Part 24: Nightmare

719 89 41
                                    

Dua orang pria bertubuh kekar dengan jas hitam yang melekat di tubuh mereka terlihat menundukkan kepala mereka. Majikan mereka—seorang yeoja dengan dress hitam selutut tampak menatap mereka dingin dengan kedua tangannya yang dilipat di depan dada.

"Bagaimana kalian bisa kehilangan dia?" Tanya yeoja itu dingin, namun dengan tatapan menusuknya.

Salah seorang dari pria itu segera membungkuk meminta maaf. "Maafkan kami, nyonya."

"Apa kalian bodoh? Seharusnya kalian membawanya pergi saat di gudang. Kenapa kalian hanya membiarkannya begitu saja seperti orang idiot?!" Bentak yeoja itu dengan geram.

"Nyonya, kami pikir dia sudah mati. Saat kami akan membawanya pergi, seorang pekerja masuk ke dalam gudang dan kami tidak sempat membawanya." Jelas salah satu pria itu.

Yeoja tadi mendengus kesal. "Di mana dia sekarang?"

"Dia menghilang saat berada di rumah sakit, nyonya."

"Cepat temukan dia dan bunuh pengkhianat itu!!"

~•~

"Cepat temukan pria gila itu!!"

"N-ne, gyosunim!" Koor Min Seok dan Kyung Soo, kemudian segera berlari pergi dari tempat itu.

"Aissh, pasien itu benar-benar membuatku gila." Joo Hyun memegang sebelah kepalanya kesal. "Ah kepalaku sakit lagi.."

"Bagaimana bisa dia menghilang?" Tanya Chan Yeol yang masih berdiri di sebelah Joo Hyun. "Bukankah dia sudah diikat tadi?"

"Aku juga tidak tahu.. dia benar-benar mengerikan.." Joo Hyun menoleh ke arah Chan Yeol. "Chan Yeol-ssi, maafkan aku.. tapi kurasa aku tidak bisa mengantarmu sampai di depan gedung rumah sakit sekarang."

"Kenapa? Jangan bilang kau akan mencari pria itu?" Chan Yeol segera meraih kedua pundak Joo Hyun. "Joo Hyun-ssi, jangan lakukan itu. Kau sudah melihatnya sendiri 'kan, bagaimana pria itu? Dia berbahaya. Kau akan terluka lagi." Ucap Chan Yeol.

"Joo Hyun melepaskan kedua tangan Chan Yeol dari pundaknya. "Tidak apa-apa. Aku tidak sendiri. Lagipula, setelah punggungku mati rasa seperti ini, aku akan sangat berhati-hati dengannya."

"Joo Hyun-ssi, jangan keras kepala."

"Chan Yeol-ssi, jangan menghalangiku. Dia adalah pasienku dan ini pekerjaanku."

Chan Yeol tidak bisa berkata-kata lagi. Ternyata benar kata Baekhyun dulu. Jangan sampai terlibat perdebatan dengan Joo Hyun, atau kau akan lelah sendiri. Sekarang Chan Yeol merasakannya.

"Aku akan berhati-hati. Jangan khawatir.." Ujar Joo Hyun, kemudian tersenyum kecil. "Sekarang, pulanglah. Aku akan pergi bekerja, karena ini keadaan darurat."

Chan Yeol menghembuskan nafasnya kecil di balik maskernya.

"Chan Yeol-ssi, ingat, kau harus langsung pulang, eoh? Hati-hati di jalan ya!" Lanjut Joo Hyun sebelum berlari meninggalkan Chan Yeol.

Chan Yeol tampak berfikir. 'Apa sebaiknya aku membantunya saja?'

~•~

"Tuan Choi Min Ho. Anda tidak bisa lari lagi." Ujar seorang pria bertubuh kekar dengan tampangnya yang mengerikan. Ia mengenakan setelan jas berwarna hitam.

Pria itu, Choi Min Ho. Bibirnya penuh dengan darah dan badannya masih terluka. Seluruh wajahnya hancur penuh lebam bekas pukulan. Mereka ada di belakang gedung rumah sakit, dimana keadaan sangat sepi.

Min Ho tersenyum miring. "Apa yang kalian tunggu? Bunuh aku sekarang."

Tiga orang pria berbadan kekar dengan setelan jas yang melekat di tubuh mereka tampak menatap Min Ho geram.

Incredible DestinyWhere stories live. Discover now