8. Delapan..

29 1 0
                                    

"Teh cepat udah Azhan Subuh," teriak ibu dari lantai bawah karna memang kamarku dan kedua adikku berada di lantai 2.

Aku pun mempercepat laju jalanku menyusul ibu dan ayah menuju masjid dekat rumah.

Setelah menunaikan solat subuh aku bersiap untuk sekolah di hari pertama setelah liburan.

Aku merapihkan pakaianku dan menyisir rambutku, aku sengaja membiarkan rambut panjangku terurai dan hanya menjepit sedikit rambutku di bagian depan supaya tidak risi.

"Teh bareng gak?" Tanya Vivi adikku yang kebetulan sekolahnya di samping sekolahku. Vivi kelas 3 SMP sedangkan aku kelas 3 SMK.

"Iya bareng Dek," hari ini aku ikut dengannya berangkat menggunakan motor, Vivi adikku itu sedikit tomboy hobinya saja mendaki gunung. Dari awal ia masuk SMP ia sudah sering membawa pulang sertifikat mendaki dan kegiatan pecinta alam lainnya. Walaupun kadang Ibuku sering mengomel tapi memang dasar sudah hobi jadi susah untuk di larang.

Dari ketiga anak ibu aku lah yang tak mempunyai kegiatan. Eh tapi ada sih kegiatan atau hobiku yaitu belanja hahaha.

Adik bungsuku Kia bahkan sangat aktif dalam kegiatan masjid, walaupun masih kelas 6 Sd dia sudah dipercaya menjadi ketua Remaja Masjid di daerah rumahku.

"Teh sampai sini aja ya, Aku ada piket." Ucap Vivi yang menurunkanku di depan sekolahnya.

Aku turun dari motornya dan mengucapkan terima kasih. "Makasih ya Dek,"

"Maaf ya Teh aku buru-buru, dah." Ucapnya.

Aku berjalan menuju sekolahku dan masuk ke dalam kelasku. Di kelas sudah ada Rian yang sedang memainkan ponselnya, sedangkan Ayu dan Anis sepertinya belum datang.

"Eh Lis sini deh," panggil Rian dan aku pun duduk di sampingnya.

"Ada apa Ian?"

"Tadi pagi aku denger gosip katanya Raffi mantan kamu jadian sama Angel si Ratu Club," jelas Rian padaku. Aku sedikit terkejut tapi entah kenapa aku tak merasakan sakit atau cemburu mendengar berita itu.

"Oh ya, bagus dong dia sudah menemukan pengantiku dan lebih cantik dan sexy tentunya," ucapku santai.

"Ih kamu gak cemburu?"

"Cemburu? Ya enggak lah Ian lagian aku sama dia udah selesai dan gak ada hubungannya lagi," jelasku pada Rian.

"Iya sih, cari yg seiman ya Lis," ucap Rian.

"Sip," ucapku mengacungkan jempolku.

****

Sepulang sekolah aku menyempatkan untuk membeli novel keluaran terbaru, aku memang hobi membaca novel bahkan koleksi novelku banyak di rumah dan pastinya jadi omelan Ibu.

Saat tiba di rumah aku terkejut melihat Ada Ariel dan kedua temannya yang sangat ganteng sedang memasukan beberapa tas ke dalam rumah yang ada di depan rumahku.

Aku berjalan menghampirinya "Ariel," panggilku, Ariel mendongakan kepalanya dan sedikit terkejut melihatku.

"Lisa," ucapnya ketika melihatku.

"Hai, kamu ngapain di sini?" Tanyaku padanya.

"Oh ini aku lagi mau pindahin barang-barang aku karna selama 6 bulan aku Pkl disini," jelasnya padaku.

"Oh jadi kamu baru Pkl?"

"Iya, memang kamu udah?" Tanya Ariel padaku.

"Udah dari kelas 2 semester 1 jadi skrng tinggal fokus ujian aja deh," jelasku padanya.

"Wih enak dong,"

"Iya lah, eh aku malah ganggu kamu lagi, sana lanjut kasian temanmu,"

"Oh ya oke,"

"Yauda aku pulang ya," ucapku padanya.

"Eh memang rumah kamu di mana?"

"Tuh di depan," tunjukku pada rumahku. Dia hanya memanggutkan kepalanya. Aku pun berjalan dan masuk ke rumahku.

LUKA(KU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang