Chapter 1

791 60 8
                                    

For what the comment box and stars if not used

Please understand ;)

*****

Malam yang indah menutupi langit yang putih. Ku langkahkan kakiku berjalan keluar rumah untuk mencari udara segar.

Tepat di taman, aku duduk di bangku persegi panjang yang dicat berwarna putih. Aku merenungkan diri sambil melihat lihat indahnya kota London ini, dengan pemandangan yang indah, disertai gelap terang yang berkedip di toko - toko yang ada. Suara hembusan angin yang kudengar hingga menerpa rambutku halus terurai. Terdengar juga suara kendaraan yang melaju hingga batas normal di sepanjang jalan malam ini.

Sedih.

Itulah yang kurasakan saat ini. Saat itupun air mataku terjatuh membasahi pipi ku yang polos ini. Angin semakin kencang membuat air mataku meresap di pipi membuat pipi ku dingin. Tak henti - hentinya air mataku mengalir.

"Hei"
Suara seseorang yang kudengar dari belakangku.

"Pakailah sapu tangan ku ini untuk menghapus air matamu"
Suara inipun membuat isak ku membisu seketika.

Aku pun memberanikan diri untuk berdiri dan membalikkan badanku menghadap kepadanya yang dibatasi oleh bangku putih ini.

"Siapa kau?"

"Perkenalkan nama ku Niall Horan, kau bisa memanggilku Niall"

Niall? Namanya bagus juga. Dan wajahnya tampan rupawan.

"Maaf aku lancang, tapi aku lihat dari jauh ada wanita yang duduk di bangku ini sambil menangis. Dan itu membuatku tidak suka jika wanita cantik sepertimu menangis"

Kata - katanya membuat hatiku berdegup kencang tanpa henti. Mengapa sosok yang di depanku ini sangat peduli padaku.

"Pakailah"

Akupun menerima sapu tangan yang diberi olehnya dan langsung menghapus air mataku.

"Duduklah disamping ku"
Akupun mempersilahkan dia duduk disampingku.

"Oh ya, perkenalkan namaku Megan Simpson, kau bisa memanggilku Megan"
Aku mengulurkan tanganku padanya. Membuat badanku dan badannya berhadapan.

Akupun langsung membalikkan badanku kedepan menatap indahnya pemandangan malam ini.

"Mengapa kau menangis?"

"Aku.. Aku menangis karena.. Aku diputuskan oleh kekasihku"

Tiba - tiba aku mengeluarkan kalimatku tersebut dengan sendirinya kepada orang yang sama sekali tidak kukenal.

"Maaf kalau aku lancang. Mengapa kekasihmu memutuskanmu? Apakah dia telah menyakitimu atau.."

"Sudahlah"

Kalimatnya terhenti seketika. Karena aku memutuskan perkataannya tersebut.

"Pertama aku tidak mengenalimu. Kedua kau sangat lancang mempertanyakan masalah pribadi ku yang kualami saat ini. Aku benar - benar tidak mengenalimu sama sekali. Lebih baik kau tinggalkan aku sendiri!"

Dan seketika dia pergi, hingga aku melihat punggungnya yang tidak terlihat lagi.

Dan sapu tangan ini? Ini miliknya. Aku lupa mengembalikan sapu tangannya. Bagaimana aku mengembalikan sapu tangan ini padanya? Padahal aku tidak tahu alamat atau nomor teleponnya.

*****

Holla guyss!

JENG JENG. Ini buku pertamaku hehe. Maaf kalau jelek, soalnya baru coba.

So, bagaimana first chapter ini? Suka nggak?

Don't be silent readers.

See you in the next chapter.

;)

A.M. [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang