15. Lima Belas..

70 2 0
                                    

Lisa Aninditha Adrian..

Disini lah aku berada di tengah laut lepas tempat favoritku juga tempat yang membuatku mengingat rasa sakitku saat Ariel menyatakan perasaannya padaku.

Dan mulai detik ini aku membenci sesuatu yang berhubungan dengan laut.

Saat setelah sampai di rumah Ibu tampak cemas menungguku dan ketika aku sampai Ibu langsung memelukku erat dan aku yakin ketiga sahabatku telah menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

Aku membalas pelukan Ibu dan menceritakan segalanya yang terjadi. Aku pun mengatakan bahwa aku ingin ke batam dan bekerja serta melanjukan hidup yang baru.

Tentu saja ibu dan ayah terkejut dan pastinya melarangku. Tapi aku terus merayunya dan runtuhlah pertahanan ibu dan ayah yang akhirnya mengizkan aku untuk bekerja di batam.

Aku hanya mau bekerja dan tidak mau kuliah, karna aku sudah malas sekali untuk mikir. Di saat orang menginginkan kuliah tapi tidak denganku.

Akhirnya lewat diskusi yang sangat panjang aku hari ini berangkat menuju batam. Ketiga sahabatku ikut mengantar bahkan Ayu sudah menangis tak henti-henti saat di perjalanan menuju bandara.

Satu jam lagi pesawatku akan take off dan aku akan menunggu di ruang tunggu saja tapi sebelum itu aku pamit pada ayah dan ibu, kedua adikku serta ketiga sahabatku.

"Ibu Lisa pamit ya, Ibu yang sehat jaga kesehatan. Lisa sayang ibu," ucapku sambil menahan air mata dan mencium pipi ibu sedangkan ibu tak berbicara apa-apa karna menangis.

Setelah itu aku pamit pada ayah dan ayah menasehatiku. "Jaga diri, jaga kesehatan dan ingat Allah nak jangan tingalin kewajibanmu dan sering-sering telfon ayah," ucap ayah padaku dan mencium keningku lalu memelukku.

"Teteh hati-hati di sana dan jangan lupa makan," ucap kedua adikku dan memelukku.

"Huah gak usah berangkat Lis, aku gak sanggup di tinggalin kamu," ucap Ayu sambil memangis.

"Aku pasti merindukan si cengeng ini," ucapku mencubit pipi Ayu.

"Aku pergi ya," ucapku setelah memeluk mereka satu-satu.

Dan dengan berat hati aku meninggalkan Luka(ku) dan mulai melanjutkan kehidupan baruku.

Selamat tinggal semua kisah kelamku dan selamat tinggal Luka(ku)

Kini aku terbang bersama pesawat yang akan membawaku dalam dunia baru..

Selesai..

Huft.. curahan hatiku yang pernah aku alami sendiri..
Kini kita alih cerita yuk..

Sequel Luka(ku) lanjutan kehidupan Lisa loh...

LUKA(KU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang