7. Tujuh..

26 1 0
                                    

Saat ini aku sudah berada di Bandung, tepatnya di rumah Eyangku yang berada di daerah Lembang.

"Teh kita sekamar ya," ucap Nia padaku.
"Iya Ni, eh aku mau ke kebun belakang dulu ya Ni," ucapku pada Nia.

"Siap Teh,"

Nia adalah sepupuku Anak dari Tante Ana, umur kami hanya berbeda 3 bulan saja, Nia lebih tua dariku tapi dia memang memanggil aku dengan sebutan Teteh karna Ibu adalah kakak dari Tante Ana jadinya Nia memanggiku dengan sebutan Teteh.

Aku sedang berjalan menuju kebun Teh milik Eyang kakung, tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku.

"Lisa," teriak orang itu dan berlari ke arahku, aku terkejut karna orang yang memanggilku adalah Ariel.

"Ariel," ucapku saat dia sudah berdiri di hadapaku dengan senyuman Khasnya.

"Hai," ucapnya tersenyum manis. "Aku gak nyangka loh bisa ketemu kamu di sini, aku kira tadi itu bukan kamu," jelasnya padaku.

"Hmm, kamu ngapain di sini?" Tanyaku padanya.

"Oh, aku liburan ke rumah Nenek, tuh di ujung sana," jelasnya sambil menunjuk rumah yang ada di atas bukit.

"Oh gitu?" Jawabku.

"Kalau kamu?" Tanyanya padaku.

"Aku liburan di sini Iel," ucapku padanya.

"Oh, asik dong ada kamu biasanya aku kalo liburan sendiri soalnya di sini gak ada anak seumuran kita," jelasnya padaku.

Akhirnya aku dan Ariel mengelilingi kebum hingga kita berhenti dan duduk di tepi danau.

"Akhirnya aku merasa hatiku jauh lebih tenang, suasana sangat mendukung untuk hatiku yang sedang kacau ini," ucapku sambil menutup mata dan menghirup udara perkebunan ini sampai tak sadar jika ada Ariel di sampingku.

Aku terkejut saat ku buka mataku melihat Ariel yang sedang tersenyum memandang wajahku.

"Cantik," ucapnya pelan.

"Hah? Kenapa Riel?" Tanyaku kemudian dia tersenyum dan berkata.

"Kamu cantik Lisa," ucapnya padaku.

"Kamu ini, jelas lah semua perempuan itu cantik Iel," jelasku padanya.

"Tapi cantiknya kamu ini beda Lisa," ucapnya lagi.

"Ah dasar gombal," kilahku padanya.

"Aku gak gombal Lis, aku ngomong karn sesuai apa yang aku lihat," ucapnya lagi.

"Ah terserah deh, aku mau pulang Iel udah sore nih, Eyang pasti nyariin aku," ucapku dan berjalan meningalkannya.

Sesampainya di rumah ternyata sudah ada Nia di depan Rumah.

"Nia," ucapku memanggil namanya.

"Ya ampun Teteh dari mana aja sih, Eyang nyariin Teteh tau," ucap Nia sedikit khawatir.

"Maaf tadi aku ketemu temanku dan di ajak dia keliling perkebunan terus kamu berbincang di pinggir danau," jelasku pada Nia.

"Yauda gih Teteh mandi terus temuin Eyang,"

"Oke siap cantik," ucapku pada Nia dan berjalan menuju kamar.

***

Sudah 10 hari aku berada di Lembang, aku sudah benar-benar kembali pada jati diriku sesungguhya.

Menjadi Lisa yang Ceria.
Lisa yang cerewet.
Lisa yang heboh dan Ramah tentunya.

Aku juga sudah melupakan Raffi karna menurutku tak ada gunanya lagi aku memikirjannya toh pada akhirnya kita tidak bisa bersatu juga.

Semenjak berada di Lembang aku semakin dekat dengan Ariel, ternyata Ariel adalah sosok pria yang menyenangkan untuk di ajak curhat.

Dia pria yang begitu perhatian dan juga penyayang, berteman dengannya membuatku lebih mengenal sosok Ariel dan jujur saja Ariel lebih lembut di banding Raffi.

Hari ini aku harus kembali ke Cirebon bersama Nia dan Tante Ana, seperti biasa Eyang pasti sedih jika kita akan kembali ke Cirebon.

Aku juga sudah bilang sama Ariel kalo hari ini aku akan pulang ke Cirebon dan Ariel pun katanya akan kembali ke Sukabumi.

Tiba di Cirebon aku langsung masuk ke dalam kamar dan tertidur karna kelelahan saat perjalanan pulang dari Lembang.

****

LUKA(KU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang