Rena dan Nata berjalan masuk keperangan sekolah dengan tangan yang saling mengait satu sama lain. Semua murid2 memandang mereka dengan iri,Ya gosip tentang Rena dan Nata sudah menyebar begitu saja. Dan yah,sudah sampai ditelinga Daniello. Si kapten basket.
Lah? Mereka udah jadian?
Cocok banget deh
Asekkk,temen tapi pacaran
FriendshipGoals berubah jadi RelationGoals
Ya sekiranya itulah bisikan-bisikan mereka tentang hubungan Rena dan Nata. Rena memamerkan ekspresi dinginnya menatap para kaum hawa menatap Nata lapar. Rena memeluk lengan Nata dengan manja,sementara Nata hanya terkekeh melihat kelakuan Rena.
"Hati-hati lu pada,Ntar singa ngamuk nyabik-nyabik mata kalian soalnya ngeliatin cowoknya si singa" Pekik Nata tiba-tiba. Sontak,mereka yang menatap Nata kagum mengalihkan pandangannya kearah Rena dan seketika mereka menelan savila mereka susah payah dan akhirnya mereka semua bubar.
Rena menatap Nata tajam,Singa? Apa ia salah menjadi pacar yang propektif? Percuma. Nata tidak menghargainya.
Rena melepas lengan Nata lalu berlalu pergi tanpa sepatah katapun keluar dari bibir gadis itu. Nata mengerjap beberapa kali,kemudian ia menepuk dahinya. Ia lupa,gadisnya sedang Pms.
Akhirnya Nata berlari mengejar Rena yang sudah sampai diluan didalam kelas,dan... gadis itu kembali duduk dibangku Fitri
Nata menghela napas dan berjalan menuju Rena. Rena yang melihat Nata mendekat,justru menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya.
Nata duduk dibangku yang berada didepan bangku Fitri,tangannya menyentuh tangan Rena namun gadis itu menepis kasar tangan Nata.
Cowok itu menghela napas "Kamu masih Pms ya?" Tanya Nata lembut
"Kalo iya kenapa?!" Tanya Rena balik dengan garang.Nata tersenyum geli
Ia berdiri,merampas tas sekolah Rena lalu menaruhnya diatas bangku gadis itu sebenarnya. Rena mendongak dan menatap Nata kesal,sementara yang ditatap terlihat santai.
Nata kembali ke Rena dan menarik tangan gadis itu agar berdiri,Setelah Rena berdiri. Nata menyeret Rena keluar kelas. Bdw,kelas sedang kosong karena semuanya sedang berada diluar kelas.2 hari kedepan ada event Volly jadi proses belajar-mengajar diberhentikan untuk sementara selama event berlangsung.
"Mau kemana sih?! Tangan aku sakit Nata!!" Rengek Rena kesal,Nata tidak menjawab. Justru mengeratkan cekalannya.
"NATA SAK--"
Cup
"Bawel!" Nata terkekeh melihat wajah Rena yang seperti orang idiot. Wajahnya penuh keterkejutan,matanya membulat seperti ingin keluar dari tempatnya. Bagaimana tidak? Nata menyumpal bibirnya menggunakan bibirnya
"Nat!!! Ini sekolahan!! Ih nanti kalau ada yang liat gimana?!" Pekik Rena pelan,wajahnya merah padam. Ia melirik sekitar,Semua murid disana menatap mereka tanpa berkedip.
"Gakpapa. Orang kita udah jadian kok" jawab Nata dengan santainya.
Rena mencibir kemudian ia bungkam,membiarkan Nata menarik pergelangan tangannya. Ia berpikir,Nata sudah berubah menjadi cowok Cool namun dengan tetap kehumorisannya.
Langkah mereka terhenti tatkala melihat Syasa dkk berjalan kearah mereka.
"Well well well... Pangeran gue sama si jal*ng lagi gandengan" ucap Syasa dengan nada yang terdengar menyebalkan. Sementara Rena memutar bola matanya malas
"Siapa pangeran lu? Oh si diko? Gue tadi ngeliat dia lagi nyiram tanaman ditaman belakang. Lo susulin gih,bantuin pangeran lo" Rena menahan tawanya mendengar ledekan Nata dengan nada santai. Begitu juga dengan Gina dan Anggelin yang ikut menahan tawa mereka.
Syasa menggeram kesal,Ia berbalik menatap dua kacungnya membuat dua orang itu langsung terdiam. Syasa kembali menatap Nata dan Rena kesal.
Sekedar informasi,Diko adalah bujang sekolah yang selalu menggoda gadis-gadis disekolah ini.
Syasa berjalan mendekati Rena hendak menjambak gadis itu,Namun dengan cekatan Nata menahan pergelangan tangan Syasa.
"Berani lo nyentuh cewek gue,mati lo ditangan gue" desis Nata tajam. Untuk pertama kalinya,ia berbicara tajam seperti itu pada cewek.
Tapi Syasa tetap Syasa,Seorang gadis yang menyebalkan. Syasa mengangkat dagunya tingi-tinggi "Terus? Gue takut?" Tanya Syasa menantang.
Nata menggeram,ia hendak menampar gadis dihadapannya itu namun Rena dengan cepat menahan tangan Nata dan menggenggamnya erat,mengelus punggung tangan Nata dengan jempolnya. Dan Nata luluh,ia berusaha meredam emosinya.
Tanpa mengucapkan apa-apa lagi,Nata segera menarik Rena dan Rena hanya menatap Syasa dkk sinis.
Langkah mereka berdua lagi-lagi terhenti ditaman belakang. Nata menjatuhkan bokongnya dikursi panjang sementara Rena hanya berdiri menatap Nata yang kenapa tiba-tiba menjadi orang yang kasar seperti tadi. Apalagi sama cewek,ia menjadi takut. Takut dikasari dengan Nata
"Kamu kenapa sih? Sensian banget" tanya Rena seraya menatap Nata heran.
Nata mendongak menatap Rena,tatapannya berubah menjadi lembut seketika. Ia menarik pergelangan tangan Rena agar duduk disampingnya. Mengelus kepala gadisnya dengan lembut dan menyandarkan kepala Rena dibahunya
"Kamu takut ya?" Tanya Nata
"E'eh. Kamu kek monster" ledek Rena. Nata mencibir.
"Enak aja! Ganteng gini masa kek monster" elak Nata. Rena tertawa
Dan akhirnya,mereka berdua saling meledek satu sama lain dan sesekali tertawa bersama. Tidak sadar,seseorang memerhatikan mereka sedari tadi. Tangan orang itu terkepal kuat-kuat
"Kenapa lo selalu ngambil apa yang harusnya jadi milik gue Renaa" geram orang itu dengan air mata yang mengalir deras dipipinya.
*****
Nih gue udah munculin Syasa dkk,Masa disebut-sebut tapi gak pernah dimunculin. Jadi,gue munculin hehe.
Silahkan Vomment😚
KAMU SEDANG MEMBACA
ReNata
Teen Fiction[RE-UPLOAD] Rena sudah tidak punya harapan lagi. Nyatanya semua orang, satu persatu akan meninggalkannya. Meninggalkan luka yang mengaga lebar direlung hati, ditengah senja air mata menetes melewati pipi. Pada akhirnya, Rena memilih menyerah. Ketika...