Chap 3

9.1K 912 67
                                    

Kingitsune

†††

By : Ayuni Yukinojo

†††

Naruto © Masashi Kishimoto

†††

Pair : ?/Naruto

Warning :

Typo, OOC, EYD berantakan, menjurus Shonen-ai,

.

Pagi yang cerah, angin berhembus pelan dengan awan-awan putih tebal yang menghalau terik matahari. Begitu sejuk dan tenng membuat Naruto sang pemuda berparas secerah mentari itu enggan untuk bangkit dari singgasna tidurnya, namun mengingat bahwa hari ini adalah hari ujian kelulusan akademi maka dengan berat hati ia meninggalkan ranjangnya yang nyaman dan aman.

Setelah besiap-siap, dengn sangat terburuu-buru Naruto melesat menuju arah akademi tentunya setelah mengunci apartemennya. Ia berlari kencang tanpa memperdulikan lirikan aneh dan benci dari para warga. Ia hanya ingin segera sampai di akademi dan menjalani ujian yang telh di katakana Iruka-sensei kemarin.

Ya, kemarin Iruka-sensei wali kelaas Naruto sudah menjelaskan hal-hal apa saja yang dijukan dalam ujian kali ini. Terdiri dari Bunshin, Henge dan tes Shuriken. Begtu mudah untu calon ninja yang akan menghadapi kekejaman dunia ninja tapi setidaknya Naruto bersyukur karena henge dan bunshin dapat ia lakukan dengn baik walau memiliki aliran chakra yang bisa di katakan sangatlah lemah. Sedangkan shuriken, itu sangatlah mudah baagi Naruto mengingat ia selama ini selalu berlatih fisik, shuriken dan kenjutsu setiap harinya,

,

Naruto tiba paling terakhir di kelas, untung saja Iruka-sensei belum datang sehingga ia tak perlu di hukum. Dengan senyum mentarinya ia berjalan tenang menuju arah bangkunya berada. Barisan kedua paling belakang di samping Shikamaru yang tengah tertidur berada. Sebenarnya hampir setengah dari penghuni kelas tidaklah menyukai Naruto. Hasutan orang tua mereka untuk menjauhi si perang dipenuhi dengan patuh oleh mereka sedangkan sisanya memilih acuh tak perduli contohnya Aburame Shino yang pendiam, Uchiha Sasuke dan kakanya Namikaze Menma. Mereka lebih senang menganggap Naruto taka da di dalam kelas ini. Sedangkan tema-teman yang mau menerima Naruto hanya lah beberapa saja Shikamaru dari klan Nara, Kiba adik dari Inuzuka Hana dan putra kepala kalan Akimichi, Chouji. Mereka adalah empat biang masalh di kelaas yang sering membuat sang wali kelas pusing tujuh keliling.

Tak selang beberapa lama sang wali kelas akhirnya tiba diikuti para guru penguji, ada kepala Klan Nara berdiri pling dekat dengn Iruka, diikuti yondaime dan Sandaime Hokage dan paling terakhir ada Mizuki-sensei.

Semua siswa tampak tegang melihat tim penguji yang yang akan menilai kemampuan mereka, siapa yang tak kenal tiga petinggi di jajaran petinggi Konoha no Sato itu? ketua klan Nara merangkap ketua ahli strategi kepercayaan hokage ketiga dan keempat, sang Kiiro no Senko Yondaime Hokage serta sang propesor Sandaime Hokage. Entah mereka harus merasa senang atau sedih karena hal ini. Di satu sisi mereka senang karena bisa bertemu dengan para petnggi yang pasti sulit untuk di temui sedangkan di sasu sisi mereka merasa sial kena yang menilai adalah orang-orang hebat yang tentunya tak sebanding dengan mereka.

"Baik. Karena semua sudah hadir, kita akan mulia ujiannya. Semua harap keluar kelas dan menuju wilayah prektek." Ujar Iruka-sensei memerintahkan seluruh murid untuk mengukutinya.

Tak menunggu waktu lama, ujian pun dimulai. Ada yang semangat menanggapinya ada juga yang malas dan lebih memilih untuk tidur. Seperti yang sudah Iruka –sensei katakana sebelumnya, ujian dimulai dengan Ujian Melempar Shuriken secara individual pada target tak bergerak.

KinGitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang