Chap 6

9.1K 871 30
                                    

"Sungguh rendahan! Berani-beraninya kalian mengorbankan adik kalian sendiri! Dosa kalian akan dibawa hingga ke keturunan terakhir kalian!"

Kingitsune

(Rubah Emas)

†††

By : Ayuni Yuukinojo

†††

Naruto © Masashi Kishimoto

†††

Pair : ?/Naruto

Warning :

Typo, OOC, EYD berantakan, menjurus Shonen-ai,

Panas terik matahari mengiringi perjalanan misi Tim 7 ke luar desa. Ini pertama kalinya mereka mendapat misi ke tempat yang jauh dan tak mereka ketahui. Dengan di tuntun oleh Tazuna yang kini sudah melepaskan botol araknya mereka melewati hutan.

Menma memimpin barisan terdepan dengan Sasuke dibelakangnya. Dibelakang Sasuke ada Tazuna yang disamping kiri dan kanan di jaga oleh Sakura dan Naruto, sementara Kakashi berada di barisan paling belakang berjalan sambil membaca buku keramatnya.

Panas yang terik membuat keringat mengalir deras dari tubuh empat genanin dan satu penduduk sipil itu. "Panas~ panas~ panas~ panas~" gumam Naruto sambil melonggarkan resleting jaketnya.

"Bisa tidak kau tutup mulutmu. Kalau kau merasa panas kau bisa minum air yang menggenang disana itu. Warna air itu sama dengan warna kulitmu." Sindir Sakura yang tampaknya mendengar gumaman lirih Naruto.

Mata sebiru sapphire itu menatap Sakura datar lalu mengalihkan pandangannya pada dua genangan air yang ada di bawah bayang pohon. Matanya memandang kosong dan tak berminat namun seulas seringai terpatri diwajahnya yang manis. Dia berjalan dengan santai melewati air menggenang itu hingga saat ia mendengar suara gemerincing rantai dan tubuh yang terjatuh semua pejalan kaki itu membatu.

Dihadapan mereka tampak tubuh sang sensei telah tergeletak tak bernyawa dengan rantai berduri yang mengikatnya. Rantai berduri itu terbentang dari tubuh Kakashi hingga ke genangan air yang tadi mereka lewati. Perlahan genangan air yang datar itu mulai timbul dan membentuk wujud dua lelaki mengenakan pakaian ninja serba hitam dengan dua tangan yang terlilit rantai hitam. Diujung rantai terdapat sabit dan pisau tajam yang masih menancap ditubuh Kakashi. "SENSEI!" terika histeris Sakura, ini pertama kalinya ia melihat pembunuhan secara langsung dan ini cukup mengguncang jiwanya.

"Selanjutnya kalian." Ujar sosok hitam yang meiliki rambut lebih panjang, didahinya terdapat hitaiate asal Negara kiri dengan garis melintang di tangahnya tanda bahwa mereka merupakan missing-nin. Dua lelaki hitam itu mulai mengerang para genin, yang berambut panjang menyerang Menma sedangkan yang satunya menyerang Sasuke. Sementara Naruto telah bersiaga dengan kunai di tangan kanan dan tangan kirinya memegang gagang pedang yang masih disarungkan.

"Katon : Goukakyuu no jutsu." Ninjutsu andalan klan Uchiha meluncur menuju arah lelaki hitam yang tak memiliki rambut alias botak. Dengan muda dia menghalau jutsu api tersebut dengan dinding air ciptaannya. Benturan antara air dan api tersebut menciptakan asap yang menghalangi seluruh pandangan sekitar. Mata Sasuke menajam perlahan mulai memerah dengan satu buat temote yang ada didekat pupilnya. Dengan mata legendaris Sharingan itu dia dapat mengetahui diaman letak lawannya yang ternyata kini tengah melesat menuju arah Tazuna yang sedang dijaga oleh Naruto dan Sakura.

"Naruto awas!" seruan kencang dari Sasuke tidak membuat Naruto begeming, dia terus berkonsentrasi merasakan perubahan udara hingga sebuah tekanan udara kencang datang menuju arahnya. Sebuah rantai melesat menuju kepalanya dan berhasil ditahan dengan kunai di tangan kanannya. Rantai itu menegang menariknya kearah si pelempar, tubuh Naruto tertarik diiringi dengan teriakan dari Sasuke dan Sakura. Saat Naruto membuka mata sebuah sabit menyambutnya, kunai itu melesat hendak memotong lehernya, dengan segera Naruto menghindar saat posisinya dudah cukup dekat dengan secepat kilat Naruto menarik pedanngnya menebas lelaki botak itu tepat di leher.

KinGitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang