Budayakan Vote sebelum membaca!♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini hari minggu, Rena sedang bersantai dikamarnya, mengerjakan beberapa tugas sekolahnya yang sedikit menumpuk sambil mendengarkan musik dari ponselnya. Sebenernya, hari Rena akan pergi bersama Nata. Karena, cowok itu memaksa ingin jalan bersama Rena dengan alasan sudah lama tidak berjalan bersama. Rena hanya mengiyakan, sekaligus merayakan hari jadian mereka yang kedua kali. Alay memang, tapi Rena tidak bisa menepis rasa bahagianya.
Namanya juga cewek yekan, malu tapi mau.
Karena ia akan pergi jam 12 nanti dan sekarang baru menunjukkan jam 9 pagi, jadi Rena memanfaatkan waktu luangnya untuk mengerjakan tugas sekolahnya, merapikan kamarnya yang sedikit berantakan karena akhir-akhir ini, ia jarang menghabiskan waktunya dirumah.
Kling.
Denting ponsel Rena berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk. Dengan segera gadis itu meraih ponselnya kemudian membaca pesan itu.
+62873492*****
Rena, lo sibuk?
Rena mengernyit, ini siapa? pikirnya. Nomor yang tidak terdaftar di ponselnya membuat ia sedikit bingung, sedikit ragu, takut kalau-kalau nomor itu adalah Nata yang iseng.
Pasalnya, Nata sudah melakukan hal itu berpuluh-puluh kali banyaknya, bahkan mungkin ratusan, membuat gadis itu kesal setengah mati. Nata itu sebenarnya termasuk orang yang sibuk. Cowok terkenal disekolah, masuk diklub futsal, band-nyapun ada. Tapi entah mengapa Nata banyak sekali waktu luangnya dibanding Rena.
Perlahan, ia mengetik balasan.
Lo siapa?
Baru semenit ia menekan tombol sent, balasannyapun sudah masuk.
+62873492*****
itu lho, cogan dikelas.
Rena mengernyit, kemudian ia mengetik balasan.
Cogan? Nata? Nat kalau ini kamu, sumpah nomor-nomor kamu yang nyampah disini bakal aku block semuanya.
+62873492*****
Aku? Seorang Rena bilang aku? Wow!
Dimata lo emang Nata doang ya? wkwk. Iri deh.
Rena
Lah bukan Nata? Siapa,sih? Gaje dah.
+62873492*****
Gajadi. Nanti aja gue kasih tau siapa, pas lo udah putus sama cowok lo
eh?
Belum sempat Rena membalas, nomor lain langsung menelfon. Bedanya nomor ini sudah terdaftar diponselnya, bahkan termasuk kedalam list kontak favoritnya.
Natayang:* calling you..
Answer? Reject?
Dengan segera Rena mengangkat panggilan itu, mendekatkan ponselnya ketelinga kanannya, lalu menyahut duluan.
'Assalamualaikum. Halo? kenapa, Nat?'
'H-halo, enaa..'
***
Cowok itu menyisir rambutnya kebelakang.
Matanya menatap ponselnya dengan saksama, menghebuskan nafas pelannya kemudian melempar ponselnya ke sofa, mendarat terselip disofa itu. Ia mendongak, mengistirahatkan lehernya di bantalan sofa yang ada, dan lagi-lagi menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReNata
Teen Fiction[RE-UPLOAD] Rena sudah tidak punya harapan lagi. Nyatanya semua orang, satu persatu akan meninggalkannya. Meninggalkan luka yang mengaga lebar direlung hati, ditengah senja air mata menetes melewati pipi. Pada akhirnya, Rena memilih menyerah. Ketika...