menma selalu melakukan latihan yang ia lakukan di arena berlatih di mansionnya. Ya, dia adalah seorang calon ninja begitu pula dengan adiknya. Ia memiliki aliran cakra yang sempurna, sehingga tak sulit baginya untuk menggunakan tehnik-tehnik ninja tingkat D sampai tinggkat B.

KinGitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang