Chap 11.5

7.9K 866 67
                                    

Kingitsune

(Rubah Emas)

†††

By : Ayuni Yuukinojo

†††

Naruto © Masashi Kishimoto

†††

Pair : ?/Naruto

Warning :

Typo, OOC, EYD berantakan, Shonen-ai, YAOI.

Chap 11.5a :

Konoha

Dua tahun telah berlalu sejak kepergian Naruto. Keadaan Konoha bisa dibilang sedikit berubah. Bukan karena bahaya dari desa luar, tapi karena keadaan Konoha sangat panas walau tak sepanas Suna. Sudah hampir setahun lebih hujan tidak turun di Konoha. Pohon-pohon mulai layu, sungai mulai mengering. Banyak hewan yang mulai meninggalkan wilayah Konoha dan pergi menuju hutan lebat milik Uzugakure.

Wabah penyakit juga menyebar dengan mudah. Bukan penyakit yang parah tapi bila tak di tanggulangi dengan cepat dan baik maka akan berakibat fatal.

Perkebunan dan peternakan Konoha juga mengalami penurunan. Buah-buah dan sayuran mulai sulit untuk berbuah dan tumbuh dengan sehat. Sedangkan hewan-hewan ternak mengalami kesulitan dalam menghasilkan susu dan telur.

Para orang tua yang tinggal dibalik Bukit Hokage berkata bahwa para Dewa sedang menghukum desa Konoha. Warga Konoha sudah tak pernah lagi melakukan persembahan kepada kuil-kuil tua yang ada di desa Konoha sejak Nidaime Hokage menjabat.

Ketika Hokage yang mendengar pendapat itu, ia merasa tak ada salahnya mencoba. Suatu hari ia mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala klan. Tak lupa ia mengundang seorang nenek dari desa di balik bukit yang kebetulan mengetahui bayak hal mengenai upacara yang sudah lama ditinggalkan.

Nenek itu berkata, dulu ketika Konoha sudah tidak mendapat hujan barang tiga bulan saja, para klan Seju dan Uchiha akan langsung mengadakan upacara Permohonan Hujan kepada Dewa di Kuil Inari di desa Uzugakure.

Kedua klan ternama itu akan mengundang putri atau putra penerus klan Uzumaki untuk melakukan tarian ritual yang dilakukan di hadapan Kuil Inari saat bulan purnama terang. Orang-orang Konoha dan Uzushio akan berkumpul dan membuka stand dagang. Upacara itu akan menjadi semacam festival yang dipenuhi tawa dan kebahagiaan.

Nenek itu sempat bercerita tentang festival terakhir yang ia ikuti saat berusia 10th. Saat itu langit sedang cerah tanpa awan, bintang bertaburan di mana-mana. Hutan Uzushio yang selalu gelap dan seram menjadi sangat hangat dan nyaman dipenuhi lentera dengan tiga lambang klan menerangi jalan setapak.

Di festival itu ia melihat para anggota tiga klan tampak sangat akrab. Tak ada pertengkaran dan perselirihan. Dia malah melihat Madara Uchiha, Shodaime-sama dan Uzumaki Mito-sama berlomba menangkap ikan koi tanpa menggunakan cakra. Sayang saat itu Madara menggunakan sharingan untuk menghipnotis para ikan agar mau loncar ke mangkuk di tangannya. Alhasil dua temannya menjitak kepala lelaki kuat klan Uchiha itu.

Nenek tua itu menitikkan air mata ketika menceritakan festival terakhir yang ia ikuti. Karena sebulan kemudian Madara Uchiha meninggalkan Konoha. Pasti saat tu adalah saat terakhir ketiga orang sahabat itu bisa benar-benar tertawa tanpa mengingat masalah klan.

Nenek itu juga mengingatkan bahwa sejauh yang ia tahu, festival itu selalu di pimpin oleh putra atau putri penerus klan Uzumaki. Hanya mereka yang tahu apa-apa saja hal penting yang dibutuhkan dalam festival itu.

KinGitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang