01

5K 268 5
                                    

"AAAAAAA!! NATA JAUH SANA! IH GUE GELII!!! NATAAAA!!!" Bukannya menjauh, cowok itu malah semakin mendekat kearah gadis yang berteriak tadi sambil membawa sebuah toples berisi Lipan

"Yaaa yaaa... Hahahahaha," Cowok itu,Nata tertawa lepas. Bahkan wajahnya memerah dan perutnya menjadi sakit saking lucunya ekspresi gadis yang ia takuti.

"Ihhh gak lucu Nataaa!!" Pekik gadis itu kesal melihat cowok dihadapannya tertawa sambil guling-guling di lantai kelas. Untung bersih.

"Muka lo Ren hahaha... sumpah kocak banget hahaha..." ucap Nata disela tawanya dan berdiri namun masih memegangi perutnya.

Kekesalan Rena sudah sampai diubun-ubun. Dengan kesal, ia menginjak kaki Nata keras lalu berlalu pergi membuat cowok terpekik kaget dan meringis.

"Wadaww!! Sakit Ren ahelah," ringis Nata kesal seraya menatap kepergiaan Rena. Gadis itu berbalik dengan wajah kesalnya.

"Bodo!" Rena kembali melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan teriakan Nata yang menyebutkan namanya.

"Dasar cewek gila," desis Nata pelan. Kemudian ia duduk dibangkunya dengan gontai.

***

Rena berjalan menuju kantin,untung Free jadi ia dengan bebas bolak-balil kantin. Apalagi Free di matematika dan Kimia, wueeee syurgaa dunia.

Langkah gadis itu terhenti didepan stand minuman

"Mbak. Jus Alpukat 1 ya?" Ucap Rena pada Mbak Ita penjaga Stand minuman itu.

Mbak Rina mengangguk dan mulai membuat pesanan Rena "Nata mana neng? Tumben sendiri," tanya Mbak Ita disela pekerjaannya membuat jus.

Rena menghela napas kasar "Dia ngeselin mbak. Makanya aku tinggal," jawab Rena kesal mengingat tingkah Nata yang jahil.

Mbak Ita terkekeh "Biasanya kalau gitu nanti jadi cinta loh neng. Hati-hatii," Guran Mbak Ita membuat Rena bergidik ngeri

"Dih amit-amit sama cunguk monyet," Lagi, Mbak Ita terkekeh dan memberi segelas plastik besar berisi Jus Alpukat pada Rena. Gadis itu merogoh saku kemeja sekolahnya kemudian mengeluarkan uang sebesar 5000 dan di beri lagi ke Rena uang sebesar 1000.

Rena berbalik badan, melangkah menuju kelasnya kembali. Sesekali ia menyesap jus Alpukatnya, Dan menatap ke arah lapangan sekolah. Disana, seorang cowok tengah mendrible bola menuju Ring dan Hap! Bola itu dengan mulus masuk ke Ring.

Cowok itu menoleh dan secepat kilat Rena membuka muka,enggan bertatapan dengan Luka besar miliknya. Enggan, sangat Enggan.

Rena mempercepat langgkahnya dan akhirnya ia sampai juga didalam kelas. Rena menghela napas lega kemudian kembali berjalan menuju bangkunya. Disamping Nata

Ngomong-ngomong cowok itu sedang fokus membaca buku. Sepertinya ngambek. Padahal, yang harus ngambek itu Rena. Entah apa yang dipikiran cowok itu.

Rena juga bungkam, Kenapa jadi si cunguk yang ngambek? Pikirnya. Lama tak mendapat bujukan, Natapun menoleh ke Rena ternyata gadis itu sedang mengerjakan beberapa soal. Anak pintar,Pikirnya...

"Ren," panggil Nata pelan. Rena tetap diam, tidak menyahut

"Renaa," panggil Nata lagi.

"Renn? Lo ngambek ya?" Tanya Nata melas. Rena melirik cowok itu sekilas kemudian berdiri, Mengumpulkan tugas ke meja guru. Bdw, ini sudah jam pelajaran.

Nata menatap punggung Rena yang menjauh sambil memanyunkan bibirnya. Ya, beginilah Rena. Susah dibujuk kalau lagi ngambek

Rena kembali dengan buku yang sudah diberi nilai, Kemudian gadis itu duduk. Menggeser sedikit kursinya, Nata yang melihat itu terperanjat. Dengan cepat ia menarik kursi Rena mendekat ke arahnya, bahkan terlewat dekat.

"Kyaa Nata! Gue jatohh!!" Pekik Rena kaget saat kursinya bergeser dengan sendiri yang ternyata ulah Nata.

Guru yang mengajar dikelas Rena terperanjat mendengar teriakan melengking Rena. "Kenapa Rena?" Tanya guru itu.

Nata dengan cepat membekap mulut Rena saat gadis hendak menjawab "Gakpapa Pak," jawab Nata dengan cengiran konyolnya membuat guru itu menggeleng-geleng.

Nata membuka bekapannya dan Rena  menghirup nafas banyak-banyak.Jujur, tangan Nata terlalu harum dan bikin kepala Rena pusing.

"Hoss lo gila ya? Hoss hoss.." tanya Rena tersenggal-senggal seperti habis berlari.

"Aku gila karena kamu sayang," ujar Nata dengan nada dibuat-buat. Rena menatap Nata horror

"Najis," Nata tertawa mendengar ucapan Rena.

Ya,beginilah cara Rena dan Nata berbaikan. Beda dengan yang lain yang harus mengucapkan beberapa kata Maaf terlebih dahulu.

"Rena Tastila Virda?" Mendengar namanya disebut. Rena mengangkat tangannya

"Hadir Bu!" Jawab Rena

"Nata Gaswila Virdaus?"

"Hadir Bu!" Jawab Nata heboh.

Rena termenung. Batinnya sedang berperang. Sedetik kemudian matanya membulat menyadari sesuatu.

"Nat?! Nama kita samaan?!" Pekik Rena heboh membuat Nata terperanjat dan menoleh kearag gadis disampingnya.

"Masa sih?" Tanya Nata tidak percaya. Rena mengangguk kuat-kuat

"Rena Tastila Virda . Nata Gaswila Virdaus," Nata terdiam kemudian matanya membulat dan menatap Rena heboh

"Bener juga Ren!" Ucap Nata tidak kalah heboh. Rena memicingkan matanya

"Lo fans ya sama gue,makanya nama gue lo ikutin?" Tuding Rena sambil mengacungkan telunjuknya didepan wajah Nata

"Lo tuh yang Fans sama gue! Dasar cewek gila!" Ucap Nata kesal sembari menangkis telunjuk Rena dari wajahnya.

Rena mencibir. Ia yakin, Nata fans dengan dirinya sehingga namanya sama. Entahlah,'biarkan gadis itu berimajinasi.

*****

Silahkan Vomment:*

ReNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang