1. Satu..

98 1 0
                                    

Ketika keadaan tak sebanding dengan kenyataan..

Hari ini tepat 1 minggu aku dan Raffi sudah tak bersama lagi, meski berat rasanya tapi mungkin ini adalah jalan terbaik buat kita berdua.

Mungkin Raffi masih belum terima akan keputusanku karna memutuskannya begitu saja. Jujur saja ini sangat berat bagiku memutuskannya karna sejujurnya aku masih sangat mencintainya.

Perjuangan Kami berdua sangat besar untuk bersama, mulai dari Raffi yang keluar dari anggota genk motor hanya untuk berhubungan denganku sampai dia di musuhi oleh teman-temannya.

Akupun sama, aku membantah ucapan ibuku untuk tidak berhubungan dengan Raffi hanya karna kami berbeda keyakinan. Hubungan rahasia kami berjalan hingga 2 tahun lamanya.

Raffi sangat menyayangiku dan begitu menyanjungku, begitupun aku sangat mencintainya. Tapi badai besar kemudian menghantam hubungan kita.

Ayahku tau hubunganku dengan Raffi, ayah mengancamku jika aku tidak memutuskan hubunganku dengan Raffi secepatnya maka aku akan dikirim kerumah Bude yang ada di Medan. Mendengar ancaman ayah aku tak bisa berbuat apa-apa dab jalan satu-satunya aku harus memutuskan hubunganku dengan Raffi secepatnya meskipun itu sangat sulit.

***

Di sini aku duduk di salah satu Caffe sedang menunggu Raffi, tak lama Raffi datang menghampiriku dan mencium keningku sebelum duduk dihadapanku. Itu hal pertama yang Raffi lakukan ketika bertemu denganku adalah mencium keningku.

"Hai Ntta kenapa wajahmu sayang,?" Tanyanya sambil duduk dihadapanku.

Sungguh aku tak tega untuk mengakhiri hubungan ini, perlakuannya sangat baik terhadapku. Dan perasaannya aku yakin begitu besar untukku. Ya Tuhan aku sangat sulit untuk melukai perasaannya.

"Hai sayang," ucapnya lagi.

"Hmm Fi, Ku rasa hubungan Kita cukup sampai di sini,"

Dan setelah ucapanku raut wajah Raffi berubah menjadi pucat, ku yakin dia syok mendengar ucapanku.

"Jangan bercanda Ntta!" Ucapnya dingin.

"Aku tidak bercanda Fi, maafkan aku mungkin ini jalan terbaik untuk kita,"

"Terbaik katamu!! Kamu memutuskanku kamu bilang terbaik untuk Kita? Hhh buatku iya tapi tidak buatku Lisa. Cukup sudah pengorbananku selama ini sia-sia!!" Ucapnya masih dengan amarahnya, sedangkan aku hanya diam menunduk. Aku tau ini akan terjadi.

"Aku tak menyangka ternyata segini saja perjuangamu Lisa, aku benci kamu dan selamanya akan membencimu!!" Ucapnya dingin dan pergi meninggalkanku begitu saja.

Setelah dia pergi aku menangis sejadi-jadinya. Sungguh aku tak sanggup menghadapi ini semua Tuhan.

LUKA(KU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang