Chapter 7

294 33 3
                                    

"Thank you, Sir"
Ucapku menyodorkan sepucuk bunga mawar

"Ur welcome, girl"
Ucapnya sambil tersenyum padaku. Akupun membalas senyumnya.

Akupun bergegas mengantarkan bunga - bunga lain ke alamat - alamat yang ada.

"Kau ada dimana Megan?"

"Aku lagi mengantarkan bunga. Ada apa?"

"Aku ingin bertemu denganmu dan membicarakan hal ini"

"Tentang apa? Setelah ku antarkan semua bunga - bunga ini. Aku akan mengunjungimu"

"OK. Aku akan kirimkan lewat SMS tempatnya dimana. Bye, see you"

"Bye.."

Akupun menutup telepon dari Michelle, dan bergegas mengantarkan pesanan pelanggan ini.

Akhirnya selesai juga tugas hari ini dengan mengantarkan pesanan bunga pelanggan, membuatku sangat lega, tidak ada lagi beban. Dan aku memutuskan untuk mengunjungi Michelle di sebuah cafe yang lumayan jauh dari sini.

"Michelle!"
Aku berteriak dari kejauhan untuk memanggil Michelle.

"Megan!"
Ucapnya dari kejauhan sambil melambai - lambaikan tangannya, sebagai tanda agar aku melihatnya.

"Ada yang ingin aku katakan padamu"

"Apa itu?"
Ucapku langsung mengambil minuman Michelle. Tapi itu tidak membuat Michelle marah, karena ini hal yang biasa kulakukan bersamanya, begitupun sebaliknya.

"Waktu itu.. aku melihat Harry bersama wanita lain.. dan aku menyapanya dan dia hanya mengatakan 'jangan ganggu aku, aku bukan lagi temanmu'. Lalu amarah ku pada saat itu sudah mencapai batas normal. Aku.."

Aku memotong omongan Michelle.

"Sudahlah Michelle. Aku sudah berkali - kali mengatakan padamu jangan lagi membahas tentangnya, karena aku tidak suka itu. Jika kau selalu membahas tentangnya lagi, aku tidak segan - segan untuk memutuskan persahabatan kita!"
Ucapku dengan nada tinggi pada Michelle.

"Baiklah Megan, kali ini aku berjanji tidak akan lagi membahas tentang Harry. Maafkan aku"

"It's okay Michelle"

"Apakah kau dan Mr.Horan berpacaran?"
Ucap Michelle tersenyum sambil mencolek - colek lenganku

"Begitulah. Aku sangat senang jika bersamanya. Dibandingkan dengan Harry pria brengsek itu. Niall selalu membuatku tertawa disetiap kegiatan kita"
Ucapku sambil membayangkan wajahnya yang sangat manis itu.

"Apakah kau sudah berhubungan intim dengannya?"

"Hmm.. Mengapa kau menanyakan seperti itu? Sungguh jorok sekali pikiranmu"

"Bagaimana denganmu? Apakah kau sudah mempunyai kekasih?"
Ucapku lagi pada Michelle.

"Yeah begitulah.."
Ucapnya sambil tertawa kecil.

"Mengapa kau tidak memberitahu ku, kalau kau sudah mempunyai kekasih, kau jahat sekali"
Ucapku cemberut.

"Sorry sorry.. aku lupa memberitahumu. Namanya Liam.. Liam Payne"

"Namanya bagus juga. Apakah dia tampan? Bolehkah aku melihat fotonya?"

"Boleh"
Michelle pun memperlihatkan foto kekasihnya itu padaku.

"Bagaimana sifatnya?"

"Baik, tampan juga, dan sopan"

"Apa pekerjaannya?"

"Kebetulan aku dan dia satu kantor"

"Great!"

*****

A.M. [n.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang