Chapter 3

419 43 5
                                    

"Megan!"

Aduh! Pasti aku mau dimarahi oleh Mrs.Venna.

"Bagaimana hasil penjualan bunga minggu terakhir ini?"

"Sangat baik Mrs.Venna"

"Ini ada orderan buat kamu. Kamu antarkan bunga ini ke alamat yang tertera"
Mrs.Venna langsung menyodorkan selembar note padaku.

"Kamu antarkan bunga ini sekarang. Jangan terlambat, karena kalau kamu terlambat bisa - bisa dia tidak mau lagi order di toko bunga kita. Dan dia adalah pelanggan setia toko bunga kita. Jadi, jangan terlambat"

"Siap Mrs.Venna"

Akupun bergegas membawa bouquet ini ke alamat yang sudah dituju, dengan menaiki sepedaku.

Aku berhenti di sebuah kantor yang sangat besar.
Mengapa untuk mengantarkan bouquet ini harus di kantor? Aku malas sekali.

Aku memasuki pintu masuk kantor tersebut. Orang - orang sekeliling memperhatikanku aneh.
Tiba - tiba seseorang berbadan besar dan kekar menghalangi langkah kakiku memasuki kantor.

"Kau sedang apa disini?"
Tanya orang tersebut melihatku bingung.

"Kau tidak melihat ini? Aku membawa bouquet, berarti ada seseorang yang aku ingin temui sekarang!"

"Lalu siapa yang ingin kau temui?"

Akupun melihat selembar note yang terselip di bagian bouquet tersebut. Terdapat nama yang tidak asing kudengar 'Mr.Horan'. Apakah yang dimaksud Mr.Horan itu Niall Horan?

"Jadi siapa orangnya?"

"Mr.Horan"

Akhirnya dialogku dengan orang yang berbadan besar didepanku terhenti, karena melihat seorang wanita yang berada disamping kami.

"Siapa yang kau cari?"
Tanya wanita tersebut dengan baju seperti pegawai kantor disini. Kulihat namanya 'Sarah'

"Aku sedang mencari Mr.Horan"

"Dia sedang berada diruangannya.Aku bisa mengantarkankan mu ke ruangannya"

Akupun meninggalkan pria yang berbadan besar itu. Dan berjalan mengekor dibelakang wanita ini mengikuti jejak langkah kakinya berjalan.

Tok tok

"Silahkan masuk"

"Selamat siang pak. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu"

Wanita itupun meninggalkanku, dan mulai memasuki ruangan Mr.Horan.

"Megan? Apa yang sedang kau lakukan disini?"

"Hai Niall, aku hanya ingin mengantarkan bouquet ini padamu"

"Silahkan duduk"
Niallpun menyuruhku duduk di kursi yang telah disediakan setiap ada tamu yang datang.

"Aku hanya ingin mengantarkan bouquet yang indah ini padamu, karena kau telah memesan bunga ini"

"Ini uangnya"
Niallpun menyodorkan beberapa pound sterling dari dompetnya.

"Aku harus pergi sekarang. Masih banyak bunga yang akan kuantarkan untuk pelanggan. Aku permisi dulu"
Aku mengangkat bokong ku dari kursi dan berlalu pergi dari ruangan ini.

"Tunggu Megan!"
Terdengar suaranya yang sejak daritadi berteriak memanggil namaku dari arah belakang, entah sudah berapa meter aku berlari darinya, dan berpura - pura tidak mendengarnya.

Ku bawa badanku menaiki sepeda berwarna pink blue ku ini menuju tujuanku. Ku gayuh sekuat tenaga agar aku tidak didapat olehnya. Dan tapi akhirnya aku tertangkap oleh Niall.

Kecepatan lari Niall sangat kencang seperti membawa kendaraan dengan laju melabuhi batas normal, sungguh sangat kencang.

"Sepedamu tak akan kencang berlari, biarpun kau sudah mengeluarkan sekuat tenaga. Haha kau itu wanita, mana mungkin kau kuat membawa sepedamu ini dengan beberapa bunga yang sangat banyak ini"

Niall mengejekku dan sambil tertawa. Apakah ada yang lucu dari perkataannya itu? Huh, dia sangat kurang ajar padaku.

"Akan ku tonjok kau Niall!"

*****

Pleasee vote and comment..

A.M. [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang