Chapter 8

279 35 0
                                    

Seperti biasa dipagi hari aku mengantarkan pesanan bunga - bunga pelanggan. Hari ini Niall memesan sepucuk bunga mawar merah, dan aku akan mengantarkan bunganya itu, tapi kali ini bukan di kantornya, melainkan di apartemennya.

Handphoneku berdering melihat SMS yang masuk..

From Niall
"Kau dimana sekarang? Aku tidak sabar ingin melihatmu. -aku menunggumu-"

Aww, mengapa dia selalu membuatku tersenyum. Aku tidak sabar ingin melihatnya juga.

Aku merasakan angin yang menerpa rambut teruraiku ini, angin yang berhembus kencang setiap ku gayuh sepedaku ini. Bersama Niall bercanda ria setiap hari membuat masa lalu yang kujalani bersama Harry mulai menghilang.

Setelah semua pesanan yang kuantar selesai. Dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke apartemen pria yang menyebalkan sedunia.

Akupun sampai di depan apartemennya menunggu kedatangannya. Aku bisa merasakan seseorang menutup kedua mataku dari arah belakang, tanpa berfikir lama, aku sudah mengenali tangan kekar ini.

"Kau sungguh menyebalkan, Niall"
Ucapku padanya berpura - pura berwajah cemberut.

Tiba - tiba tangannya menjalar menelusuri pinggangku dan mulai memelukku lembut dan dagunya disandarkan di pundakku, aroma tubuhnya yang membuatku selalu hafal dengan semua gerak - geriknya.

"Kau selalu saja membuatku ingin memelukmu"
Ucapnya sambil mencium aroma tubuhku dan mengecup leherku.

Diapun memutar badanku, hingga tubuhku dan tubuhnya berhadapan.

Tiba - tiba dia mendaratkan bibirnya ke bibir tipisku ini, kurasakan bibirnya menggigit bibir bawahku lembut dan lidahnya menjilat lidahku. Dengan lingkaran tangannya yang melingkar dipinggang ku, dan tanganku melingkar dilehernya.

Tubuhnya yang menjulang tinggi, membuatku sedikit jinjit jika menciumnya. Tapi itu tidak membuatku lelah, karena Niall mengangkat sedikit tubuhku agar aku bisa menggapai bibirnya.

Aku bisa merasakan nafasnya yang terhirup olehku melalui hidungku, setiap melakukan kegiatan bercumbu ini.

Akupun melepaskan bibirku dari bibirnya, mengingat bahwa aku lupa memberikan pesanan sepucuk bunga mawar merah kepadanya.

Tanganku memberikan bunga mawar itu kepada kekasihku ini.

"Terima kasih, baby. Aku menyukai bunga ini, aromanya seperti aroma tubuhmu yang menyeruak, membuat sensasi hangat ingin selalu memelukmu".
Ucapnya tersenyum manis kepadaku. Membuatku terkekeh karenanya.

"Kau selalu saja membuatku tertawa"

"Btw, bunga ini buat siapa? Ataukah kau ingin menaruhnya dimeja?"
Ucapku memberikan pertanyaan yang selalu kuberikan kepada setiap pelanggan yang membeli bunga.

"Sepucuk bunga mawar merah itu untukmu seorang, sayang"
Ucapnya mengedipkan sebelah matanya diiringi senyuman mesumnya.

Akupun langsung memeluknya erat, tanpa berbasa basi, aku mulai meremas bokongnya dan dia juga membalasnya dengan sangat panas.

"Apakah kau ingin melanjutkan ini di tempat tidur?"

"Maybe not, tapi nanti aku akan menyesal jika menolak ajakanmu"

"Kau sudah terbiasa dengan ini, huh?"
Ucapnya dengan tidak sabar ingin melakukannya.

"Kau sangat berbakat Niall dalam hal ini kuakui itu"
Ucapku terkekeh kepadanya.

"Bagaimana jika kita sudah menikah nanti?"
Ucapnya mengedipkan matanya sebelah.

"I want do the things what you want, Niall. I love you"

"I love you too, Megan"

Ucapan itu yang selalu keluar diantara kami. Aku tidak akan pernah meninggalkannya sampai kapanpun. Karena dialah satu - satunya orang yang paling ku cintai.

*****

Lagu Niall Horan This Town sudah dirilis!! Yeay..

A.M. [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang